bab 6 - masanya habis?

188 26 0
                                    

"Gue lama-lama kok bosen ya sama Zee" celoteh Reva tiba-tiba
"Hah?"

Semua pandangan menuju pada Reva saat itu. Siang menuju sore hari yang bertempatan di rumah Olla sebagai markas mereka, markas 'JINAK' lebih tepatnya. Selama ini walaupun tidak tersorot, 'JINAK' cukup berhasil dengan tugasnya, melindungi nona Zevanya.

Plak.

Satu tamparan mendarat pada pipi Reva yang dilakukan oleh Flora. "Lo sadar ga sih?" .

"Liat tuh, tatapannya aja kayak orang dongo, orang mabok" ejek Olla
"Tau tuh, kemarin yang koar-koar siapa liat Zee sama Marsha berduaan"

"Ya tapi gue ngerasa bosen" jelas Reva lebih menekankan
"Apa? Mantan lo?"
"Gue udah move on anjing"

Reva hanya menatap ke bawah setelah mengatakan hal itu. "Kenapa ya?" , hal yang dipikirkan olehnya.

Selama ini, bermula dari kerja kelompok kedekatakan mereka dimulai dan sampai sekarang sudah berlangsung sekitar empat bulan, kenapa Reva merasa bosan? Tetapi jika ia mengingat-ingat dirinya dengan Ashalia hanyalah sebulan kurang, tetapi gamonnya berabad-abad, katanya dengan alay.

Reva bingung dengan dirinya sendiri, begitu juga teman-temannya. Banyak pengorbanan yang Reva lakukan dalam hubungan ini, banyak juga usaha yang ia lakukan untuk ini. Apakah empat bulan itu cukup bagi perasaan Reva?

Tetapi jika dipikirkan kembali, sebenarnya hubungan Reva dengan Zee ini apa?

"Gue juga ga pacaran sama Zee"
"Tapi lo bisa nyakitin dia" jawab Oniel
"Iya lo aman aja sama Indah soalnya, gue kaga sampe sebulan dibuang"
"Halah bawa-bawa mantan"

"Kalo gue tiba-tiba stop sama Zee?"

"Ya serah lo, 'JINAK' diapain?"

"Tetep aja, biar ini jadi saksi gue pernah sedeket itu sama Zee."

Keesokannya adalah hari sekolah. Seperti biasa Reva masih tetap menjemput Zee di rumahnya tentu saja, tetapi dengan perasaan yang berbeda, dengan pikiran yang berbeda juga.

"Zee nanti bicara ya, pulang sekolah"
"Kenapa? Sekarang aja"
"Suasana hati kamu lagi baik" jawab Reva lalu melajukan motornya

Ada apa? Tiba-tiba bilang mood gue lagi baik, ini pasti buruk. Masalah apalagi? Keknya gue bakal dicampakkan sama Reva.

Sesampainya di sekolah mereka hanya menuju ke kelas seperti biasa, tanpa adanya suara, ataupun sentuhan. Keadaan canggung. Begitu juga sampai sepulang sekolah, masih sama.

Tetapi kali ini, sore ini akan menjadi akhir dari mereka. Di parkiran sepeda motor, tempat motor Reva berada.

"Berhenti ya, Zee?"

Tuh kan, gue bilang apa.

"Jadi hari ini orang antar jemput aku selesai?"
"Iya" jawab Reva singkat
"Maaf" lanjut Reva

"Gapapa, pulang yuk, mau istirahat"

Kejadiannya berlangsung cepat, berbeda dengan ekspektasi Reva, ia kira akan panjang dan menyusahkan. Ternyata sepasrah ini ya Zee.

Suasana diatas motor itu menjadi berubah drastis. Tidak ada tangan yang memeluk, tidak ada suara antara mereka, tak ada gurauan, hanya ada satu momen yang sama. Langit sore yang indah itu. Tapi sepertinya keindahannya tidak akan membuat hubungan mereka kembali indah.

"Makasih ya selama ini, bersyukur bisa sedeket itu sama kamu"
"Iya Zee, maaf dan makasih ya, jangan canggung karena kamu orangnya dieman banget. Jangan diemin aku kayak di awal-awal ya?"

once again, and it will be perfect.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang