6

651 61 6
                                    

"Diminum ya nak" ucap Gracia pada Indira

"Iya tante, makasih" jawab Indira masih malu malu.

"Yaudah mamah tinggal dulu, kalian lanjutin aja yang serius serius tadi itu" ucap Gracia menjahili kedua orang itu

"Mamahhh" rengek Adel, membuat Gracia tertawa sambil berlari kecil keluar dari kamar Adel

"Ngeselin banget" gumam Adel,

"Maaf ya dir, mamah emang gitu orangnya"

"Iya nggak papa kok del" jawab Indira. Keduanya pun kembali berbincang dengan pembahasan yang tak jauh dari pembahasan mereka sebelumnya, hingga satu jam pun berlalu.

Saat ini Adel dan Indira tengah berada di ruang tamu kediaman Adel, begitu pula dengan Gracia yang juga ikut berbincang bersama dengan Adel dan Indira, tak lama setelahnya tiba lah Zean dan Tian yang memang sudah berencana untuk datang sejak malam sebelumnya.

"Permisi tan" sapa Zean saat ia dan Tian masuk ke kediaman Adel.

"Iya Ze,Yan," balas sapa Gracia.

"Duduk sini nak, tante buatin minum dulu" ucap Gracia

"Iya tan, maaf jadi repot repot tan" ucap Zean yang seolah merasa tak enak.

"Dih, sok2 an lu" bukan Gracia namun Adel yang menjawab, sedangkan Gracia hanya tertawa kecil sembari menggelengkan kepalanya kala melihat interaksi sang anak dengan teman temannya.

Kini Zean dan Tian pun duduk berhadapan dengan Adel dan Indira yang duduk bersampingan.

"Kenalin dir, temen gua" ucap Adel sembari melihat Indira dan melirik ke arah Zean dan Tian setelahnya.

"Hai, gua Zean" ucap Zean sembari menyalami Indira.

"Indira" ucap nya dengan senyum ramahnya.

"Tian" lanjut Tian yang juga menyalami Indira.

"Jadi ini del yang sering lu ceritain sama kita" lanjut Tian yang langsung saja membuat wajah Indira memerah setelah mendengarnya, begitu pula dengan Adel yang juga agak salah tingkah.

"A,apa'an sih" ucap Adel sedikit gugup, Zean dan Tian pun tak kuasa menahan tawa mereka.

"E,e nggak usah di dengerin ya dir, Tian emang suka ngaco kalau ngomong" ucap Adel sedikit menatap Indira yang masih tersipu.

"Ngaco dari mana nya sih del, orang emang gitu kenyata'anya" ucap Zean turut menjahili Adel

"Ya kan yan" lanjutnya.

"Yo'i"

"Mending diem dah lu berdua, dari pada gua usir" ucap Adel mengancam

"Tuh liat dir, tantrum nih anaknya kalau di kasih fakta" ucap Tian.

"Terserah lu berdua dah" ucap Adel yang mulai pasrah membuat Tian dan Zean kembali mengeluarkan tawanya.

"Maaf ya dir, kalau lu jadi nggak nyaman" lanjut Adel yang kini berbincang dengan Indira.

"Ng,nggak papa kok del" jawab Indira yang sedang mencoba meredakan rasa saltingnya.

"Em, gue balik duluan ya del, udah sore juga soalnya" lanjut Indira

"Buru buru banget" tanya Zean

"Gara gara elu tuh, dari tadi di jailin mulu" ucap Tian

"Dih, elu duluan ya yang mulai tadi" jawab Zean tak terima

"Udah udah diem dah lu" ucap Adel

"Bentar ya dir , gua panggilin mamah dulu" lanjut Adel berdialog dengan Indira, Indira pun hanya memberikan senyumnya sebagai jawaban.

Adel pun hendak berdiri untuk memanggil mamah nya yang sedang di dapur, namun belum sempat Adel melangkah, Gracia telah tiba ke ruang tamu dengan membawa 2 gelas berisi kopi untuk di suguhkan ke Zean dan Tian.

"Mau kemana kamu Rav" tanya Gracia yang melihat Adel beranjak dari duduknya

"Nggak kemana mana mah, barusan abis mau nyamperin mamah soalnya Indira mau pamit pulang" ucap Adel menjelaskan sembari dirinya kembali ke tempat duduknya.

"Nggak makan dulu kamu" tanya Gracia

"E,enggak tan, saya udah makan kok" jawab Indira.

"Aku pamit pulang dulu ya tan" lanjutnya

"Yaudah, hati hati di jalan ya kamu, kapan kapan msin ke sini lagi ya" ucap Gracia, Indira pun menganggukkan kepalanya, InsyaAllah tan, ucap Indira

"Gua pulang dulu ya del, ze,yan"

"Biar Zean apa Tian anterin aja ya dir, lu tadi kesini nya nggak bawa kendaraan sendiri kan" tanya Adel

"Em, nggak usah, itu temen gua udah jemput kok" jawab Indira

"Oh gitu, yaudah tiati ya dir" ucap Adel dan Indira pun kembali menganggukan kepalanya, Indira pun beranjak keluar meninggalkan kediaman Adel.

Kini tersisa hanya Adel, Tian dan Zean yang masih berada di tempat itu, sedangkan Gracia sudah berada di dapur untuk memasak makan malam.

"Gimana del" tanya Zean dengan tiba tiba.

"Hah??" Kaget Adel

"Maksud lu apa dah" lanjutnya bertanya.

"Hubungan lu sama si Indira Indira itu"

"Ya masih temen doang" jawab Adel

"Lagian gua juga kenal dia masih baru baru ini, ya kali kita langsung pacaran" lanjutnya.

"Oiya ya" jawab Zean sedikit nyengir

"Tapi lu nya gimana del, udah mulai ada rasa lu sama Indira" kali ini Tian yang bertanya.

"Nggak tau juga gua yan, gue belum bisa nyimpulin apa yang gua rasa"

"Lu belum bisa nyimpulin, apa emang lu nya yang masih kejebak sama masa lalu lu" tanya Tian lagi membuat Adel terdiam seketika, suasana pun mulai agak canggung.

"Ekhem" dehem Zean menciba mencairkan suasana.

"Dah, lain kali aja bahas yang ke gituannya" lanjutnya, Tian pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

"Btw, kaki lu gimana del, masih sakit"

"Udah agak mendingan sih, pagi tadi abis di urut juga" jawab Adel

"Jadi besok lu udah berangkat sekolah" tanya Zean lagi

"Berangkat gua, tapi" jawab Adel yang langsung terpotong ucapan Tian

"Tapi apa lagi lu" tanya Tian

Adel pun hanya menyengir karena ia tahu bahwa kedua sahabatnya itu pasti sudah paham apa yang dia maksud

"Ckck,,udah kelas 12 masih gitu aja lu del" ucap Zean sembari menggelengkan kepalanya , Tian pun ikut tertawa mendengar ucapan Zean

"Eh, lu juga sama aja ya monyet" kesal Adel

"Ekhem,,, asik banget nih, ngobrolin apa sih" tanya Sean yang baru pulang dari tempat kerjanya.

"Eh, om" ucap Zean dan Tian bersama'an setelah kedatangan Sean

"Baru pulang om" tanya Zean

"Iya, kalian udah dari tadi" tanya balik Sean pada Zean dan Tian

"Baru dateng kok kita om" jawab Tian

"Loh, tadi siang tante Gre chat om katanya temen Rava ada yang kesini" ucap Sean sedikit heran

"Om kira tadi yang dateng kalian" lanjutnya bertanya.

"Itu calon nya Rava pah katanya" bukan Zean ataupun Tian yang menjawabnya, namun Gracialah yang tiba tiba bersuara saat.

"Apa sih mah, nggak jelas banget" rengek adel sedikit malu malu, hal itu tak luput dari pandangan kedua temanya yang sedikit tertawa sambil saling lirik seolah memberi kode

"Cantik nggak Rav" tanya Sean

"Nggak usah ikut ikutan kaya mamah deh pah" kesal Adel membuat semua yang ada di sana tertawa melihat reaksi Adel.....TBC






Tipsi-tipsi dulu, mau nyiapin mental buat nulis next part✌️

Ravadel Diaksa's Love Diary (DELIN X DELCHIK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang