05. Trio

166 26 1
                                    

Buat kalian yang mau bikin gw tambah semangat nulis dan mau support gw kalian bisa nyawer gw di sini:
https://saweria.co/langlang27

Buat beli kuota ges. Terima kasih atas supportnya!!!

Selamat membaca...
------------------

Frenando POV

Aku terbangun dari tidur ku. Ternyata hari sudah siang. Biasanya aku akan panik, tapi hari ini tidak. Karena semua sekolah di dunia diliburkan secara serempak. Ini semua karena game yang mendadak jadi nyata ini.

Aku sempat memastikan keluar dan ternyata bangunan tinggi itu benar-benar ada. Artinya ini bukan mimpi. Aku melihat ke pergelangan tangan ku, tepatnya di urat nadi ku. Permata hijau itu masih tertanam. Permata itu adalah 'Hawk'.

"Bukannya kau pernah bercerita kalau kau punya Kakak? Dimana dia?"

"Kakak ku itu anggota kepolisian, wajar saja jika dia tidak pulang kemarin setelah insiden itu. Kak Chika pasti sedang sibuk sekarang."

"Hoo namanya Chika, seorang polisi. Berarti secara tidak langsung Kakak mu lebih kuat dari mu."

"Hufft...aku ingin marah, tapi itu benar adanya. Kak Chika terlalu sempurna di mata ku. Dia benar-benar bisa melakukan segalanya."

"Kau saja yang terlalu lemah!"

"Hei! Bisakah kamu menjadi bentuk seperti di game itu? Tidak memarik jika berbicara seperti ini. Aku jadi terlihat bodoh, berbicara dengan tangan ku sendiri."

Tiba-tiba permata yang ada di pergelangan tangan ku bersinar dan keluarlah Hawk dalam wujud semestinya. Hawk pada dasarnya ialah pet-ku yang berbentuk burung elang.

Tapi selang berapa detik, tiba-tiba pintu rumah ku digedor berupang kali dengan keras. Aku langsung segera membukanya dan ternyata itu Kak Chika. Dia langsung memeluk ku dengan erat.

"Hm...ka..kak ke..."

"Pergi dari sini Fren."

"Hah? Maksud..."

"Pergi Fren!" Tiba-tiba dia melepaskan pelukannya dan menyerahkan kunci motor miliknya.

"Bawa motor kamu, sekarang pergi dari sini. Jangan hubungin kakak. Ganti nomor kamu juga."

Aku masih shock dan bingung. Kenapa Kak Chika menangis dan mengusir ku tiba-tiba seperti ini.

"Ta...tapi aku belum punya..."

"CEPET FREN!"

Dia menarik ku keluar dan mendorong ku ke arah motornya. Aku sempat terdiam menatapnya yang masih menangis.

"Jaga diri kamu. Kakak sayang sama kamu Frenando."

Senyum itu seketika melemahkan ku. Air mata ku juga ikut keluar.

"Aku punya saran, sebaiknya cepat turuti omongan kakak mu itu. Entah kenapa firasat ku juga buruk Fre."

Kak Chika pasti punya alasan untuk melakukan semua ini.

"Karena ini terlihat genting, aku hanya ingin mengucapkan sesuatu. Berjanjilah kalau kita akan bertemu lagi."

Dia tersenyum dan menganggukan kepalanya. Aku segera menaiki motor milik Kak Chika dan pergi meninggalkan rumah. Karena belum terlalu jauh, samar-samar aku mendengar suara sirine. Apa itu polisi?

Tiba-tiba aku teringat kejadian semalam. Setelah berhasil mengalahkan iblis itu, polisi datang. Zannen langsung membawa ku kabur.

Apa itu alasan Kak Chika menyuruh ku pergi?

Zannen ShoujoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang