-3

1.4K 54 5
                                    

Dharma luntang-lantung dijalan Tampa arah hatinya sangat kalut apakah hidup memang serumit ini, bagaimana kalau chemy jadi meminta uangnya kembali 2 kali lipat.

"Dharma Lo ngapain disitu, jangan bilang Lo mau lompat dari jembatan ya" dharma kaget lalu menoleh ternyata disana ada delta yang melotot menatap dirinya.

Dharma kembali menatap sekitar ternyata sedari tadi dirinya jalan Tampa tau arah malah membawanya ke jembatan tol, asyik dengan fikiran yang sudah seperti kabel kusut sampai tidak tau bagaimana bisa dirinya ada disini untung saja nasib buruk tidak menimpa dirinya.

"Ehh delta" dharma menatap canggung pria dihadapannya.

"Gak usah macam-macam, yok gue anter masuk mobil" dharma menghela nafas menatap punggung delta lalau mengikuti pria itu menuju mobil 

"Diri muka Lo yang kusut gue tebak pasti ada masalah, ya walaupun gue tau hidup Lo banyak masalah tapi ngeliat muka Lo yang kayak begini berarti masalahnya berat. Are you ok?" Dharma menghela nafas lelah kalau dengan mengakhiri hidup dirinya bisa lepas dari semua masalah maka dharma akan melakukannya tapi dirinya belum cukup gila masih ada adik dan ibunya yang masih sangat membutuhkan dirinya sekarang.

"Lo bisa cerita sama gue, gak usah sungkan pasti ini dalang masalahnya dari kontrak itu kan?" Dharma mengangguk dengan sedikit ragu menceritakan semua pada delta.

"Hahhh... Udah gue bilang kan dharma seumur hidup Lo harusnya gak usah mau berurusan sama tu orang" delta jadi ikut pusing dengan masalah dharma.

"Saya harus cari cara supaya dia memaafkan saya delta, kalau enggak maka uang itu harus kembali 2 kali lipat" delta melipat bibirnya kedalam bingung solusi apa yang harus dirinya berikan untuk dharma yang kelihatan sudah sangat frustasi.

"Gue juga gak punya ide, kalau bujuk cewek mah gampang masalahnya ni orang sama kayak kita berdua mana gue tau cara bujuk laki-laki" delta menggaruk pelan pelipisnya ingin membantu tapi tidak tau dengan cara apa.


•••

"Duhh... Pantesan si chemy mau ni cowo macho abis" delta meringis melihat dharma yang tidak nyaman melihat laki-laki dengan dandanan perempuan dihadapannya.

Dharma menarik delta kesudut ruangan dengan tergesa-gesa dan delta pasrah saja.

"Delta satu aja sudah cukup kenapa malah kamu tambahi lagi" wajah dharma memelas meminta penjelasan dari delta yang hanya menyengir sambil menggaruk rambut pirangnya.

"Gue gak bermaksud dhar, gue jamin Jesi gak akan makan elo kok dia aseksual gak suka sama laki-laki maupun perempuan jadi Lo tenang aja dia gak akan macem-macem" delta menjelaskan namun pandangan dharma masih sama penuh curiga.

"Ehh you berdua ngapain bisik-bisik? Ngomong gue yaa?" Jesi menyipitkan matanya yang kelopak matanya dihiasi eyeshwadow,bulu mata lentik dan tidak lupa bibir merah menyalanya. dharma sampai bergidik ngeri orang ini bahkan lebih parah dari pada chemy.

"Ehh siapa juga, enggak Jes ini teman gue nanya ini tempat apaan" delta cepat menjawab sambil tertawa.

"Bilangin ya sama temen you, gue gak suka yang namanya cowok apalagi perempuan" Jessi melipat tangannya di dada yang entah mengapa bisa menyelbil entah busa atau apa.

"Tapi kalau modelan kayak dia sih bisa dibicarakan" Jessi menyengir membuat dharma melotot matanya kearah delta yang terlihat syok berat.

"Hahahaaa.... Bercanda kali biar pun temen Lo se-hot gue masih gak demen" Jessi mencubit lengan dharma gemas membuat pria itu cepat-cepat mundur. 

YES, I'am❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang