7.

40 4 0
                                    

Mark keluar dari kamar lalu menggetok pintu kamar milik Haechan, "Chan" Pintu kamar terbuka terlihatlah wujud Haechan yang sedang mengucek mata nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark keluar dari kamar lalu menggetok pintu kamar milik Haechan, "Chan"
Pintu kamar terbuka terlihatlah wujud Haechan yang sedang mengucek mata nya.

"Tuh martabak nya, di atas meja" Ucap Mark lalu duduk di sofa sambil membaca buku nya tadi.

"ANJAY, MAKASIH YA" Haechan langsung bergegas mengambil martabaknya lalu membawa ke sofa, membuka bungkus nya lalu memakannya.

"Mau gak?" Tanya Haechan.

"Nanti aja" Mark sibuk membaca buku nya tanpa mengalihkan pandangan.
Haechan melirik sekilas ke buku yang di baca oleh Mark.

"Apa tuh?"

"Buku lah, yakali coklat"

"Maksudnya tentang apa?"

"Psychopath"
Haechan hanya mengangguk.

Chenle keluar dari kamarnya lalu menggambil air putih dingin di kulkas dan meminumnya.
Dia berjalan ke arah sofa lalu duduk di samping Haechan.

"Martabak nya siapa?" Tanya Chenle sambil menunjuk martabak milik Haechan.

"Punya gue, makan aja kalo mau" Ucap Haechan yang masih sibuk memakan martabak yang ada di tangannya.
Chenle mengangguk, lalu mengambil sepotong martabak dari kotak setelah itu memakannya.

"Mwakaswih" Ucap Chenle dengan mulut yang penuh dengan martabak.

"Itu telen dulu, baru ngomong" Ucap Mark
Chenle hanya mengacungkan jari jempol lalu masuk ke kamar nya.

Haechan beranjak dari sofa, lalu mencuci tangannya di wastafel setelah itu dia masuk ke kamarnya untuk menggambil handphone milik nya.
Haechan berjalan ke sofa lalu duduk disana, memainkan handphone nya.

Renjun keluar dari kamar lalu berdiri di depan pintu dengan wajahnya yang tampak seperti orang ling-lung, rambut awut-awutan. Lengkap sudah, dia berjalan ke kulkas lalu menggambil air putih dingin dan meminumnya beberapa teguk.

Renjun berjalan di sofa lalu duduk di samping Haechan, Haechan menoleh.

"Busyet, tu rambut rapiin dulu njun." Ucap Haechan.

"Bentar jir, gue baru aja bangun tidur" Renjun memejamkan mata, dia masih mengantuk.

"Cuci muka dulu sono njir, kek orang gila lo"

"Bentar elah, gue lagi ngumpulin nyawa ini" Renjun beranjak dari sofa lalu masuk ke kamarnya.


Jisung keluar dari kamarnya lalu membuka pintu utama dan keluar.
Sesampainya Jisung di parkiran dia mengendarai motor kesayangannya untuk membelah jalanan pada sore menjelang malam ini.

Jisung menikmati suasana, setiba di tempat yang ingin dia kunjungi Jisung memarkirkan motornya lalu berjalan ke tepi pantai.

Jisung mengeluarkan handphone nya lalu memotret langit, setelahnya dia memejamkan mata menikmati semilir angin dan suara ombak yang menabrak karang.

___

"Renjun, mabar yokk" Chenle duduk di samping Renjun yang sedang mengobrol dengan Jeno, entah apa yang di bicarakan oleh mereka Chenle tidak tahu.

"Gak ah Le. Gue tadi teriak-teriak, ngetok pintu kamar lo tetep aja lo gak bangun. Emang dasarnya kebo sih lo" Ucap Renjun dengan tatapan sinis nya.

"Hehe, sorry lah. Tadi gue capek banget abis beres-beres kamar terus tidur, ayo lahhh mabarr" Chenle menggoyangkan lengan Renjun.

"Ogah, mending main pou" Ucap Renjun.

"Dih, pou. Bentuknya kayak tai" Chenle membetulkan posisi duduk nya lalu bersandar sambil memainkan handphone nya.

Jeno beranjak dari sofa lalu membuka kulkas mengambil beberapa cemilan, meletakkan nya di meja setelah itu duduk.

"Siapa yang mau anterin gue ke supermarket?" Tanya Jeno.

"Mau ngapain?" Renjun menggambil keripik singkong lalu membuka bungkusnya.

"Ngepet, belanja lah makanan di kulkas udah abis. Tinggal ini doang" Jawab Jeno.

"Gue aja lah" Ucap Chenle.

"Yaudah ayo"

"Buset, sekarang nih?" Jeno hanya mengangguk.

"Lo mau nitip gak njun?"

"Keripik singkong deh, yang ini loh tapi jangan yang lain" Renjun menunjukkan merk keripik singkong yang dia makan, Chenle hanya mengangguk.

Jeno dan Chenle masuk ke kamar mereka masing-masing untuk bersiap-siap.

___

Jisung sedang di perjalanan menuju cafe yang sering dia datangi bersama Sakuya.
Sesampainya di cafe itu, Jisung memarkirkan motornya lalu masuk ke dalam.

Jisung duduk lalu memesan minuman serta makanan, dia menunggu pesanan nya sambil menatap sekitar.
Mata Jisung berhenti pada satu titik, disana terdapat seorang laki-laki yang tampak familiar di mata nya.

"Kayak seseorang" Jisung menggelengkan kepalanya.

Jisung memakan Pesanan nya sambil memainkan handphone miliknya, setelah semuanya habis.
Jisung mengelap sisi mulutnya dengan tissue lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling, laki-laki yang dia lihat sudah tidak ada.

Jisung membuka handphone nya lalu melihat jam, 18:05.

Dia beranjak lalu membayar pesanannya setelah itu mengendarai motornya untuk kembali ke asrama.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who's he? || ᴺᶜᵀ ᴰʳᵉᵃᵐ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang