two; merge on the bed

2.8K 130 16
                                    

"just come, touch, kiss and satisfy yourself.."
- rosélle -

.

.

.

Rosélle Wilders terbangun saat pendengaran nya menangkap suara seperti sebuah benda kecil menghantam pintu pembatas antara kamarnya dan balkon.

Rosélle menurunkan kakinya dan berjalan perlahan menuju pintu balkon, ia membukanya namun nihil tak ada apapun disana, berpikir bahwa itu hanya burung gagak yang mengganggu di malam hari, Rosélle memutuskan untuk segera masuk kembali.

"Psstt! Rosélle!"

Netra Rosélle terbuka lebar, kakinya berputar dan ia bergerak mencoba mencari asal suara.

"V? Vincent?"

"I'm here!"

Rosélle melangkah menuju ujung balkon dan dapat melihat dibawah sana sang pujaan hati berdiri memandang nya dengan raut kesenangan. Rosélle pun mengulurkan tangan nya dan langsung di genggam dan dikecup oleh Vincent. Pria itu pun langsung naik keatas balkon milik Rosélle.

 Pria itu pun langsung naik keatas balkon milik Rosélle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(cr; pinterest _ gambar hanyalah ilustrasi)

"Aku benar-benar merindukan mu." Bisik Vincent dengan parau sembari menyatukan kening mereka.

Rosélle nampak khawatir, namun ia tetap merespon kekasih nya itu dengan baik.

"Aku takut ayah terbangun.." Bisik Rosélle

Ia sangat takut ayahnya akan terbangun dan memergoki mereka, terakhir kali ayahnya mengejar Vincent di tengah malam karena datang mencari Rosélle, pria tua itu menunggangi kuda dan membawa senapan namun beruntung saja Vincent yang sangat cerdik melompat ke dalam sebuah kolam dan bertahan di dalam sana sekitar 5 menit.

"Aku sangat merindukanmu Rosélle Wilders.." Ulang Vincent, matanya mengunci jelaga indah milik Rosélle.

Rosélle tersenyum tipis, tangan nya terangkat mengusap surai milik Vincent.

"Aku pun merindukan mu Vincent. Setiap saat dalam hidup ku, bahkan di dalam mimpiku hanya ada dirimu."

Vincent langsung menyerang bibir merah muda milik gadisnya itu dengan lembut. Tangan nya terayun dan menekan pinggul Rosélle agar semakin merapat padanya, Rosélle yang sudah kepalang di bakar gairah pun melingkarkan tangan nya pada tengkuk Vincent.

Kakinya melangkah mundur masuk ke kamarnya dan di iringi dengan Vincent yang melangkah maju, bibir kedua nya masih bergulat dengan panas hingga sisa-sisa saliva mereka merembes melalui sela-sela pangutan keduanya.

kabut gairah - vrosé ncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang