bab 4 - "JINAK"

285 34 1
                                    

Mengawali pagi yang cukup indah, Reva sudah berada di depan rumah Zee untuk menjemputnya, sesuai perkataannya kemarin. "Haloo tante, selamat pagii", sapa Reva pada calon mertuanya. "Eh iya, Reva kan?" , "jelas dong te.." .

"Udah ah ma, udah mau berangkat. Assalamualaikum ma!"
"Aduh Zev buru-buru banget sih, kan mama mau ngobrol sama Reva.."
"Nanti Reva anterin Zee pulang kok te, pulang sekolah gas te ngobrolnya hehehe" jawab Reva

Reva dibalas oleh anggukan disertai senyuman oleh mama dari Zee, sedangkan Zee mengabaikan mamanya begitu saja karena fokus dengan tujuannya, yaitu Reva bersama Vorga, motor Reva.

Dengan santai Zee menaiki motor Reva setelah tumpuan kaki dibukakan oleh Reva untuknya, "silakan nona Zevanya", "ah alay ih kamu" , "buat kamu doang kann" .

"Yaudah te, berangkat ya! Assalamualaikum!"
"Iya hati-hati kalian!"

Perjalanan sudah mulai mereka tempuh dengan tujuan yang sama, yaitu sekolah. Tak banyak perbincangan yang terjadi tetapi Reva tidak masalah dengan itu, lantas sepasang lengan sedang melingkar di perut Reva. "Nyaman banget tuh ya tangan", goda Reva. "Gini-gini kamu suka kan Rev" , "of course dong sayang" .

Setibanya di sekolah, tentu saja banyak mata tertuju pada mereka. Couple yang akan melejit setelah ini.

"Banyak banget yang liat kita..." bisik Zee
"Kenapaa, kamu malu??"
"Pikir sendiri ah!"
"Yaudahh siniiii" Reva menarik Zee kedalam dekapannya agar orang-orang tidak bisa melihat Zee dan Zee tidak bisa melihat mereka
"Sekarang aku doang kan yang diliatin, udah kamu santai aja didalem" lanjut Reva

Tidak mendapat jawaban dari Zee, tidak membuat Reva berpikiran aneh. Tentu saja saat ini Zee sedang salah tingkah didalam sana, sama sepertinya saat dipeluk Zee kemarin.

"ADOHH ANCURR-ANCURRR, MATI KUTU GUE LIAT LO BUCIN MULU REV" keluh Olla
"Walaweeee, kemarin perasaan galau" lanjut Oniel
"Biarin aja biarin udah, galau bukan temen gue" Flora ikut-ikutan

Reva tidak menjawab dengan suara, melainkan dengan tingkah lakunya. Kedua alisnya Reva naik turunkan untuk pamer kepada teman-temannya, selagi mengantar Zee ke tempat duduknya.

"Udah ya, nih sampai di kursi kamu, aku ke temen-temen dulu yaa" pamit Reva
"Iya, makasih ya" jawab Zee dengan muka merah tomatnya itu

Sebagai ucapan perpisahan, Reva mengacak-acak sedikit puncak kepala Zee lalu memainkan pipinya sebentar.

"WOI DIPAT-PAT TUH, PIPINYA JUGA EUYYY" teriak Olla
"Alay lo Lla"
"Lo mah jadian, jadian aja Rev" lontar Flora
"Enak aja, lo kira gampang apa"
"Dia mah trauma, pacar pertamanya aja kelar kaga genap sebulan" timpal Oniel

"Halah yang penting sekarang kita 'JINAK' " ucap Reva secara tiba-tiba
"Hah??? Jinak? Lo kali"

Suara Olla yang terlalu besar, membuat Zee menoleh kearah mereka.

"Sini dengerin dulu atuh, 'JINAK' itu mah dari Zee ganti Ji, Na nya mah kan reVA tinggal balik aja huruf V nya, K nya mah, memperkeren aja, kan kayak Zee tuh keren" jelas Reva
"Terus gunanya 'JINAK' teh apa anjing"
"Buat apalagi kalau bukan ngelindungi nona Zevanya gue?"

Jawaban Reva dapat membuat Zee memerah kembali diujung sana, dan tentu saja Reva melirik Zee sedikit.

"Tuh, pacar lo" bisik Freya
"Makasih ga sama gue?" lanjutnya
"Berisik lo" jawab Zee

Seneng gue liat Zee seneng gitu, kira-kira kali ini gue beneran bisa ga ya?

"Curi-curi pandang aje lo nona Reva" goda Flora
"Harus dong, gue harus perhatiin dia baik-baik aja apa ga"
"Gue dorong juga lo kesana"
"Udah dari sini aja, dia gapapa tuh"

once again, and it will be perfect.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang