""
seperti kata kak Jihan semalam, mereka sudah berkumpul semua di rumah Sean yang kebetulan lumayan dekat dengan taman, jadi pergi ke sana tak perlu membawa banyak kendaraan
"kita jalan biasa aja dulu, ntar pas di taman baru jogging di pinggirannya" ujar kak Jihan
"padahal dari sini bisa" ujar Jidan
"eh anjir, apa ga kaget kaki lo itu, belum ada pemanasan langsung bawa lari, yang ada biru biru" ujar Jayden
"ck iyedah"
setelah sampai di taman, mereka pun membuat 2 baris kebelakang lalu mulai jogging
1 2 3 putaran masih aman
"aduh" Nina meringis agak kuat karna tiba tiba kaki kanannya seperti tidak terasa atau lumpuh sebentar, jadi ia terjatuh terseret
"aduh bubub, are you okey?" ujar Jaka lalu menghampiri Nina
"oke kok jak, tapi gabisa berdiri, bantuin dong" ujar Nina
Jaka hanya membalas dengan anggukan kepala lalu membawa Nina ke warung bubur terdekat
"nin, gabawa hp gue, telpon yang lain dong suruh ke siniii"
"okayy"
"kak ji-" ucapan Nina terpotong karna kak Jihan lebih dulu bersuara
"KALIAN DIMANA, DI CULIK KAH KEMANA HEH BOCIL" amuk kak Jihan
"kami di tempat bubur kak, dekat taman, sini kak nyusul"
"hadeuh, iya, ok"
sambungan terputus
Jaka dan Nina saling pandang seakan tahu setelah ini mereka akan mendengar ceramah kak Jihan sejam
Nina menghela nafas
"harusnya kabarin dulu, tapi ga inget deh"
"Iya anjir udahlah, kacang"
"mang, buburnya dua. satu pedes satu ngga" ujar Jaka
"siap den"
"lo tumben makan ga pedes" ujar Nina heran
"siapa bilang buburnya buat gue?" tanya Jaka
"buat pacar lo?"
"bukan, buat lo anjir"
"ih jak, gue mau yang pedes"
"ga, minggu ini udah dua kali, ntar kalau perut lo sakit nangis" cibir Jaka
"Iyasih, satu sendok plis"
"ga"
"boleh yaa" ujar Nina dengan jurus andalan nya, yaitu puppy eyes
tapi Jaka tetap pada pertahanan nya, inikan demi kesehatan Nina juga
"jaka ishhh, boleh dong"
"gue bilang engga nin"
"sat-"
"ekhm" Nina dan Jaka menoleh, ternyata mereka adalah Sean dkk
muka Nina mendadak pucat pasi melihat aura Sean yang paling dominan dari pada yang lain
sedangkan Jaka panik, tapi inikan demi keselamatan Nina, yakali tetep jogging, tapi salah juga si ga ngabarin
kaget amat rarwhhhh, terakhir aku up, kalo vote keseluruhan ga nyampe 60 aku hapus cerita ini, byeee 🩷🩷🩷