9.

24 3 0
                                    

"Eh njun, lo masih maen ff kaga?" Tanya Chenle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh njun, lo masih maen ff kaga?" Tanya Chenle.

"Kaga, udah gue apus"

"Lah kenapa?"

"Kaga, gue ganti game" Ucap Renjun sambil mengambil coca cola di atas meja lalu meneguk nya beberapa kali setelah itu meletakkannya lagi.

"Game apa?"

"Pou"

"Anying, bentuknya kek tai gitu bjir" Chenle tertawa dengan keras.
Renjun menggosok kupingnya karena suara ketawa Chenle yang sangat menusuk gendang telinga nya, tapi jika Chenle menyanyi sungguh suara nya mengalahkan dewi persik.

"Suara ketawa lo kecilin dikit kek" Renjun menatap sinis Chenle.
Tetapi yang ditatap malah semakin mengeraskan suara ketawa nya.

"Ni orang emang humor nya sebelas duabelas sama Mark, sama-sama receh orangnya" Renjun menghela nafas.
Chenle berusaha untuk diam, dia memegang perutnya yang sakit akibat terlalu banyak tertawa.

Chenle menyugar rambutnya ke belakang lalu menarik nafas dan membuangnya beberapa kali.
Dia menggambil air putih lalu meminumnya setelah itu meletakkan nya kembali di meja.

"Gila, peyutt gue cakit" Chenle memegang perutnya lalu tertawa kecil.
Jaemin yang menyaksikan tingkah dua makhluk itu sedari tadi hanya diam, Chenle dan Renjun memang lengket seperti permen karet.

Jaemin lalu masuk ke kamar dan menutup pintu, Chenle menatap pintu kamar Jaemin yang barusan tertutup itu.

"Dia kenapa?" Chenle bertanya pada dirinya sendiri didalam hati.

"Njun gue masuk ke kamar dulu" Renjun hanya mengangguk lalu Chenle masuk ke kamarnya.

Renjun juga masuk ke kamar nya dia berniat untuk mandi karena keringetan.

___

Jisung bangun lalu duduk bersandar, mengumpulkan seluruh nyawa nya untuk mandi tentunya. Jisung berniat jalan-jalan dengan Sakuya.
Jisung menggambil handphone yang sebelum nya sudah dia cabut dari kabel charger.

Melihat jam, 06:34.
Lalu Jisung meletakkan handphone nya lagi, dan berjalan ke kamar mandi.
Setelah bermenit-menit melaksanakan ritual mandi nya, Jisung menggambil handphone lalu mengirimi pesan ke Sakuya.

Sakuya

Kuya, lo udah bangun kan?|

|Udah lah, gini-gini gue sering bangun pagi

Jalan yok, enak tau udara pagi|

|Iye dah, bentar gue siap-siap dulu

Hm, gue jemput?|

|Gak usah. Gue pake motor sendiri aja

Jisung hanya membaca pesan terakhir dari Sakuya lalu memakai jaket kulit milik nya, dia keluar dari kamar lalu menggambil coca cola di kulkas dan membuka, meminumnya beberapa teguk lalu menaruh nya lagi di dalam kulkas.

Jisung keluar dari kamar asrama nya, lalu masuk ke lift, hingga lift berhenti Jisung keluar dari lift itu lalu pergi ke parkiran.
Menancapkan kunci motor lalu menghidupkan mesinnya.

Sebelumnya Jisung sudah mengirim lokasi yang akan ditemuinya dengan Sakuya.

___

Mark keluar dari kamarnya setelah menyelesaikan ritual mandi nya, dia duduk di sofa.
Melamun, lalu Mark teringat buku yang belum dia baca hingga selesai. Buku yang dia beli di dekat cafe, masih ingat?

Mark menggambil buku itu di kamar nya lalu membawa nya ke sofa, dan membaca nya.
Haechan keluar dari kamar lalu menggambil air putih dingin, membawanya lalu duduk disana setelah nya meneguk air putih itu beberapa kali.

Haechan melihat ke jam dinding jam, 06:58.

"Masih pagi tapi gue udah laper, ah makan aja dah"
Haechan beranjak dari sofa lalu ke dapur dia membuka laci khusus mie, lalu memilih mie yang pedas.
Setelahnya dia membuatnya tidak lupa dia tambahkan telur.

Mie buatan Haechan sudah jadi, dia memakannya di sofa.
Melirik sekilas ke Mark yang tampak fokus pada buku nya.

"Mau gak Mark?" Tanya Haechan.

Mark melirik sekilas.
"Gak, buat lo aja. Gue nanti buat sendiri" Ucap Mark, Haechan hanya mengangguk.

Jeno keluar dari kamarnya, lalu duduk di samping Haechan.
"Mie apa?" Tanya Jeno.

"Mie apa tadi, gue lupa dah. Mau nyoba?"

"Gak, masih pagi makan mie lo!" Jeno menyentil dahi Haechan.

Haechan mengelus dahi milik nya yang tadi di sentil oleh Jeno, mengelusnya.

"Anying, sakit bjir" Haechan meringis.

"Sorry-sorry"
Haechan hanya berdeham lalu melanjutkan acara makannya.

___

Di kamar lain seorang laki-laki terbatuk-batuk, entah karena apa dia berfikir jika ini hanya demam biasa.
Dia mengambil tissue lalu mengusap bibirnya yang terasa basah.

"Darah.."

Dia diam beberapa saat, lalu dia merasakan jika dada nya sakit.
Laki-laki itu mencengkram baju nya untuk menahan sakit, raga nya sakit tapi batin nya jauh lebih sakit.

Dia meringis, lalu menggambil air putih di atas nakas dengan tangan yang sedikit bergetar.
Meminumnya dengan terburu-buru lalu meletakkan nya lagi, menyandarkan tubuhnya dan memejamkan mata sesekali dia meringis saat rasa sakit itu datang.

Sudah beberapa kali dia seperti ini tapi, dia tidak konsultasi ke dokter.
Laki-laki itu menghembuskan nafas.

"Sialan.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who's he? || ᴺᶜᵀ ᴰʳᵉᵃᵐ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang