three; like a horse

2.3K 118 15
                                    

"under the tree, on the grass, like two horses we move quickly and passionately"
- us -

.

.

.

Rosélle Wilders adalah seorang putri dari Thomas Wilders dan Bellova Gravell. Ayahnya adalah seorang pengusaha permata yang sangat terkenal di kota dan juga merupakan seorang peternak kuda. Dapat dipastikan hidup Rosélle sangat lah makmur dan sangat di idam-idamkan oleh teman sebaya nya.

Berbeda jauh dengan Vincent, pria itu datang dari keluarga dengan kasta menengah kebawah. Ayahnya bernama Richard Stuart dan ibunya bernama Michael Pirelli. Ayahnya hanyalah seorang petani dan ibunya hanyalah seorang penjahit biasa. Meskipun hidup nya sederhana namun Vincent begitu bahagia, berbeda jauh dengan Rosélle yang tak bahagia sebab ayah dan ibunya sering sekali bertengkar hebat hanya karena berbeda pendapat.

Jika Rosélle merupakan anak tunggal, Vincent memiliki adik perempuan bernama Rubyana. Vincent bekerja sehari-hari untuk membantu sang ayah, jika sang ayah bekerja di ladang maka hasilnya akan Vincent bawa menuju pasar di perkotaan untuk di dagang kan.

Seperti saat ini, Vincent tengah berdagang di temani oleh Rubyana sang adik yang kebetulan libur sekolah sebab adanya acara besar-besaran di pusat kota. Karena acara tersebut pasar pun menjadi ramai dan dagangan mereka laris hari itu.

Saat bekerja Vincent memang terlihat bekerja keras namun pikiran nya sangat terganggu. Ia tak bisa berhenti memikirkan Rosélle, wanita itu selalu menari-nari dalam pikirannya hingga Vincent rasanya akan gila. Ia merindukan Rosélle nya, ia sangat merindukan nya.

"Pstt! Vincent!"

Lihatlah, bahkan saking merindu nya ia mulai mendengar suara Rosélle yang memanggil nya. Pria itu benar-benar butuh mengguyur dirinya dengan air dingin.

Plak!

Vincent menoleh memandang Rubyana yang baru saja memukul punggung nya, gadis itu nampak memandang kearah lain, Vincent pun mengikuti arah pandang nya.

Tak jauh dari mereka, dibalik sebuah tiang, Rosélle berdiri disana dengan jubah bertudung memandang kearah mereka.

Vincent tersenyum cerah, ia keluar dari kedai dan melangkah menghampiri Rosélle nya, setelah dekat ia langsung mengangkat pinggul wanita itu dan memeluknya dengan erat.

"Rosélle, kau disini."

"Ya, kau bersama Rubyana?"

Vincent mengangguk, "Benar. Tapi bagaimana bisa kau kemari? Bukan kah hari ini adalah jadwal mu belajar tata krama?"

Rosélle meringis pelan, "Soal itu aku memberikan panekuk berisi obat tidur kepada Miss Dorthea lalu ia pun memakan nya dan jatuh tertidur di kamar ku."

"Lalu kau kabur?"

"Ya begitulah. Aku melakukan nya karena aku sangat ingin bertemu dengan mu, aku merindukanmu."

Rosélle menggenggam tangan Vincent. Alih-alih memarahi wanita itu, Vincent malah tersenyum cerah.

"Aku pun merasakan hal yang sama."

kabut gairah - vrosé ncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang