Prolog [ kisah Lionel ]

7.3K 497 17
                                    

Hai readers!











Happy Reading~








Disebuah rumah bak istana yang terletak di salah kawasan perumahan elite terdapat seorang anak laki-laki bertubuh mungil yang sedang membaca novel yang ia temukan di gudang rumahnya, anak itu sangat fokus membaca novel yang sedang ia baca tersebut tanpa mempedulikan banyaknya lebam yang menghiasi sekujur tubuhnya.

"Apaan sii tuh novel gajelas bangett lio kan gak like jadinya!" gerutu bocah itu saat sudah selesai membaca novel yang tadi ia ambil diam-diam dari gudang rumahnya.

"Protagonis nya juga kenapa suka nyalahin Celio sih kan Celio nya kasian jadi makin di benci sama abang-abang nya, ish pokoknya lio gak like sama protagonis nya!" ujar bocah itu yang tak lain adalah lio atau lebih lengkapnya LIONEL DALIO PRATAMA adalah anak bungsu dari keluarga Pratama, meskipun Lio adalah anak bungsu tetapi dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang seharusnya ia dapatkan dari keluarga nya dikarenakan sang ibu yang meninggal tepat setelah melahirkan Lio menyebabkan dia disalahkan atas kematian sang ibu dan dibenci oleh anggota keluarga nya sendiri sejak kecil. Tetapi Lio tidak pernah membenci ayah ataupun para kakak-kakaknya salahkan Lio yang terlalu polos dan naif.

Lio sejak kecil tidak pernah keluar dari bangunan yang disebut 'Rumah' tersebut, ya meskipun Lio tidak pernah bersekolah tapi jangan meremehkan nya karena Lio tergolong anak yang pintar meskipun dia hanya belajar melalui perpustakaan yang berada di rumahnya tersebut.
Tidak jarang juga Lio mendapatkan kekerasan dari ayah ataupun kakak-kakaknya, tetapi Lio tidak pernah menangis ataupun meminta sang ayah untuk berhenti memukuli nya karena saat keluarga nya sedang main tangan dengannya dia hanya tersenyum menerima itu semua, karena menurut Lio itu adalah tanda cinta mereka kepada Lio hanya saja cara menunjukkan nya itu berbeda dengan keluarga pada umumnya.
ahh kamu terlalu polos Lio.

Cukup penjelasan nya,kembali lagi ke tokoh utama kita.

Saat Lio ingin memejamkan matanya untuk tidur tiba-tiba,

*BRAK!!
pintu gudang dibuka dengan tidak sabarnya oleh sang pemilik rumah yang tidak lain adalah ayah Lio a.k.a tuan Pratama.

"KEMARI KAU ANAK SIALAN!!" bentak tuan Pratama pada Lio, lalu dia menarik paksa tangan mungil Lio membuat sang empu yang awalnya duduk menjadi berdiri.

"KAU TAU! GARA-GARA KAU ANAK CACAT ISTRI KU PERGI UNTUK SELAMA-LAMANYA!!! " bentak tuan Pratama pada Lio untuk kesekian kalinya, lalu dengan tidak berperasaan dia membenturkan kepala Lio pada dinding gudang beberapa kali dan itu berhasil membuat cairan merah keluar dengan deras yang berada dari kepala Lio.

Dan lagi-lagi Lio menghadapi semua itu dengan tersenyum, dia hanya melemparkan senyuman kepada sang ayah yang sedang mencambuk nya dengan sabuk yang ia kenakan.

Banyaknya kalimat tak mengenakkan keluar dari mulut tuan Pratama yang notabe nya adalah ayah Lio sendiri, seperti

"Mati kau anak sialan!"
"Dasar anak cacat"
"Kau hanya beban di keluar Pratama!"
"Pembawa sial"
"Dasar pembunuh"

Ah bahkan lebih dari itu, tetapi Lio hanya menanggapi nya dengan tersenyum karena yang dikatakan oleh sang ayah itu benar adanya, jika saja aku tidak lahir pasti bunda akan bahagia dengan ayah dan kakak-kakak pikir Lio.

Obsession With AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang