10. Psychopath

268 9 0
                                    

Happy Reading All

Menyentuh apa yang menjadi milik ku, sama saja dengan mengundang kematian mu.

-Ikbal Adrick Addison

*********


Disebuah ruangan mewah bernuansa silver yang elegan, terlihat sepasang Suami Istri sedang tertidur dengan nyenyak. Mereka adalah Ikbal dan Viana, Ikbal secara perlahan melepaskan pelukan nya dari Viana. Lalu ia beranjak turun dari atas kasur, sebelum pergi ia menyempatkan untuk mengecup kening Viana.

Cup!

"Beautiful dream."

Setelah mengatakan itu, Ikbal melangkah keluar dari kamar nya. Ia manutup pintu sepelan mungkin agar tidak membuat Viana terbangun. Diluar kamarnya sudah ada Daniel yang setia menunggu Bos nya keluar dari kamarnya.

"Dia sudah saya amankan, di ruang bawah tanah, Tuan." lapor Daniel.

Ikbal mengangguk singkat, lalu Laki-laki itu berjalan memimpin menuju ruang bawah tanah. Mereka terlebih dahulu turun ke lantai satu dengan menggunakan lift, lalu mereka masuk kedalamruangan rahasia yang menjadi jalan menuju ruang bawah tanah.

Tak!

Tak!

Tak!

Suara hentakan sepatu terdengar begitu nyaring di heningnya suasana, mereka berdua berjalan menuruni tangga. Ruangan bawah tanah itu tidak terlihat begitu menyeramkan, hanya banyak senjata api juga beberapa tahanan yang Ikbal tahan.

"Come on, stupid!" Ikbal menyunggingkan senyuman nya saat melihat Laki-laki 5 tahun lebih tua darinya itu terduduk dilantai dengan keadaan terikat.

"Lepasin saya, dasar bocah gila!" maki Laki-laki itu menatap sengit wajah Ikbal.

Ikbal tersenyum iblis, ia menghampiri Laki-laki itu lalu berjongkok dihadapan nya. Ia mencengkram wajah Laki-laki dihadapan nya itu dengan penuh dendam dan amarah.

"Tidak semudah itu, bodoh!" Ikbal berucap dengan nada yang terkesan dingin.

"Lepasin, atau kamu akan menyesal!" ucap Laki-laki itu mengancam.

Ikbal terkekeh pelan mendengar perkataan yang di lontarkan tahanan nya itu. Ia tak merasa takut sedikitpun, dengan Laki-laki dihadapan nya ini yang menurutnya Laki-laki bodoh yang berani merusak kehidupan Kakaknya.

"Gue gak akan menyesal membunuh manusia bajingan kayak lo." Ikbal berucap penuh penekanan.

"Lo buat Kakak gue menderita. Gue akan buat ajal menjemput lo sekarang juga, penderitaan dibalas kematian."

"Tuan Muda, ini pistol anda." Daniel dengan sopan memberikan pistol kesayangan Ikbal.

Ikbal menoleh, menatap pistol ditangan Daniel. Lalu kembali menatap Laki-laki dihadapan nya itu. "Itu terlalu mudah untuk membuatnya mati. Gue mau dia menderita sebelum mati, ambilkan pisau."

Mendengar perkataan Ikbal, Laki-laki itu memberontak. Tentu ia tak mau jika di siksa terlebih dahulu oleh pisau milik Ikbal. "Kamu tidak bisa lakuin ini sama saya, Ikbal!"

"Kenapa tidak bisa? Lo aja hancurin mental dan buat Kakak gue menderita. Lalu, kenapa gue gak bisa bunuh lo?" Ikbal berujar penuh kebencian.

Ya, Dua Tahun lalu, Amara Kakak dari Ikbal itu di lecehkan oleh pacarnya sendiri. Yaitu Dareen, Laki-laki yang saat ini Ikbal sekap. Hingga Amara hamil, namun Dareentidak mau bertanggung jawab atas perbuatan nya, ia malah menyebarkan isu kalau Amara seorang wanita malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Tuan Muda IkbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang