Bab 3. [ Mansion Abraham]

5.5K 429 9
                                    

Hai readers!

















Enjoyy





















Happy Reading guys~

























Sampainya di Mansion bak istana milik keluarga Abraham, Darius memarkirkan mobilnya di depan pintu masuk mansion, dan

"Bodyguard taruh mobil saya di garasi" titah Darius pada salah satu bawahannya dengan melemparkan kunci mobil miliknya dan langsung di laksanakan oleh sang bawahan.

Darius berjalan memasuki Mansion dengan Lio yang berada di gendongannya dalam keadaan tertidur pulas, lalu saat ia melewati ruang keluarga Darius dapat melihat kedua putra nya yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing hingga

"Ekhem!" dehem Darius, sontak itu membuat kedua putranya mengalihkan perhatian mereka dan sepenuhnya menatap Darius dengan tatapan seolah berkata 'ada apa? ' , setelah itu Darius melangkahkan kakinya lalu duduk di salah satu sofa single tepat dihadapan kedua putranya.

"Siapa? " tanya sang sulung pada daddy nya itu, pasalnya ia tidak pernah melihat sang daddy mau menyentuh sembarang orang lalu? sekarang sang daddy kembali ke Mansion dengan membawa gumpalan lemak di gendongannya.

"Celio" jawab Darius dengan datar dan tidak mengalihkan perhatiannya pada sang bungsu yang masih lelap tertidur dengan mengelus lembut surai Lio.

"Hah! Pak tua sejak kapan kau peduli pada anak sialan itu! " ucap anak kedua Darius dengan suara yang agak lantang, dan oh tidak sepertinya itu mengusik ketenangan Lio yang sedang tertidur.

"Eungh, dad barusan itu suara apa?" cicit Lio dengan memerjap kan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk, dan sontak Darius menatap tajam putra keduanya 'berani-beraninya ada yang mengganggu tidur kesayanganku' pikir Darius dengan menatap tajam putra tengah nya itu.

"Shtt, baby tidur lagi okei?" ujar Darius dengan menepuk-nepuk pelan punggung Lio agar sang bungsu kembali tertidur.

"Tapi dad Lio sudah tidak mengantuk lagi" jawab Lio dengan mendongakkan kepalanya menghadap sang daddy, dan Darius yang sudah kepalang gemas itupun hanya bisa tersenyum tipis dan mengusak surai bungsu yang sekarang menjadi kesayangannya itu.

"Lio ingin berkenalan dengan saudara lio bukan?" tanya Darius lembut sambil tetap mengusap surai sang putra, dan hanya dibalas anggukan brutal dari Lio sontak itu membuat ketiga pria yang ada di sana menggigit pipi dalam mereka menahan gemas.

Lio yang penasaran pun membalikkan tubuh nya yang awalnya menghadap ke arah Darius, lalu saat Lio berbalik dia kaget melihat dua pria yang sedang menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda tetapi terkesan menakutkan menurut Lio.
Dengan cepat Lio membalikkan badannya kembali dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sang daddy.

"why kitten?" tanya Darius pada Lio dengan mengusap lembut punggung bungsunya itu.

"Em, takut" cicit Lio semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milih Darius.

Sang sulung yang sudah kepalang gemas dengan kelakuan adik bungsunya itupun langsung merebut paksa Lio dari pangkuan sang daddy, dan tentunya itu mendapatkan penolakan dari sang bungsu.

Obsession With AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang