31. cemburu buta

630 76 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

🐶🐸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐶🐸

Eight masuk kedalam lift dengan tubuh yang sangat lemas, saat ini dia merasa tubuhnya sudah tidak sanggup untuk menahan beban dan selain itu kepalanya juga sangat sakit, dia merasa seluruh tubuhnya seperti tidak ada tulang dan yang paling sakit saat ini adalah hatinya. Laki-laki manis itu sangat ingin menangis tetapi dia tidak mau menangis di area kantor milik mingkara.

Pintu lift pun terbuka dan eight mencoba berjalan perlahan tetapi tubuhnya tidak kuat menahan beban sehingga dia terjatuh, tetapi ada sebuah tangan yang menahan tubuh kecilnya.

"Are you okay" ucap suara berat pria yang ada di hadapan eight.

"Ah terimakasih saya gapapa"

Eight melirik kearah pria yang saat ini ada di hadapannya, dan dia mengenali pria tersebut.

"Tuan matthew?" Ucap eight sembari membalakan kedua matanya.

"Kamu eight kan? Saya hampir lupa kamu kerja disini kan ya" ucap matthew sembari tersenyum.

"Ah saya..."

Ucapan eight pun di potong oleh mingkara dan sean yang tiba-tiba saja keluar dari dalam lift.

"Tuan matthew saya sudah menunggu di ruang meeting saya kira anda tidak akan datang" ucap mingkara sembari melirik ke arah eight.

Mingkara resah dan sangat bingung kenapa eight dan tuan matthew bisa mengobrol dan kelihatan sangat dekat, disisi lain dia ingin bertanya tapi sangat gengsi karena dia merasa masih kesal dengan eight. Dia mencoba menghiraukannya tetapi pikirannya masih bertanya-tanya kenapa mereka bisa dekat seperti itu, karena selama mingkara dan eight berumah tangga dia tau siapa teman yang dekat dengan eight.

"Maaf pak ming baru saja saya ingin masuk kedalam lift bersama dengan sekertaris saya tapi tadi saya melihat eight lemas dan ingin pingsan tapi saya membantunya"

"Kenal dimana" batin mingkara.

Sean yang melihat kearah mingkara pun tersenyum miring, dia tau betul bahwa sahabat sekaligus bosnya itu sedang bertanya tanya jika tuan matthew dan eight kenal dari mana, selain itu sean juga merasa jika mingkara masih cemburu. Sean yang saat itu memegang ponsel pun berniat untuk mengirim WhatsApp kepada sahabatnya digrup tanpa mingkara dan eight.

BOSS & ME S2 | Gyuhao 🐶🐸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang