""
"nanti aja nin" ujar Jayden
"badan lo udah panas banget, udah gausah bawel! tunggu bentar" omel Nina lalu pergi menuju dapur
"ngapain nin?" tanya kak Jihan
"ini kak, jayden nya sakit jadi aku buatin kompresan"
"ohyaa? jadi ga ikut nobar dong, apa nanti aja?" tanya kak Jihan
"gapapa kak nonton aja, nanti aku nyusul, Jayden kalo sakit ga lebay kaya Jidan"
"wkwk sae ae nin, yaudah ya gue infokan mereka kalau Jayden sama lo nyusul"
"siap kak"
kak Jihan pun berjalan menuju ruang tengah
"gais, kita duluan aja, Nina lagi ngurusin Jayden, sakit katanya"
"sakit apa?" tanya Jidan
"ntah, karna kena hujan tadi kali"
"jayden kan emang gampang sakit kalau kena hujan" ujar Wildan
sementara itu Nina berusaha membujuk Jayden supaya mau makan
"makan, baru minum obat! biar reda panasnya denn!" omel Nina
"gamau, pait pait"
"yaiyalah! masa orang sakit di kasih makan batagor" kesal Nina
"2 suap aja ya?" tawar Jayden
"4 deh"
"Iya dah" ujar Jayden sembari memutar kedua matanya malas
"pinter, ni minum obatnya"
"lo mau ikut nonton ga? gue mau kebawah"
"Ikut"
"kalau masih puyeng gausah aja"
"gapapa"
saat mencoba bangun Jayden meringis karna kepalanya mendadak pening
"tuh, masih lemes! gausah nonton, di kamar aja"
"gamau sendiri ninaa" rengek Jayden
"iya, gue temenin"
"sini"
"iya iya bawel"
setelah Nina bersender di kasur, Jayden menyenderkan kepalanya di ceruk leher Nina dengan kedua tangannya melingkar manis di pinggang ramping Nina
Nina yang melihat itupun hanya mendengus malas, kalau Jayden ga sakit aja mungkin sudah Nina tendang
lalu tangan mungil Nina beralih mengusap surai Jayden
"cepat sembuh den"
di rasa Jayden sudah tertidur pulas, dengan perlahan Nina bangkit dari kasur lalu pergi ke ruang tengah
"hai gais, maaf agak lama" ujar Nina
"ninn, sini" ujar Jaka
"iyaa"
Nina duduk di antara Sean dan Jaka
"Jayden nya rewel? kok lama" ujar Kak Jihan
"dikt, udah pules anaknya"
"baguslah"
mereka semua pun lanjut menonton