𝔗𝔥𝔢 ℭ𝔲𝔩𝔱𝔲𝔯𝔢 IV

18 5 0
                                    

•Sesuatu yang baru



"Hei tunggu jangan masuk kesana kalian!" ucap seorang laki laki.

"Eh, ka Jaem memang di ruangan ini ada apa?" Tanya Winter.

Giselle juga kebingungan, karena ia hanya mengikuti Winter jadi ia tak tahu ruangan mana saja yang tidak di perbolehkan untuk masuk.

"Ah di dalam sedang ada Dream Team sedang berunding." Jawab Jaemin.

"Oh seperti itu, seperti nya cukup penting yah."

Jaemin mengangguk, "Ya begitulah, kami mendapat tugas untuk ke perbatasan kota jadi kami berunding untuk berpencar."

"Lantas mengapa kakak tidak ikut masuk ke dalam?" Tanya Winter lagi.

"Oh itu, aku memang sedang di luar untuk menjaga pintu hehe." Ujar Jaemin kaku.

Winter terkekeh pelan, "Baiklah baiklah sebelum itu maafkan kami yah kak. Aku hanya berniat mengajak Giselle jalan jalan karena ia baru pertama kali disini." Jelas Winter.

"Oh member baru yah, salam kenal ya." Ucap Jaemin sembari mengulurkan tangannya.

Giselle menerima uluran tangan Jaemin dan mengangguk, "Salam kenal juga kak."

"Baiklah kalian bisa melanjutkan untuk berkeliling, ah nanti mentor punya kejutan lho untuk kalian."

"Kejutan?" Tanya Giselle.

"Yup, kejutan tunggu saja nanti." Ucap Jaemin dengan cengirannya.

Winter mendengus dan menarik Giselle untuk pergi meninggalkan Jaemin, menurut Winter Jaemin sedikit aneh.

"Menurutmu kejutan apa yang dimaksud olehnya?" Tanya Giselle.

"Ah aku tidak tau Selle, biasanya Ka Jaemin sering berbohong." Dengus Winter membuat Giselle terkekeh pelan.
"Baiklah Win."

.
.
.


Kini sudah saatnya untuk pelatihan, Giselle dan ketiga teman nya nampak sedang menunggu di ruang latihan. Sebelumnya Winter sudah mengajaknya berkeliling dan bertemu dengan para anggota di organisasi ini.

Giselle merasa rumah barunya juga cukup nyaman, ia memiliki banyak teman dan mereka semua cukup ramah. Ia juga bersyukur berteman dengan Winter, menurutnya Winter seperti adik perempuannya dulu, ceria.

"Giselle sebelumnya kau pernah memegang atau menggunakan senjata?" Tanya Karina.

Giselle yang ditanyai hanya menggeleng, ia memang dari dulu tidak pernah memegang berbagai senjata apapun, ia hanya berkutat dengan pisau pisau di dapur apakah itu bisa disebut senjata?

"Ah, kalau begitu kau mau mencoba senapan?" Tawar Karina lagi.

Giselle nampak menimang jawaban, ia jujur takut untuk memegang pistol karena takut salah tembak, tapi ia harus banyak belajar hal baru. Ingat tujuannya adalah untuk membasmi mutant sebagaimana para mutant membasmi keluarganya.

Tak menunggu waktu lama Giselle menerima tawaran dari Karina. Ia menerima senapan yang ada di tangan Karina, dan mencoba untuk menggunakannya.

"Baiklah Selle coba kau bidik target disana." Tunjuk Karina.

"A-apa tidak terlalu jauh?" Gelisah Giselle, karena memang target yang dimaksud termasuk jauh, karena berjarak sekitar 300 meter dari tempatnya berdiri.

"Coba saja Selle, tenang saja disini semua anti peluru lagipula disini hanya ada kita berempat, pastinya tidak mengenai orang lain." Ucap Winter menyakinkan.

Giselle memejamkan matanya dan mulai fokus kepada target di depannya, ia membayangkan bahwa target itu adalah mutant. Dengan berani ia menarik pelatuk senapan itu.


*Dorrrr

"Kena!"

"Wahhhh kau mengenainyaa selle!!!!" Bangga Karina.

"Wawwwww kau sungguhan tidak pernah memegang senjata?" Kagum Winter. Karena jujur ia dulu harus berlatih tiga minggu untuk menggunakan senapan. Dan Giselle langsung bisa dalam satu kali percobaan, itu pantas dipuji batinnya.

Giselle melongo, bagaimana bisa? sebelumnya ia tak pernah memegang senapan seperti ini. Bahkan dia tidak percaya dengan dirinya sendiri, apakah ini benar benar nyata? atau mimpi? ah membuat pusing.


"A-aku bisa?" Tanya Giselle pada dirinya sendiri.

"Kau bisa Giselle, itu cukup bagus untuk seorang pemula." Ucap Selena yang baru datang.

"Mentorr, ini sungguhan?" Tanya Giselle masi tak percaya.

"Aku sudah melihatnya Giselle, ah sebelumnya panggil aku Selena saja karena aku hanyalah mentor yang mengarahkan kalian bukan atasan kalian." Ucap Selena tulus, dan di angguki oleh Giselle.

"Maafkan aku Len, tapi aku tak percaya dengan diriku sendiri. A-a-aku belum pernah memegang senjata sebelumnya, ini pertama kalinya."

"Aku mengerti Selle, mungkin ini bisa di sebut bakatmu?"

"Bakatku?" Tanya Giselle bingung.

Selena yang melihat Giselle bingung lantas mengangguk pelan, ia melihat ke arah Giselle.

"Ya bakat, beberapa orang di organisasi The Culture memiliki bakat yang istimewa dan special entah itu didapat dari mana, namun itu memang ada dan kau memilikinya sekarang." Jelas Selena.

"Jadi mereka ini-" Ucap Giselle melihat Winter dan kedua temannya.

"Ya selle, kami juga memiliki bakat." Ucap Winter sembari tersenyum.

"Winter benar dan winter memiliki bakat Armamenter  yaitu dia bisa menguasai seluruh senjata baik itu jarak dekat maupun jarak jauh." Ucap Selena. Giselle yang mendengar itu takjub tak percaya, apakah ini yang dimaksud ibunya dulu saat menceritakan tentang dongeng manusia super?

"Lalu Karina dan Ningning?'' Tanya Giselle.

"Karina memiliki bakat Rocket Punch itu adalah kemampuan kekuatan otot yang tak biasa, dengan kata lain Karina memiliki pukulan secepat kilat dan power.

Sedangkan Ningning dia memiliki bakat Ed Hacker yakni bakat untuk meretas sistem progam." Jelas Selena.

Giselle takjub dengan penjelasan Selena, bakat teman temannya cukup keren. Tapi apa bakat dirinya? bahkan ia tak merasakan ia memiliki bakat.

"Lalu Selle bakatmu adalah Got Xenoglossy, yakni kemampuan untuk mencerna informasi dengan cepat dengan kata lain kau bisa memahami bahasa asing, dan bisa mempelajari sesuatu dengan sangat cepat, dan dapat membaca situasi. Ah, iya kau juga bisa menciptakan cahaya pelindung." Ucap Selena menambahkan.

Giselle takjub, apakah benar dirinya memiliki kemampuan itu? ia kira kemampuan seperti itu hanyalah di dongeng saja.

"Tapi aku tak pernah tahu tentang cahaya pelindung itu." Memang Giselle belum tau bahkan ia baru tau sekarang bahwa ia memiliki cahaya pelindung, seperti apa kegunaanya? ia penasaran, sungguh.

"Maka dari itu, mari kita latih kemampuan kalian masing masing karena kalian juga termasuk team baru." Ucap Selena.


"Baikkk!!!" Jawab mereka berempat.












Bersambung
_________

Halooo guyss akhirnya update setelah Hiatus tak bilang bilang ini ya wkwkwk.
(walau gaada yang nyari)

jangan lupa vote!

THE CULTURE (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang