02. Toilet

300 42 0
                                    

Buat kalian yang mau bikin gw tambah semangat nulis dan mau support gw kalian bisa nyawer gw di sini:
https://saweria.co/langlang27

Tolong disupport ya, terima kasih...

Peringatan: 18++
Bijak dalam membaca!

--------------

Di sekolah banyak sekali yang membicarakan tentang game Sins yang sedang maintenance. Yang membuat ini aneh adalah, tidak ada waktu yang jelas kapan maintenance itu usai.

Game itu memang sedang populer akhir-akhir ini. Padahal game itu baru diluncurkan beberapa minggu lalu. Yang membuat game ini menarik adalah, wujud asli kita bisa masuk secara real di game tersebut. Dengan kata lain kita bermain game seakan-akan dengan tubuh kita sendiri.

"Untung kemaren gw sempet grinding dulu hahaha."

Ya beginilah Aldo kalau unggul dari ku sedikit saja, pasti sombongnya sampe ke ubun-ubun.

"Nanti juga aku kejar."

"Kek bisa aja."

"Kalo bisa?"

"Gw temenin kenalan sama cewek pendek itu." ucapnya enteng sambil menunjuk ke arah perempuan yang dimaksud.

Sialnya, Flora melihat itu dan menghampiri bangku kami.

"Ngapain tunjuk-tunjuk gw?"

"Hmm..ma.."

Tiba-tiba Aldo berdiri dan dengan pedenya mengulurkan tangannya.

"Kenalin, nama gw Aldo."

Ternyata Flora menerima uluran tangan tersebut, tapi...

Bugh!

Aku terkejut bukan main. Aldo ditarik dan langsung dihadiahi tinju di perutnya. Aldo pun langsung kembali terduduk sambil memegangi perutnya.

"Kalo punya jari yang sopan ya!"

Flora langsung keluar kelas meninggalkan kami berdua.

"Sakit do?"

"Bangsat bat pukulan tuh cewek. Baru kali ini gw dipukul ampe ngerasa mules gini."

Ini pelajaran bagiku. Aku harus mengurangi interaksi mata dengannya.

++++++++

Hari ini aku harus pulang sendiri naik angkutan umum. Aldo tak bisa mengantar ku karena harus mengikuti ekskul.

Sebelum pulang aku menyempatkan untuk pergi ke toilet dulu. Saat aku sampai di dalam, tiba-tiba seseorang menarik paksa diriku untuk masuk ke salah satu bilik tersebut. Tubuh ku langsung di dorong ke dinding bilik tersebut.

Aku sangat terkejut ketika melihat pelaku yang menarik ku ke dalam. Dia adalah Flora.

Flora mengunci bilik yang kami tempati. Setelahnya dia langsung kembali menghimpit ku, lebih tepatnya jarak kami hanya selisih beberapa senti saja.

Tatapan yang sama saat Aldo ditegur tadi. Tatapan itu cukup mengintimidasi diriku....walau dia harus sedikit melihat ke atas karena aku lebih tinggi sedikit darinya.

"Ngapain lu ngeliatin gw mulu dari kemarin?!"

"Nge...ngeliatin? Gak...gak kok! Aku gak liatin kamu."

Sial dia mengikis jarak tubuh kami.

"Gw gak buta ya! Gw berkali-kali nangkep basa lu ngeliatin gw."

Jujur, aku memang sering memperhatikannya. Selain dia cantik, dia terlihat tak punya teman persis seperti aku dulu. Itulah sebabnya aku sering memperhatikannya. Aku tak berani mendekat dan berkenalan dengan Flora secara langsung.

"A...aku.."

Tiba-tiba kami berdua mendengar suara langkah kaki masuk ke sini. Entah reflek atau bagaimana Flora langsung benar-benar menghimpit tubuh ku dan membekap mulut ku. Sudah tidak ada jarak lagi, aku benar-benar merasakan tubuhnya.

Suara langkah kaki itu masuk ke dalam salah satu bilik toilet dan menguncinya.

"Ka...kak ki..kita mau ngapain?"

"Katanya lu mau tetep sekolah, mau gw bantuin kan?"

"Ta..tapi..."

"Bacot! Cepet buka mulut lu!"

Itu merupakan percakapan lawan jenis. Kenapa mereka bisa ada di sini?....sebentar kenapa aku harus tanya itu? Lebih baik aku bertanya kenapa Flora bisa masuk ke toilet laki-laki!

"Arrrrghhhhh Fuck! Mulut lu enak banget anjing!"

Wait....mereka sedang apa?

"Ugghhh cukup, kita gak punya banyak waktu. Cepet nungging!"

"Please kak jangan. Aku masih..."

"LU MASIH MAU SEKOLAH GAK?! KALO MASIH NURUT SAMA GW BANGSAT."

Mereka melakukan mesum di lingkungan sekolah? Bukan lebih tepatnya si perempuan sedang dipaksa. Aku benar-benar tak bisa bergerak, entah kenapa tenaga Flora lebih besar dibanding dengan ku.

"Akhhhh sakittthhhh!!!"

"Fuck....Akhhhh sempit bat gila!"

No way!!! Mereka benar-benar melakukannya di sekolah?!!!

Makin lama suara isak tangis sang perempuan mulai mereda, bahkan berubah menjadi desahan.

"Akhhh anjing! Jangan keras-keras desahnya lont*!"

"Emhhh..mmmmhhh.."

Entah kenapa setelah mendengar percakapan dan suara mereka, otak ku justru membayangkan Flora. Sial, aku harus tahan.

Tapi mau bagaimanapun, aku tetap lelaki normal. Flora yang tadinya mengalihkan pandangannya, langsung menatap tajam ke arah ku. Dia melirik ke arah bawah, lalu dia langsung menjaga jarak kembali tanpa melepas dekapan mulut ku.

"Sial..!!! Gw gak tahan emhhh..!!"

"Emhh...jangan...pleashhh janganhhh.."

"Bacot! Maka nih AKKKHHHHHH!"

"EMHHH....AKHHHHHHHH!!!"

Selesai? akhirnya siksaan ini selesai. Setelahnya kami hanya mendengar percakapan singkat mereka. Lalu mereka keluar dari toilet ini.

Flora melepas tangannya dari mulut ku. Akhirnya aku bisa bernafas dengan lega.

"Gw ingetin lagi. Jangan natap gw diem-diem lagi. Dan ini yang terakhir."

Bugh!

"Itu hadiah karena tuh kon*ol udah sembarangan!"

Flora pergi begitu saja meninggalkanku yang setengah mati menahan rasa sakit. Ternyata perkataan Aldo tadi tidak bercanda.

"Gila beneran mules ughhhh!"

Lalu kejadian tadi, siapa lelaki yang berani mesum itu. Bukannya tindakan barusan sudah masuk ke kategori pemerkosaan? Kalau aku lapor ke Kak Chika....dia pasti justru membentak ku. Karena aku belum punya banyak bukti.

Apa aku harus cari tahu?

TBC

Halo ges, gw cuma mau ngingetin lagi kalau cerita ini hanya fiksi ya. Tolong bijak dalam membaca juga ya. Mohon bantuannya demi keberlanjutan cerita ini.

Zannen ShoujoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang