four; mine

1.8K 112 11
                                    

"just feel and enjoy how we are one with nature..."
- us -

.

.

.

Hari sudah sore saat Rosélle baru saja menyelesaikan pelajaran tata krama nya. Ia menghela nafas jenuh sembari memandangi Miss Dorthea yang nampak sedang membereskan barang-barangnya.

"Miss Dorthea, kumohon.. bantulah aku sekali ini saja!"

"Kau tak akan bisa kabur lagi kali ini anak nakal!" Kecam Miss Dorthea.

Rosélle mendekati Miss Dorthea dan menggenggam ujung pakaian wanita itu. Matanya memandang penuh permohonan.

"Apa kau tidak bisa tetap tenang di dalam kamarmu? Menuruti semua perintah ayahmu dan mendapatkan semua yang kau inginkan? Cukup berbakti saja dan kau akan memiliki segalanya."

Rosélle menghela nafas jengah, semua orang selalu mengatakan hal yang sama padanya.

"Aku tak menginginkan harta atau apapun itu milik ayah ku. Aku ingin kebebasan, aku bahkan tak mau belajar tata krama sialan ini!"

"Rosélle, jaga ucapan mu."

"Aku selalu di kekang sejak kecil. Aku lelah! Aku hanya ingin bebas seperti teman-teman sebaya ku yang lain nya, sejak kecil ayah hanya menggunakan ku sebagai mesin politik bahkan sekarang ia memaksa ku agar belajar tata krama hanya demi menikahkan ku dengan seorang Duke ."

Nafas Rosélle terengah-engah, wajahnya memerah dan nampak amarah bahkan kekecewaan tercetak jelas disana.

Miss Dorthea terdiam sebentar sebelum akhirnya ia mendekati gadis muda itu dan berbicara dengan lembut.

"Bantuan apa yang kau inginkan, Rosélle?"

Senyum mengembang di bibir merah muda Rosellé.

.

.

.

"Rosélle, Tuhan takkan mengampuni mu karena ini!"

"Anda telah mengatakan hal itu berkali-kali Miss Dorthea, tenang lah!"

"Dimana kewarasan mu? Kau akan membohongi ayah mu hanya untuk bertemu dengan anak petani itu?"

Rosélle terlihat kesal sekarang. Miss Dorthea pun hanya mampu mengusap dadanya.

"Baiklah, maaf. Lakukan apapun yang kau inginkan."

Rosélle tersenyum seketika, "Kalau begitu tunggu apalagi, ayo!"

Kedua wanita itu pun berjalan meninggalkan kamar Rosélle menuju ruang kerja Thomas, kepala keluarga Wilders.

*Tok tok tok

kabut gairah - vrosé ncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang