5.💌

7 0 0
                                        

Hay gess aku lagi aktif buat up nih soalnya kemaren" masih males hehe

Kedepanya mungkin lebih sibuk soalnya udah aktif kuliah

Walau aku gk yakin cerita aku bakal rame tpi ya buat jaga" aja kalo ada suka baca cerita aku>>>

                   Happy Reading🎀

.....

Setelah gadis berpiyama biru muda itu keluar dari kamarnya Raga berlari kencang kearah pintu dan langsung menguncinya.
Masih merasa shock dengan hal yang barusan terjadi. Bagaimana bisa gadis kecil itu masuk kekamarnya dengan seenaknya apa lagi mendengar ucapan gadis itu entah kenapa membuat kedua telinganya memanas memandang sejenak sijoni.

"Shit... gue mikir apaan sih anjir," ujarnya menampar pelan pipinya.

Raga menatap map coklat yang tergeletak jatuh di lantai kamarnya dan mengambilnya. Membuka sejenak map tersebut ternyata berisi berkas penting dari perusahan papanya kenapa ada pada gadis curut itu pikirnya. Raga meletakan asal map tersebut ke atas tempat tidurnya dan berjalan kelemari untuk mengambil pakaianya.

10 menit berlalu Raga sudah siap dengan stelan simpelnya dengan celana panjang abu-abu lalu atasanya kaos hitam ditambah jam tangan bermerek di tanganya.

Salah satu tanganya menggeret sebuah koper silver kearah luar rumah lebih tepatnya bagasi mobil. mulai memasukan barangnya kedalam. Sebelum masuk ke mobil pandangannya tertuju kerumah megah disebelahnya lalu pandanganya beralih kearah balkon terlihat seorang gadis yang mencoba mengintip.

Pandangan mereka bertemu beberapa detik. Lalu tangan kekar pria itu terulur untuk melambai padanya namun dibalas tutupan horden yang terlihat kasar. Raga tersenyum geli dan memasuki mobilnya.

Disisi lain

"Dasar bang Raga gila. Buat apa coba dia ngelambai-lambai gitu, bangga karna anu nya gue liat?" Gerutu Aya sebal namun  dia melirik kembali. Ia menyingkap hordenya dan terlihat sebuah mobil keluar dari perkarangan rumah itu.

"Syukur deh setidaknya beberapa hari ini engga ketemu bang Raga."

"Tapi kan ahhhkkk kenapa gue harus langsung masuk kamarnya sihhh!!!" Teriak nya prustasi menjatuhkan tubuhnya keatas kasurnya dan bergerak bak cacing kepanasan.

"Mau ditaruh dimana muka gue! Gue tuh bodoh, bodoh and tolol lagi," ucapnya kembali merutuki dirinya sendiri sekali memukul kepalanya berulang kali.

"Sekarang gimana cara gue buat ngehadapin bang Raga," lanjut gadis itu lirih.

Ceklek

"Kak ya di panggil mama didapur."

"Ck. Males banget gue," Bukanya bangun gadis itu malah menutup wajahnya dengan bantal.

"Cepat kak ya entar mama jadi sumala," ujar lelaki kecil yang berkacak pinggang sambil menatap kakaknya malas.

"Sumala gigi lo penyot," balas Aya mulai bangun dari rebahanya dan berjalan keluar kamar.

"Dasar anak jaman sekarang." Kata Riko pelan berjalan di belakang kakaknya. "Eh elu juga anak jaman sekarang" ucap author stres.

...

"Kak bisa beliin mama mentega sebentar di indoapril." Tanya sang mama kepada putri sulungnya itu yang dibalas helaan nafas kasar oleh sang anak.

"Nanti kalo ada sisanya buat kamu deh." Aya yang tadinya terlihat lemas langsung bersemangat.

"Nahhh kalo gini kan enak," ucapnya melihat sang ibu mengeluarkan uang 100k dari dalam dompe birunya.

"Kalo mau jajan jangan yang aneh- aneh." Aya menggangguk hormat dan mulai berbalik namun teriakan menghentikanya

"Kakkk yaa nitip kinerjoy ya!"

"Belik aja sendiri," teriak aya berlari keluar dari dalam rumah.

Ia mulai melangkah kearah motor matic nya yang disambut dengan cengigiran lucu seorang gadis yang masih memakai piyama pinknya.

"Ya ikut ya,"

"Tau aja gue mau keluar lo," Deci menyerahkan kunci motor pada si punya.

"Ini kanjeng ratu."

"Makasih babu,"

Aya mulai menyalakan motornya yang mulai melaju meninggalkan perkarangan rumahnya.

5 menit kemudian mereka sampai di depan indoapril dan langsung memarkirkan motornya.

Aya dan Deci berjalan beriringan memasuki indoapril dan mulai mencari barang yang inggin dia beli.

Beberapa menit mencari barang yang dibutuhkan, Aya berjalan kearah jajanan yang tersusun rapi di dalam sebuah rak. Matanya mulai berbinar melihat aneka jajanan chiki di depanya dan mulai mengambil beberapa. Namun pandangan nya teralih ke rak paling atas dimana terdapat jajanan favorit gadis itu.

Tangan kecilnya mulai terulur mengambil jajanan itu namun ternyata tidak bisa ia jangkau. Di kala kesulitanya sebuah tangan besar ikut terulur di belakang tubuhnya mengambil makanan ringan tersebut.

Aya reflek menoleh hingga nampak seorang lelaki remaja dengan rambut terlihat berantakan yang poninya menjuntai sampai kedahi jangan lupa hidung mancung dengan ujung sedikit bulat memberikan kesan tampan dan manis di wajah dinginnya.

"Kak Egan? Lo ngapain di sini?" Tanya gadis itu  karna melihat teman satu sekolahnya alias kakak kelasnya di dalam indoapril.

"Menurut lo orang kesini ngapain?"

"Belanja?"

"You know," balas cowok itu datar melirik sedikit kearah belanjaan gadis itu.

"Jajan chiki nggak sehat."

"Suka-suka gue lah anjir emang Lo sape?" Egan tersenyum kecil dengan reflek ingin menyentuh kepala Aya namun tertahan kala suara cempreng nyaring terdengar di belakang mereka dan berjalan menghampiri.

"Yaaaaa!"

"EH ADA KAK EGAN!" Jerit Deci sambil tersenyum lebar kearah lelaki itu yang di balas tatapan dingin.

"Sama Aya aja lembut sama gue jutek amat," Deci cemberut sambil memilihin jarinya. Egan Evoliano cowok tampan yang kini tengah mengisi hati mungil Deci walau tidak pernah sama sekali terbalas apa lagi saat mengetahui lelaki itu menyukai sahabat karip nya yaitu Aya.

Emang berat dan sakit rasanya ketika orang yang kita sukai menyukai orang terdekat kita. Tapi Deci tak langsung mengambil pusing karna Aya tak mungkin menikungnya apa lagi ia tengah cinta mati kepada abangnya.

"Emang penting?"

"Eh iya emang gue sepenting itu hehe," gumam gadis itu sambil terkekeh miris.

"Hmm kita udah selesai belanja, kita diluan," Ujar Aya mulai berpamitan kala merasakan suasana panas dari keduanya. Aya menarik tangan sabahat nya lembut untuk kearah meja kasir.

"Kok kak Egan kayak benci gue ya? Emang gue salah apa?" Cicit Deci menatap sedu kearah punggung tegap lelaki itu yang membelakangin mereka.

"kok sesusah itu ya buat di sukain balik?"

"Eh markonah lo nanya gue? Trus gue nanya kesiapa? Gue yang 8 tahun nunggu disukain balik suka dikatai apa kata lo baru 2 tahun?" Balas Aya ketus. Gadis dengan bando kelinci di kepalanya itu memangut- mangut dan berjalan beriringan dengan Aya.

....

Dikit ya? Hehe besok lagi ya🙏

 







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang