""
"nin gue duluan ya, jangan lupa sikat gigi, jangan begadang, jendela pintu langsung kunci semua" ujar Jaka sambil mengelus surai Nina
"iya iya, bawel. hati hati yaa jak. makasih buat makanannya tadi"
"iyaa sama sama, masuk gih"
"harusnya lo duluan yang pergi jak" ujar Nina bingung
"dih ngusir nih ceritanya?"
"engga gitu.. maksudnya-"
"sttt udah lo masuk aja, gue cuma mau pastiin lo aman nin" ujar Jaka
"cielah, iyadehh. sekali lagi makasih yaa jaka sayank" ujar Nina lalu memberikan flying kiss
Jaka terkekeh gemas melihatnya
setelah pintu tertutup rapat Jaka bergegas pulang
Nina pun bergegas membersihkan diri dan menyiapkan peralatan sekolah yang akan di bawa besok
semuanya sudah beres, Nina pun merebahkan dirinya di kasur dan melamun menatap dinding kamar
sekarang Nina merasa kesepian, ternyata hidupnya se sepi itu ya? untung ada Wildan, Jidan, Jayden, Jaka, Sean yang merecoki hari harinya
Nina juga merasa kalau mereka tidak ada pasti hidupnya flat sekali, sekolah - makan - tidur
dan juga tanpa sepengetahuan mereka Nina ternyata bekerja di cafe yang pastinya tidak akan di ketahui Wildan dkk
Nina hidup sebatang kara, darimana lagi ia mendapatkan uang untuk biasa sehari hari kalau bukan bekerja
kalau di tanya yang lain Nina hanya menjawab titipan dari tantenya padahal jelas jelas ia tak punya keluarga, ia juga tidak tau di mana orang tua kandungnya
mengkanya Nina berpikir dua kali untuk ajakan Jaka tadi, karna malam ini dia bekerja tapi ternyata cafe nya libur untuk malam ini
Nina menghela nafasnya, akhirnya malam ini ia bisa tidur nyenyak
tak lama hanya terdengar suara dengkuran halus Nina
TING TING TING
ponsel Nina berdering
karna nada deringnya cukup nyaring, dengan terpaksa Nina membuka mata dan melihat siapa yang menelpon
ternyata Wildan
"halo wil" suara ngantuk itu menyapa indra pendengaran Wildan
"baru bangun ternyata, sorry nin kalau ganggu, hari ini lo berangkat sama gue ya"
"iya"
"yaudah siap siap gih, udah set 6 ini"
"Iyaa"
telfon pun terputus
Nina tak langsung bersiap, mendadak ia merasa kepalanya sakit seperti di hantam batu
jadi ia memutuskan untuk tidur lagi sebentar
TOK TOK TOK
Wildan sudah sampai di rumah Nina namun beberapa menit ia menunggu Nina tak kunjung keluar, Wildan sudah menelfon namun tak ada jawaban
karna khawatir Wildan memutuskan mendobrak pintu Nina
BRAK
terbuka, untung saja pintunya tidak copot
Wildan langsung menuju kamar Nina dan mengetok sebelum membuka pintu karna kepalang sudah cemas sekali
ternyata Nina masih terbaring pulas dengan selimut yang berada di atas pundaknya
Wildan menghampiri Nina dan duduk di tepi ranjang seraya mengelus surai Nina pelan
"nin, bangun sekolah"
namun Nina sama sekali tak mengubris Wildan, ia masih menutup matanya rapat rapat
Wildan pun beralih mengusap dahi Nina, dan ia terkejut ternyata Nina demam tinggi
dan langsung saja Wildan merongoh sakunya untuk mengambil hp
Wildan menelpon grup untuk menanyakan siapa yang bersedia menemani Nina di rumah
"halo wil, kenapa" terdengar suara Jidan
"eh lo pada hari ini pada sibuk ga?"
"kenapa emang" tanya Sean
"ini, Nina demam. gue gabisa nemenin soalnya ada pertemuan band antar sekolah lain" ujar Wildan
"gue ada rapat osis wil, sorry" ujar Sean
"gue aja, harini gue ga ngapa ngapain juga di sekolah" ujar Jidan
"Jidan aja, surat izin gue yang urus" ujar Sean
"oke, makasih" setelah mengucapkan itu Wildan mematikan sambungan telpon
Jidan sudah sampai di rumah Nina dan melihat ada Wildan di depan pintu luar
"gue udah buatin Nina kompresan, obatnya ada di nakas dia belum bangun. buatin dia bubur ya ji, gue duluan" pamit Wildan
"YOI, HATI HATI" ujar jidan lalu bergegas menuju kamar Nina
♡. gais.. gue tau cerita gue masih pemula tapi bisa ga sih kalian ngehargain? tinggal klik vote gabakal bikin kalian ngos ngosan, kalau emang gamau baca gapapa tapi buat yang pembaca bayangan plis jangan gitu, kalian enak tinggal masukin perpus tanpa ngevote, kalian pikir ga cape apa buat alur dan segala macam, tolongya.. gue ga maska tapi kalau emang nunggu updatetan vote semua part ya.. makasih. maaf kalau kata kata gue ada yang kurang atau gimana, love u all 🩷