16

577 62 5
                                    

"Emm,, ayy" panggil Indira saat ia telah melepas pelukannya di tubuh Adel.

"Kenapa sayang" jawab Adel lembut dengan mata nya menatap lekat wajah kekasihnya.

"Aku mau tanya sesuatu sama kamu" ucap Indira,

"Aku harap kamu bisa jawab dengan jujur" lanjutnya.

"Iya sayang, aku nggak akan sekalipun bohong sama kamu" jawab Adel, Indira pun tersenyum sedikit saat mendengar itu.

"Chika siapa" tanya Indira

"Chika temen aku sayang, untuk saat ini" jawab Adel sedikit ambigu,

"Maksud kamu saat ini itu gimana" tanya Indira yang tak ingin berasumsi sendiri agar tak terjadi ke salah pahaman.

"Gini,,, dulu dia adik kelas aku di smp, satu tingkat di bawah aku" ucap Adel, Indira hanya diam sembari menunggu apa yang akan Adel katakan setelahnya.

"Kita dulu di smp sempet deket karena sering berangkat dan pulang bareng, karna kan rumah aku sama dia satu arah dan nggak jauh juga" lanjut Adel

"Akhirnya kalian berdua pacaran" ucap Indira menebaknya, dan benar saja tebakan Indira tidak salah. Adel pun menganggukan kepalanya sebagai jawaban

"Terus kalian putusnya kenapa kalau aku boleh tau" tanya Indira lagi

"Tentu boleh lah sayang" jawab Adel

"Waktu itu aku dan Chika masih sama sama belum dewasa, kita masih pentingin ego masing masing, lebih tepatnya lagi kita kurang dalam komunikasi waktu itu" jelas Adel, Indira pun hanya mengangguk

"Dulu hubungan aku sama Chika bertahan sampai hampir 2 tahun, 1  tahun pertama semuanya masih berjalan sesuai keinginan aku dan Chika, tapi setelah aku lulus dan nggak terlalu sering bareng sama Chika, perlahan hubungan kita semakin jauh dan akhirnya hubungan aku sama Chika usai" jelas Adel dengan sejujur jujurnya.

"Hm, apa masih ada kesempatan buat kalian bersatu lagi kaya dulu" ucap Indira dengan suara lirihnya, sebenarnya ia tak kuat untuk menanyakan hal itu, lebih tepatnya ia tak siap dengan jawaban dari Adel. Sedangkan Adel yang mendengar pertanyaan dari Indira pun melukiskan senyum di wajahnya.

"Maybe, but I think, no" jawab Adel

"Why?"

"Because now I am yours, and I hope it will be like that forever" jawab Adel, cukup haru bagi Indira mendengar jawaban Adel.

"Ada lagi yang kamu mau tanyain ke aku" tanya Adel. Indira menggelengkan kepalanya.

"Kalau kamu sayang?" ucap Indira

"Aku kenapa"

"Kamu nggak ada mau tanya aku something?"

"Emm,, enggak" jawab Adel, muncul lah prasangka buruk dari Indira setelah apa yang Adel ucapkan, 'apa benar bahwa Adel mencintainya' kata kata itulah yang kini berlalu lalang di dalam pikirannya Indira.

"Itu bukan seperti yang kamu pikir kok sayang" ucap Adel yang seolah ia tau apa yang Indira sedang pikirkan tentang nya

"Terus, kenapa kalau bukan itu"

"Aku sayang kamu dan aku bisa jamin hal itu" ucap Adel

"Kalau gitu kenapa seolah kamu nggak perduli sama aku"

"Bukan aku nggak perduli,cuma,,, aku percaya sama kamu, aku pun yakin kamu nggak akan nyembunyiin sesuatu di belakang aku, aku juga yakin kamu bakal terbuka sama aku tanpa perlu aku tanya" ucap Adel, Indira yang mendengarnya pun kini di buat kembali merasa bersalah, ' kenapa Adel setulus dan sepercaya itu dengan dirinya' pikirnya.

Ravadel Diaksa's Love Diary (DELIN X DELCHIK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang