_______
___________Tak terasa malam pun tiba, seluruh anggota keluarga alvera berkumpul bersama di meja makan.
"Tadi gimana dek sekolah nya seru ga"-tanya Cindy yang memecah keheningan.
"Seru ko"-jawab Zee.
"Udah dapet temen belum dek"-tanya nya lagi.
"Udah kok, bah kan teman teman aku seru semua kalo diajak bercanda "-jawab nya yang bersemangat.
"Aku gak di tanya nih"-ucap Ara.
"Dih! Kamu mah udah biasa kali Ra"-jawab Jinan.
"Dih gak asik kak jinan mah"-ucap Ara yang kesal dengan kakak kakaknya ini.
"Udah udah jangan berantem, gak enak Masi di meja makan masa berantem."-lerai ve.
"Iya bunda, maaf ya bunda"-ucap Jinan dan Ara bersamaan.
"Bunda boleh ga nanti chika main sama temen Chika, gak lama ko bun sebentar aja ya, boleh ya Bun"-ucap Chika yang meminta izin kepada sang bunda.
"Kapan?"-tanya ve kepada anak perempuan nya.
"Mungkin besok pulang sekolah, boleh ga Bun"- ucap Chika.
"Okeh tapi nanti jangan lama lama kamu main ya, ya"-jawab ve yang memperbolehkan Chika pergi bersama temannya.
"Yey makasih bunda "-ucap Chika senang karena di per boleh kanpergi bersama temannya.
Ve pun tersenyum melihat tingkah Chika.
Mereka pun menyelesaikan makanan malam bersama, setelah itu mereka berkumpul kembali di ruangan TV, itu adalah kebiasaan keluar ga alvera yang sesudah makan langsung berkumpul kembali di ruangan TV sambil berbincang bincang.
"Dede sinih sama ci ci "-ucap shani yang merentang kan tangganya.
Zee yang mengerti maksud dari Cici nya ini pun langsung masuk kedalam dekapan sang Cici tercinta.
Cup cup
Shani mencium pipi gembul milik Zee yang menurut nya sangat gemas bagi nya.
"Ih! Cici geli ih, jangan di ciumin terus pipi aku"-ucap nya yang merasa geli.
"Ih gapapa tau dek "-jawab shani.
"Ih nanti bau jigong tau ci "-ucap Zee yang berusaha melepaskan dekapan dari Cici nya.
"Heh! ci shani di bilang bau jigong lagi, yang bener ajah"-ucap Gracia
"Rugi dong "-sambung Chika yang sudah tertawa.
Plak
Pukulan Chika mendarat di bahu Ara yang sedang menonton TV."Ih! Sakit kak chika kenapa sih! Pukul pukul, kalo ketawa ya ketawa ajah ga usah pukul pukul sakit tau"-kesal Ara yang mengusap ngusap bahunya.
" Ya maaf sih Ra, gitu doang juga"-ucap Chika.
"Gitu doang juga sakit ya kak Chika "-ucap Ara yang ber diri untuk berpindah tempat supaya tidak dipukul lagi oleh Chika.
"Dih ngambek Lo Ra"-ucap Chika.
"Di biarin "-jawab Ara yang masih kesal dengan Chika.
Cup
"Ih malah di cium lagi, ci shani mah gitu, basah tau pipi aku"-ucap Zee yang kesal.
"Iya maaf Dede ku sayang "-ucap shani yang meminta maaf kepada adik nya ini.
"Udah yu Dede bobo udah jam 10 malam, nanti kalau ke maleman bobo nya susah di bangunin nya, yu bobo bareng bunda "-ajak ve kenapa Zee.
"Tuh Sanah bobo Dede nya udah malem"-suruh Chika.
"Kamu juga Chika tidur udah malem Ara juga tidur nanti kesiangan"-ucap Feni kepada kedua adik nya.
"Nyuruh orang tidur tapi kamu nya gak tidur mpen"-ledek Gracia.
"Sori ya aku mah siang berangkat nya jadi begadang juga gapapa, iya gak Bun"- ucap Feni yang mengibaskan rambutnya kearah Gracia.
"Iya, yaudah kalian bertiga tidur sana "-suruh ve yang di angguki oleh ketiga anaknya.
"Dahhh"-ucap Zee yang berlari menaiki tangga.
"Heh!! nanti jatuh dek jangan lari lari, kebiasaan Ni anak"-ucap ve yang menggeleng geleng kan kepadanya melihat tingkah laku anak bungsu nya.
Zee pun masuk kedalam kamar nya ber siap siap untuk tidur.
.
.
.
Pagi hari pun tiba
TOK Tok Tok
"BANGUN SAYANG UDAH PAGI"-ucap ve.
"Dek"
"Kayanya belum bangun nih "-batin ve.
Ceklek
Suara pintu terbukaDan benar saja gadis cantik itu belum bangun dari tidur nya.
Ve yang melihat itupun hanya menggeleng kan kepadanya, melihat kelakuan anaknya yang berbeda dari yang lain.
"Dek ayo bangun sayang udah di tungguin tuh sama yang lain"-ucap ve yang mengelus rambut anak nya.
"Emm.."-lenguh nya.
"Ayo bangun sayang"-ucap ve kembali.
"Emm iya bunda, tapi lima menit lagi ya Bunda"-ucap Zee yang masih nyaman dengan posisi nya.
"Gak ada lima menit lima menit ayo bangun sayang nanti kesiangan"-ucap ve yang membujuk anak nya agar segera mandi.
"Iya bunda "-ucap Zee yang belum sepenuhnya sadar.
Zee pun berjalan menuju kamar mandi, sedang kan ve ia kembali ke kebawah menuju anak anaknya.
"Giman Bun Dede udah bangun "-tanya Gracia.
"Udah lagi mandi dia"-jawab ve.
Gracia hanya menjawab oh ria sajah.
"Mau makan sekarang atau nunggu Dede?"-tanya ve.
"Tunggu Dede ajah Bunda, ga enak kalo kita makan tapi ga ada Dede"-jawab Cindy yang di angguki oleh saudari saudarinya.
"Iya bunda kita tunggu Dede ajah"-sambung Feni.
"Oke"-jawab ve.
"Oh iya Chik kamu jadi pergi sama temen nya"-tanya Gracia.
"Jadi lah ci masa ga jadi"-jawab Chika.
"Emang mau kemana sih"-tanya Jinan yang kepo dengan urusan adek nya itu.
"Hemm kemana nya"-ucap Chika yang ber pura pura ber pikir.
"Is ditanya in malah kaya gitu "-ucap Jinan yang mulai kesal dengan sikap adik nya yang satu ini.
"Paling cuma ke mall doang terus main di rumah teman, udah sih cuma itu dong kaya nya"-jawab Chika yang dijawab oh ria sajah.
Tak Tak Tak
Suara Lang kah kaki pun terdengar.
"Nah ini orang yang kita tunggu tunggu akhir nya Dateng juga "-ucap Ara yang senang dengan kehadiran adiknya ini.
"Lama kamu dari tadi ditunggu in"-lanjut nya.
"Ya maaf sih, kak Ara"-ucap Zee.
"Udah udah ayo makan dari pada ribut "-lerai ve.
Mereka pun semuanya makan dengan lahap menyantap makanan yang sudah di siapkan oleh Veranda sendiri.
_________
____________Dah segitu aja dulu
Maaf kalo ada yang typo
Sekarang STS terakhir Zee sedih banget 😔
Dahh see you next chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoya sibungsu kesayangan kami
Historia Cortaseorang gadis yang memiliki keluarga yang sangat posesif kepada dirinya, gadis yang sangat di sayang oleh kakak kakaknya dan ibunya.