Cip cip---
Terdengar suara siulan para burung yang bertengger di atas kabel-kabel tiang listrik yang berjejer di pinggir jalan dengan teratur.
Itsuka Shido membuka matanya, matanya menangkap sosok pemudi didepannya, berpakaian SMP dan dikucir dua.
"Kotori...?"
"Oou! S-Shido! Akhirnya kau bangun juga! Aku baru saja ingin membangunkanmu!" Kotori gelagapan.
Shido tersenyum simpul, "Terima kasih." katanya, lalu bangkit dari ranjangnya. "Aku akan berganti baju lalu membuat sarapan."
Kotori mengangguk, lalu pergi keluar dari kamar Shido.
.
.
.
"Tohka?"
Shido melihat sosok Tohka sedang duduk di depan televisi bersama Yoshino beserta boneka puppet kecilnya itu, Yoshinon.
"Shidooo!!" Tohka berseru, menghampiri Shido lalu meraih lengannya.
Shido tersenyum, "Aku akan membuat sarapan dahulu." katanya pada Tohka.
Tohka mengangguk cepat, lalu kembali ke tempatnya.
Shido dengan segera membuat sarapan untuknya dan para gadisnya itu.
Sesaat Shido ingin mengangkat masakannya, suara alarm tanda gempa terdengar.
"...!!!"
"Tohka, Yoshino! Cepat pergi ke shelter!" Shido berseru, "Kotori kemana?!"
"Ara Shido. Bodohnya kau bertanya begitu." suara Kotori terdengar dari intercom yang dipakai Shido.
Shido menghela nafas lega.
Tohka dan Yoshino berlari keluar untuk pergi menuju Shelter terdekat.
"Fraxinus akan menjemputmu, Shido. Dan kau akan pergi menemui gadis roh itu. Ne?"
Shido meneguk ludahnya, "Tentu saja." Katanya, berusaha santai.
Setelah detik itu juga, Shido sudah berada di dalam Fraxinus, kapal terbang yang melayang di atas kota Tenguu itu.
"Shido, aku tak yakin kau bisa melakukan ini." Kotori berkomentar, wajahnya terlihat serius.
"Apa maksudmu?" Shido bertanya.
"Roh itu.. Ada di dalam Shelter."
Shido terlihat terkejut, bagaimana bisa ia berada di dalam Shelter? Dan itu terlalu membahayakan para warga sipil!
"Di.. dalam Shelter?!"
Kotori mengangguk.
"Aegis." Kotori menyebutkan julukan roh itu. "Dia benar-benar pendiam, dan sama sekali tak banyak bicara."
Shido terdiam, ia melihat ke arah layar, terpampang video langsung di dalam Shelter, ia melihat sosok yang sedang diam, berdiri di sudut ruangan, tatapan matanya seolah sudah mati.
"......"
"Bagaimana, Shido? Apa kau siap?"
"...Aku siap."
"Bagus. Dekati dia, ajak ia kencan, dan..."
"...Membuatnya jatuh cinta."
Kotori tersenyum dengan angkuhnya, Shido segera dikirimkan ke Shelter.
Shido telah berada di dalam Shelter tempat roh itu berada, ia menengok ke kanan dan kiri, mencari sosok itu.
"Itu dia." gumam Shido, lalu ia menghampiri gadis pendiam itu.
"Permisi---"
Gadis itu mendongak, menatap Shido datar, lalu berkata.
"Ketemu."
Mata Shido membulat, bingung. "He?"
YOU ARE READING
Date A Live Fanfiction : Mystic Mirai [ gatau mw dilanjut ap g. ]
Fanfiction"Kau tahu, gadis di dalam shelter yang berada di samping pemakaman itu? Ia berada di sudut shelter, di sebelah mesin penjual minuman. Konon ia tak pernah bicara, dan sangat tenang. Ia hanya berdiri di tempatnya sambil menunduk, terkadang menatap ora...