-2

1.3K 49 5
                                    

"Mas ambil pinjaman sebanyak itu?" Kana melotot tidak percaya, uang sebanyak 1,5M!

"Mas kenapa gak di fikirin dulu sih, Kana tau ini demi ibuk tapi enggak sebanyak itu juga" Kana masih menatap kakaknya dengan gusar.

"Mas nanti gimana kita bayarnya, Kana takut mas" mata Kana berkaca-kaca gadis itu ingin memangis.

"Kana, mas bukan pinjam di bank seperti yang kamu pikirkan dan tenang aja kamu jangan takut ya" dharma memegang erat pundak kana mencoba memberi pengertian bahwa tidak akan terjadi apapun kedepannya.

"Mas dapat pekerjaan, karena mendesak mas minta pinjaman jadi selama mas bekerja tidak akan dibayar lagi" Kana menyerngit bingung menatap sang kakak.

"Pekerjaan apa mas? Mas gak kerja macam-macam kan?" Dharma tersenyum tipis bagaimana tanggapan adiknya jika dirinya berkata jujur.

"Kamu tenang aja, kerjaan mas gak macam-macam kok. Mas kerja sama orang kaya jadi uang segitu gak ada apa-apanya bagi mereka makanya bisa dipinjemin" Kana menghela nafas tidak dipungkiri hatinya masih resah.

"Apapun pekerjaan mas asal gak macam-macam aku doain lancar" dharma mengangguk membawa adiknya kepelukan.

"Iya dek terimakasih ya, udah sana temenin ibuk kasian sendirian" Kana mengangguk melepas pelukannya masuk kembali kedalam ruang rawat.

Dharma mendudukkan bokongnya dengan sedikit kasar kekursi tunggu rumah sakit, meremas kuat rambutnya dirinya benar-benar sampah sekarang.

•••

08225471xxxx- (jam 8 ditempat yang kemaren)

Dharma menghela nafas lagi entah berapa kali hari ini dia menghela nafas, uang sudah masuk rekeningnya administrasi rumah sakit juga sudah dibayar sekarang ibunya sedang menjalani operasi hal itu membuat dharma sedikit lega sampai pesan itu muncul.

"Siapa mas?" Kana menatap kakaknya sedari tadi menatap ponsel.

"Oh ini, tempat mas kerja bilang besok mas bisa langsung kerja jadi kemungkinan mas gabisa temenin ibuk" Kana mengangguk tersenyum tipis.

"Iya mas, semangat ya kerjanya"

Pukul 7 dharma sudah sampai didepan gedung besar Ch-My Collection, dirinya tidak mau mendapatkan cap orang tidak tau diri karena bisa saja datang terlambat jadi dirinya memutuskan datang lebih awal.

"Lo gak baca pesan gue?" Dharma sedikit terkejut karena suara dari seorang wanita dia adalah Celine.

"Saya baca" dharma mengangguk Samar yang di maksud wanita itu pasti pesan kamaren sore.

"Gue bilang jam 8, kenapa 7 gini Lo udah kesini" Celine berdecak lalu berjalan mendekat kearah gedung diikuti oleh dharma.

"Saya naik angkot, takutnya nanti macet makanya saya perginya pagian" Celine hanya diam buat apa juga marah pria itu datang lebih pagi bahkan tidak terlambat masalahnya jam segini chemy entah dimana.

"Dinar, chemy bilang datang jam berapa" wanita yang di panggil tadi menoleh.

"Chemy udah datang dari 30 menit-an yang lalu" Celine membolakan matanya tidak percaya.

"Cell dibelakang lo siapa?" Dinar menatap dharma dari atas sampai bawah, Not bad  dia cukup tampan dengan postur tubuh tinggi dan kekar pria itu terlihat sangat gagah.

"Gak usah gatel, Lo keduluan sama chemy" setelah mengatakan itu Celine melengos pergi diikuti oleh dharma membuat wanita yang ditinggalkan cemberut.

YES, I'am❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang