𖤝 04 𖤝

213 25 3
                                    

Rasanya pada malam ini Kathrine melupakan semua kejadian yang dimana William yang menyakitinya dan ditambah lagi dengan ayahnya, sakit namun rasa sakit itu lama-lama dibayar dengan senyuman manis yang merekah di bibir Kathrine.

Ia dan William telah selesai makan dan berniat untuk bayar.

Kathrine : berapa pak?

William : biar gua aja.

Kathrine : gausah deh, repot..

William : emang gua gendong lu? Nggak kan? Udah deh diem aja.

Pak mamat : iya atuh neng, masa nolak si dibayar makan sama yayang nya yekan

William : apaan si mang, brisik ae lu, jadi berapa neh gua mau balik nganter ni bocah

Pak mamat : ye ye, harga teman 100 ribu!

William : yang bener ae anying mang, gue kan langganan ama elu dari dulu, masa harganya 100 rb rugi anjiirr gue nya

Pak mamat : canda elah serius amat idup lu, jadinya 35 ribu

William : nih, ambil aja kembaliannya

Pak mamat : gitu dong

William : ayo cepetan.

Kathrine : o-oke..

Ketika di perjalanan pulang, rasanya sangat tenang tak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan, ditambah lagi dengan suasana di malam ini sejuk dan sepi.

Entahlah perasaan William ketika berada di dekat Kathrine menjadi deg-degan, canggung, mana William yang katanya berandal?
Atau ia menyukai gadis manis ini? Ah pasti iyaaaaa

William : ini rumah lo??

Kathrine : iya ini rumah aku, makasii udah mau anterin aku sampai depan rumah.

William : hm, yaudah masuk.

Kathrine : kamu aja dulu yang pulang, baru aku masuk kedalam..

William : ya.

Kathrine : Hati-hati makasii yaa
*kiss bye*

William pov.

William hendak membalas nya namun tak jadi, karna bagaimana nanti jika image nya jatuh di hadapan perempuan, itu memalukan.
Di sepanjang jalan William hanya terus memikirkan moment nya bersama Kathrine tadi, ia terus berjalan sambil memikirkan kathrine di pikirannya sampai-sampai ia berujung tersandung baru besar di depannya, itulah akibat jika tak memperhatikan jalanan huh.

William : anjiss sakit bangett bgstt

Alhasil diperjalanan pulang William berjalan dengan kaki yang agak pincang, makanya jangan cewek mulu pikiran lo!!

END.

Kathrine pov.

Saat ia sudah melihat bahu lebar William sudah menjauh dari dirinya, akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, ia membuka pintu dengan perlahan agar tak menciptakan suara² apapun, saat menutup pintu ia terkejut dengan kedua orang tua nya yang sedang berdiri lumayan jauh darinya.

Mama : udah berapa pria malam ini, hm?

Papa : saya sudah bosan dengan kelakuan kamu yang hanya menjual lubang setiap hari.

Kathrine : ng-nggak pa, kathrine gamungkin ngelakuin hal yang gak senonoh, aku masih sekolah...

Mama : halah alasan, jika kamu tak menjual lubang! Kenapa hampir setiap hari kau selalu pulang larut!?

Kathrine : a-aku tadi cuma mampir ke supermarket ma...

Papa : kalau hanya ke supermarket kenapa lama sekali?! Padahal supermarket tak terlalu jauh, apakah kau memang bermain dulu dengan pria?!

Kathrine : nggak pa hiks kathrine gapernah hiks ngelakuin itu...

Mama : OMONG KOSONG! bawa dia ke gudang  pa!

Raden selaku Papa dari kathrine dengan segera menarik lengan putri satu-satunya untuk mengikuti jejak nya ke gudang.

Sedangkan Jodie (mama) terlihat senang melihat darah dagingnya disiksa seperti itu, tetapi sepertinya itu masih kurang untuk nya,jadi ia menambah dengan nenjambak kuat surai hitam Kathrine.

Sungguh Kathrine sudah sangat lelah, bagaimana ia bisa disiksa setiap harinya namun hari ini belum seberapa dengan siksaan kedua orang tuanya di hari-hari yang lalu, namun rasanya sama, sakit.

Papanya melemparkan tubuh Kathrine ke lantai yang membuat pipi mulus Kathrine menjadi merah.
Mama nya berjalan mendekat kearahnya dan tubuhnya berjongkok dan menatapku remeh.

Mama : cih,jalang sepertimu tak pantas hidup, kau bukanlah anakku, anakku hanyalah Wilan bukan kamu sialll!!

Kathrine : hikss nggak ma, aku anak mama, aku dan bang Wilan anak mama kita berdua sama² anak mama hikss

Papa : cih kau hanya anak yang tak diinginkan!!

Kathrine : pukul aja ma pa pukul aja, tapi jangan bilang begitu, aku mohon...

Tanpa basa basi mereka berdua menghajar darah daging mereka sendiri dengan membabi buta, apakah ada orangtua seperti ini?
Kathrine hanya bisa tersenyum pahit melihat papa dan mama nya dengan bergairah memukuli
Nya, ia senang karna ia bisa dekat dengan kedua orang tuanya walaupun hanya dengan dipukul, tapi di satu sisi ia juga sedih karna sepertinya mereka berdua memang tak memperdulikan dirinya lagi, tapi ia masih bersyukur karna papa dan mama nya masih mau menampung nya dirumah ini.

Malam ini benar-benar terasa sangat panjang bagi kathrine karna mereka sedari tadi tak puas-puasnya menyakiti nya, kepala kathrine sudah sangat pusing menerima sakit yang orangtua nya berikan, namun ia berusaha setengah mati untuk tak pingsan, karena jika ia pingsan disaat kedua orang tua nya sedang asik memukuli nya maka ia tak akan bangun lagi, namun kenapa tadi disaat papa nya yang menyakitinya ia masih bisa bangun? Kan kalau berdua doang bowtieh!



























































































Sapa yang ujiannya hari rabu cuy? Ak ak, males banget syalan masa2 sekarang tu cepet bangett gasihhhhh, jadi pengen balik ke tahun 2018 dehh😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕

HATE OR LOVE?  (WinRina) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang