five; in the sky

1.6K 96 10
                                    

"we both want each other so why separate?"
- us -

.

.

.

Rosélle menyatukan bibir mereka. Tangan nya mengusap punggung Vincent dengan penuh kehangatan.

Tak lama kemudian perlahan airmata membanjiri pipi gadis itu, Vincent pun terpaksa melepaskan tautan bibir mereka sebab ia mengira bahwa ia telah menyakiti gadis itu tanpa sengaja..

"Rosélle? What's wrong?" Bisiknya, tangan nya mengusap surai pirang gadisnya.

"Vincent, i love you.." Bisik Rosélle

Kerutan kebingungan di wajah Vincent menghilang. Ia menghela nafas pelan lalu menarik tubuh gadis itu memasuki pelukan hangatnya.

"Ada apa? Sesuatu mengganggu pikiran mu?"

Rosélle perlahan terisak dan menggeleng kuat, "Aku tidak mau kehilangan mu Vincent. Aku tidak sanggup, menikahlah dengan ku."

Vincent tersenyum hangat, ia mengecup mesra kening gadisnya.

"Kau takut aku akan pergi?"

"Banyak hal, banyak hal yang ku takutkan akan terjadi. Vincent, aku tak mau berpisah darimu!"

"Ssttt.. semuanya akan baik-baik saja selama kita bersama."

Vincent mencoba menenangkan gadis itu.

"Vincent, ayah ku tak menyukai mu. Aku harus apa? Aku takut ayah memisahkan ku darimu, bagaimana jika ayah menik-"

Rosélle menahan ucapan nya saat mengingat bahwa ayahnya menginginkan ia menjadi istri dari seorang Duke. Ia belum siap mengatakan hal itu pada Vincent dan akan menyakiti hati pria itu.

"Ayah mu akan 'menik' apa?" Tanya Vincent tak paham.

"Lupakan saja. Bagaimana jika kau hamili saja aku? Atau atau .. kita pergi saja dari sini! Kita pergi yang jauh, kita mengganti identitas kita, kita memulai hidup yang baru bersama anak-anak kita nanti."

Vincent menghela nafas pelan, tangan nya merapikan surai-surai Rosélle yang berantakan.

"Mudah mengatakan nya sayang tapi apa kau yakin? Kau hidup selama ini dalam kemewahan dan menjadi orang susah bukanlah hal yang mudah, kau di tuntut harus kuat dan mengusahakan semuanya sendiri. Aku sangat mencintaimu Rosélle tapi aku tak mau memisahkan mu dari ayah dan ibu yang sangat kau cintai."

Rosélle menggeleng, "Aku ingin bersama mu, Vincent." Lirih gadis itu rapuh.

"Tapi kita tak punya apapun Rosélle. Aku tak mau membawa mu hidup susah bersama ku. Aku tau betapa kerasnya diluar sana. Aku tak mau menjadi jahat dan melihat mu semakin menderita nantinya."

"Jadi kau tak mencintaiku?" Bisik Rosélle perih. Matanya berkaca-kaca menyelami manik tegas Vincent.

"Apa yang kau bicarakan sayang? Aku sangat mencintaimu. Aku ingin hidup bersama mu dan membangun keluarga bersama. Namun, tidak dengan cara seperti ini, aku tak ingin merusak hubungan mu dan kedua orang tua mu, kau hanya akan semakin menderita jika hidup berdua bersama ku. Aku bukan apa-apa, Rosélle."

kabut gairah - vrosé ncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang