𖤝 05 𖤝

293 23 3
                                    


Setelah mereka berdua puas menganiaya anak perempuannya, akhirnya mereka pun beranjak pergi dari gudang lusuh tersebut,
Kathrine bersyukur karna kali ini orang tua nya tak memberikan luka terlalu banyak pada dirinya,
Tapi tetap saja rasanya sakit berdiri saja ia tak sanggup, mau tak mau ia harus bermalam di gudang dengan lampu yang hampir redup.

Paginya.

Jam sudah menunjukkan pada angka 06:15, namun gadis cantik bernama Kathrine tak kunjung bangun, itu membuat sang ibu marah besar, wanita itu berjalan kearah gudang dengan langkah yang lantang dan nafas yang terengah-engah.

Mama : KATHRINE!!!

mendengar suara teriakan dari sang ibu membuat tidur kathrine ter-usik.

Mama : baguss, jam segini masih enak enak tidur!! Lanjutin aja sana ngapain bangun, tapi kenapa sekalian ga bangun si kathrine!

Kathrine : iya ma, aku bangun..

Mama : cepetan sana masak, saya ini sudah lapar dari tadi!!

Kathrine : T-tapi ma ini udah mau jam stengah 7,nanti rin telat..

Mama : apakah saya peduli dengan urusan pribadi mu? Kalau udah tau jawabannya ga usah bertingkah!!

Kathrine : i-iya ma, rin masak dulu...

Mama : cih anak sial, pagi-pagi udah bikin ga mood.

Sebelum masak Kathrine lebih memilih mandi terlebih dahulu, agar nanti jika sudah selesai masak ia langsung pergi ke sekolah.
Selesai mandi ia bergegas ke bawah untuk masak, berharap ibu nya tak memarahinya lagi,
Sepertinya nasib baik datang kepadanya hari ini, ibu nya tak ada di dapur maupun ruang tengah, mungkin di kamar.

Dengan terburu-buru Kathrine memasak makanan yang simple agar tak memakan banyak waktu, hari ini ia hanya memasak telur goreng saja, tetapi jika ia ingin memasak banyak bagaimana juga? Bahan masak dirumah tak tersedia, telur yang dimasak sekarang pun adalah telur yang dibeli nya malam tadi, jadi wajar saja ia hanya bisa memasak seadanya.

Setelah sudah selesai menggoreng telur ia berniat memanggil ibu nya yang sepertinya berada dalam kamar, Kathrine berjalan lumayan cepat ke arah kamar ibunya.

Tok tok
ia mengetuk pintu kamar ibunya namun tak ada respon sama sekali yang diberi untuknya.

Kathrine : ma, kathrine udah selesai masaknya..

Sama saja, tak ada jawaban yang diberi, akhirnya kathrine membuka pintu kamar ibunya, kosong, tak ada satupun manusia yang mengisi kamar tersebut, apakah ibunya pergi meninggalkan nya saat ia sedang mandi? Selama itu kah kathrine mandi? Sepertinya tidak, kathrine mandi saja hanya jebar jebur lalu diikuti dengan kegiatan lainnya.

Akhirnya Kathrine memilih untuk tak memperdulikan hal itu, karna sekarang sudah jam stengah 7 lewat sikit, dengan tergesa-gesa kathrine berlari ke bawah dan memakaikan sepatu pada kakinya lalu ia lanjut berlari lagi.

Ia bersusah-payah berlari dengan cepat ke arah halte bis, ia takut nanti tertinggal bis, setelah sampai di tujuan kathrine duduk sejenak di sana tetapi lama kemudian tak ada tanda² akan datangnya bis, mau tak mau ya kathrine lari saja sampai gerbang sekolah.

Setelah sampai depan gerbang sekolah, ternyata gerbang tersebut sudah terkunci, sepertinya ini bukan hari yang bagus seperti yang ia pikirkan tadi saat dirumah.

Kathrine : aduhhh gimana ini, gerbang nya udah ditutup...

?? : ngapain lo?

Kathrine : gapapa

William : kalo di tanya tu dijawab bener-bener.

Kathrine : hmm, aku bingung  gimana cara nya masuk ke dalam, sedangkan gerbang udah ditutup..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HATE OR LOVE?  (WinRina) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang