Seorang pria dengan kemeja hitamnya sedang sibuk berbicara dengan mitra kerjanya. Kedua tangannya melipat didepan dada mendengarkan dengan serius si lawan bicara hingga beberapa menit kemudian ia menyalami tanda menyudahi pekerjannya.
"Kalo begitu kita sudahin disini, Terimakasih pak sudah mau menjadi mitra kami saya harap semua berjalan sukses." Ujar pria tersebut lalu berjalan keluar dari restoran mewah kas eropa.
Kaki jenjangnya melangkah kearah sebuah mobil sport hitam lalu memasukinya. Membuka jendela mobil tersebut lalu tangannya mengambil sebungkus rokok dari kantung celananya. Sebelum itu Raga sempat bersender di kursi mobil untuk sekian detik lalu mulai menyalakan rokoknya.
Fuhh..
Raga menghembuskan asap rokok tersebut dari mulutnya kepalanya masih setia bersandar sekali matanya menutup. Rasanya pekerjaannya tak pernah berhenti apa lagi ia akan segera menyusun sekripsinya. Mungkin untuk bulan depan ia kan meminta cuti kepada ayahnya.
Rasanya tenggorokan Raga sedikit kering ia menggusap-ngusap lehernya.
"Haus," ujarnya dengan mata menyipit.
"Nih mau minum?" Raga menggambil minuman yg disodoran padanya tampa curiga dan lalu meneguknya namun sekian detik ia menoleh kekursi samping mobil.
"FUCK!" Teriak lelaki tersebut tergejolak kaget perasaan tadi kursi disebelahnya kosong sekarang malah terlihat anomali berambut panjang yang menutupi sebagian wajahnya hanya dengan rambutnya seperti kuntilanak saja.
"Hahahaha.." gadis tersebut tertawa ngakak apa lagi melihat sebagaian air yang Raga minum tumpah mengenai bajunya.
"Dapat banget kagetnya bang!" Ujar gadis tersebut yang mendapatkan lirikan sinis oleh lelaki disampingnya itu.
"Sejak kapan lo masuk?"
"Sejak bang raga lagi nyebat ganteng sambil bobok," Raga menoyor kuat kepala Aya hingga gadis itu mengadu kesakitan.
"Ini kan masih jam pelajaran sekolah, lo bolos ya?" Tanya Raga dengan raut wajah curiga.
"Ehh jangan salah sangka dulu ya, tadi tuh disekolah pulang cepat tau," balas Aya membuka sebungkus roti yang ia genggam sedari tadi.
"Ini bukan arah pulang kerumah lo, mau kemana lo? Pulang sekolah bukan langgsung pulang." Ucap Raga mulai menghidupkan mesin mobilnya.
"Tadi gue ada ditoko kue depan eh malah liat mobil kece lo bang, jadi gue samperin deh." Ucapnya menggigit sebagian kuenya.
"Gue mau kerumah, lo nggak punya tujuan lain kan?" Aya menggelengkan kepalanya lalu fokus kembali ke kuenya.
"Katanya abang mau keluar kota, kok masih disini?" Raga mengambil rokok disudut bibirnya dan memegangnya disela jarinya.
"Nanti sore gue berangkat." Balas lelaki tersebut. Padangannya tak sengaja terarah ke lengan kurus Aya yang menggunakan gelang pemberianya.
"Gimana, suka?" Aya menyeringit binggung. Apa maksudnya?
"Aya suka bang Raga? Ya pasti suka lah kan ganteng!" Seru gadis itu yang menjapatkan jitak kan kembali oleh Raga.
"Gelangnya bodoh," Aya tersenyum lalu menaikan tangannya ke arah Raga.
"Cantik banget kan, Gue suka banget apa lagi yang ngasih bang Raga jadi makin-makin suka!" Raga tersenyum geli. Lucu sekali gadis disampingnya ini. Raga mengacak-ngacak rambut Aya kasar membuat aya menatapnya nyalang.
"Ih nanti rambut gue rusak, cape tau rapiinnya."
"Lagian lo kesekolah engga usah cantik-cantik amat gitu, mana pake lipstik lagi kesekolah engga dimarahin guru lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
RandomNO PLAGIAT YAA!! NYARI IDE CERITA ITU GK MUDAH HEHEEE😝🎀 Raga mahendra pria tampan dengan setatus jomlo ngenes berusaha memulai kembali hubungan percintaan setelah beberapa tahun lulus SMA. Tak ada yang salah dari dirinya, dia tampan, tinggi, cerd...
