Dimalam yang sesunyi dan tenang, setidaknya itu pengharapan Kinara malam ini. Tapi nyatanya perempuan dengan jilbab hitam dan celana cargo dengan sobekan dibeberapa titik-memang begitu stylenya- meringkuk dibawah tangga.
"Ini gua harus tidur disini banget nih?" Bicaranya sendirian.
"Astagfirullah." Ujar seseorang dengan muka yang menghitam.
Perempuan bernama Kinara tersebut saking kagetnya langsung pingsan seketika.
"Loh? Kok pingsan? Tanya pria itu penasaran.
Ditengah kebingungan itu tiba-tiba suara lain dari belakang mengintrupsi, "Pak? Bapak penjahat ya? Mau jahatin cewek itu?"
Dengan muka kebingungan pria itu menjawab, "Bukan. Bukan saya, dia tiba-tiba pingsan begitu melihat saya. Saya tidak punya niatan jahat sama sekali. Saya yang punya rumah ini," dia berusaha memberikan penjelasan dengan menunjuk kerumah didepannya.
"Oh gitu, minimal ditolong dong, pak! Kalau enggak, saya akan panggil orang-orang untuk memukul Bapak dengan tuduhan percobaan pelecehan."
"Anda jangan sembarang yah, pak! Saya tidak mengenal dia." Katanya lagi berusaha menjelaskan.
"Minimal ditolong, pak. Beres, apa susahnya, sih?"
"Bagaimana caranya?"tanyanya dengan masih kebingungan akan situasi ini.
"Katanya itu rumah Bapak kan? Dimasukin, dikasih tempat hangat, kasih makan atau apa begitu, pak."
Tanpa banyak tanya dan membunuh kemungkinan dirinya akan difitnah oleh pria asing ini, pria dengan wajah menghitam itu langsung membopong masuk tubuh perempuan yang pingsan.
Dengan hati-hati pria itu meletakan Kinara di salah satu kamar dirumahnya.
"Siapa sih kamu?"
°•°•°•°
"Dimana nih gue? Ini mimpi kah? Kok kamar gue bagus amat? Apa gue dipungut Raffi Ahmad ya? Wih, apa gue bakalan dijodohin sama Rafathar? Tapi kan gue maunya yang lebih tua, tapi kalau Rafathar nggak pa-pa deh. Kalau Allah memaksa, gue sebagai hamba cuma bisa pasrah menerima. Atau gue mau dijadiin kakak Rafat-"
Tok...rok...
"Halo? Kamu sudah bangun?" Suara pria yang asing terdengar di telinga Kinara.
"Apa ini bentukan suara a' Raffi? Ganteng bener suaranya," Kinara bergegas turun dari ranjang, "Iya a' sabar, ini mau buka."
Disaat Kinara membuka pintu kamar itu, dia cukup terkejut bukan Raffi Ahmad yang ia dapati. Justru, pria dengan hidung mancung, kulit sawo matang, alis tebal, bulu mata lentik, matanya yang hitam legam yang menyambutnya. Sontak Kinara langsung menganga ditempat sambil membatin, "Apa ini mas-mas Jawa yang gue idam-idamkan?"
"Hai bro, a' Raffi dimana?"
"Bro? A' Raffi?"
"Iya, Raffi Ahmad. Dimana?"
"Raffi Ahmad yang artis?" Tanya pria itu dengan tautan alisnya.
Kinara mengangguk-anggukan kepala cepat.
Pria itu memasukan kedua tangannya ke saku celana"Kamu dirumah saya. Semalam kamu tiba-tiba pingsan dan saya menolong kamu. Menampung kamu dirumah saya. Ini bukan rumah Raffi Ahmad."
KAMU SEDANG MEMBACA
KinaRaja
HumorKinara, perempuan berkerudung yang berbanding terbalik dengan imej penampilannya. Kata Rajasa, atau yang dipanggil Aja oleh Kinara sekaligus teman serumahnya Kinara, menurut Aja, Kinara perempuan paling rebel, nakal dan tidak bermoral yang pernah di...