Bel masuk telah berbunyi, Kathrine sudah lebih dulu keluar dari gudang belakang sekolah,
Diperjalanan akan masuk ke dalam kelas ia terus memikirkan perkataan William,apa maksud dari "neraka" ia tak mengerti apa itu.sesaat masuk kedalam kelas ia melihat William yang tengah duduk di atas meja, sebenarnya Kathrine terkejut dikarnakan bagaimana bisa ia sampai lebih dulu, padahal tadi yang keluar dari gudang terlebih dulu yaitu Kathrine namun kenapa ia yang tiba di kelas lebih dulu, apakah dia teleportasi? Atau menggunakan pintu rahasia. "Ah sudahlah" pikir Kathrine.
Saat bel pulang sekolah, semua murid memulai memasukkan buku-buku mereka kedalam tas,
Setelah semua orang telah keluar
barulah Kathrine keluar dari kelas, kenapa ia keluar terakhir? Karna ia tak menyukai keramaian.Sesuai janji nya dengan William tadi, Kathrine berjalan menuju gudang belakang sekolah, jujur di lubuk hati yang paling dalam, ia merasa takut, gugup, ragu untuk masuk kedalam gudang terbengkalai itu, namun ia tetap mencoba untuk memenangkan dirinya agar tak takut.
Kathrine sudah menyentuh kenop pintu, lalu ia buka dengan perlahan, terlihat sudah ada William disana perlahan Kathrine mulai berjalan ke hadapan William.
Kathrine : sebenarnya kita mau ngapain??
William tak menggubris perkataan Kathrine tetapi ia malahan mencekik leher Kathrine yang membuat perempuan itu kesusahan untuk bernafas.
Kathrine : W-il l-l-lepass
Lagi-lagi perkataan nya hanya diabaikan, Kathrine tak tinggal diam ia mencoba menginjak kaki William tapi usaha itu sia-sia.
Tangan William sudah lepas dari leher Kathrine, tetapi tak sampai disitu....BUGH BUGH BUGH BUGH
Pukulan demi pukulan dilontarkan William untuk Kathrine, perempuan itu heran, kenapa William melakukan ini? Apa ia pernah berbuat salah sebelumnya? Tapi ia rasa tidak karna mereka berdua baru saja berkenalan tadi waktu jam istirahat, jika sudah kenal sebelum nya itu tak mungkin karna Kathrine sama sekali tak mengenal siapa William sebelumnya.
Ketika sudah puas memukuli Kathrine, bukannya berhenti ia malah melanjutkan aksinya dengan menjambak rambut panjang milik Kathrine kuat-kuat.
Kathrine : hiks lepas Wil, sakit...
William : akhh diam anjing!
Kathrine tersentak dengan orang perkataan William, kenapa ia membentak ku? Apa salahku padanya?
Kondisi Kathrine saat ini sangat memprihatinkan, rambut acak-acakan, baju lusuh, mata merah, sungguh malang nasib Kathrine saat ini.
William? Ia tak memperdulikan keadaan Kathrine saat ini, ia laju saja pergi tanpa ada rasa kemanusiaan, sungguh Laki-laki bejat.
Kathrine meluapkan emosinya dengan menangis, berteriak, dan mengacak-acak barang yang ada di gudang tersebut.
Setelah dirasa sudah cukup tenang, barulah Kathrine beranjak dari duduk nya, ia berjalan menyusuri lorong-lorong sekolah, rasanya sangat sepi karna semua murid sudah pulang.Sebenarnya ada rasa takut menyelimuti diri nya, namun ia tetap memberanikan diri untuk pulang.
Saat sampai di depan pintu rumah, dengan perlahan Kathrine membuka pintu agar ia tak menciptakan suara apapun, rencana itu berhasil namun ia merasa gagal karna Papa nya sudah menunggu nya sedari tadi.
Kathrine : p-papa?..
Papa : Darimana saja kamu? Habis tawuran?
Kathrine : ng-nggak kok p-pa...
Papa : jika tidak, mengapa tubuh mu penuh dengan lebam??
Kathrine : Mmm i-ini cuma jatuh aja tadi pa...
Papa : cih kamu pikir saya akan percaya dengan alasan bodoh mu itu ha? Saya bukan orang bodoh Kathrine, saya ini pengusaha terbesar di kota ini!.
Kathrine : iya pa, aku tau...
Papa : sini kamu.
Ia menarik lengan Kathrine dengan kuat, tentu saja itu sangat sakit.Kathrine : shh pa sakit pa lepasin...
Namun sama saja seperti William, ketika ia meringis meminta untuk melepaskan genggaman nya, tak sama sekali digubris oleh Papanya, dan sama juga William juga seperti itu, tadi..
Sebenarnya Kathrine sudah sering diperlakukan kasar seperti ini, tapi entah kenapa ia tak bisa merasa biasa saja jika diperlakukan seperti itu.
Papa Kathrine membawa perempuan itu ke gudang bawah tanah, pria itu mendorong tubuh kecil Kathrine ke lantai, Kathrine sudah tau apa yang ayahnya inginkan, pasti memukul nya...
Sungguh hari ini adalah hari terlelah sepanjang masa bagi Kathrine , baru saja tadi ia di hajar oleh William dengan membabi buta, apakah ayahnya akan menambah lukanya lagi, pastinya iya dan pukulan ayahnya 3x lebih menyakitkan daripada pukulan yang dilontarkan William kepada nya.Satu pukulan
Dua pukulan
Tiga pukulan
Empat pukulan
Lima pukulanKathrine masih sempat saja menghitung pukulan apa yang ayahnya beri, namun saat pada pukulan ke lima ia tak bisa menahan semuanya lagi, penglihatan nya mulai memudar.
1
2
3Kathrine pingsan, karna tak mampu menahan semua sakit yang diterima.
Papa : cih anak lemah, baru saja saya beri sedikit hadiah tapi langsung tumbang, apakah hadiahku terlalu mengejutkan?
Ah sudahlah lagian saya juga sudah puas memukuli anak ini.Pria itu meninggalkan Kathrine yang tengah pingsan di dalam ruang bawah tanah atau bisa dibilang gudang juga?
Apakah pria itu tak memiliki hati nurani? Anak perempuan nya pingsan dan itu karna perbuatan nya, namun ia tak sama sekali membawa tubuh kecil Kathrine ke dalam kamar milik gadis itu.
Benar-benar bejat, persis seperti William.Segini dulu yaa maaf ya kalau pendek ceritanya, InsyaAllah nanti agak dipanjangi, dikit 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE? (WinRina)
FanfictionMerundung lama-lama akan tumbuh perasaan, cinta? #WINTOP