120

701 42 0
                                    

Zishen menggaruk tengkuknya, ia bertemu lagi dengan Alvin untuk terakhir kali dirinya di Indonesia. Ini sudah 2 Minggu lamanya mereka menginap di Indonesia

Zishen pun bertemu dengan Alvin mungkin lebih dari 10 kali? Mereka jadi bisa membiasakan diri meskipun ya sama.. si manis terus saja seperti wanita sedang pms

Marah-marah setiap hari bertemu dengannya

"Anying lu ya, baru saja gua pengen beli seblak dah ketemu Bebegig aja disini" cibir Alvin merotasi malas

Zishen diam saja "Bebegig?"

"Ya, lu kan Bebegig, ngapain si? Perasaan ketemu Mulu dah gua kesini lu ikutan gua kesana lu ngikutin juga, jangan-jangan lu penguntit lagi? Ngaku lu anying" tuding Alvin melotot

"Ya bukankah itu jodoh?" Celetuk zishen

"Jodoh matamu jodoh, gua ingetin ye gua ni straight! Mana ada gua demen sama modelan tiang kaya lu" sinis Alvin

Bibir itu tersungging "biasanya akan kebalikan si"

"Kebalikan apaan? Gua? Demen sama lu? Amit-amit, heh tiang listrik ngaca dong gua masih straight! Ga demen batang oke" Alvin tersenyum walaupun terpaksa

"Kau yakin? Bagaimana jika perkataan mu berbalik terjadi kau mencintaiku dan kau menjadi gay bersamaku?"

"Monyet amat si, ga deh gua masih waras lagian sapa juga yang mau sama lu" sinisnya pada zishen, bersiap untuk pergi dan tidak jadi membeli seblak tapi tangannya lebih dulu di cengkal oleh zishen

Pria cantik itu menatap wajah zishen tanpa minat. Ia sudah hilang kesabaran "ngapain si anjing?!! Bisa diem ga si? Daritadi lu gangguin gua Mulu!"

"Aku...."

"Aku aku aku kaya monyet aku aku aku kebanyakan basa basi lu, lepasin tangan gua pengen balik gua males ketemu sama manusia kaya lu" sentak Alvin cemberut

Zishen menghela napas panjang, dia tidak rela harus meninggalkan Alvin kembali ke China jadi sebelum itu dia harus bertemu dengannya dan bertukar nomor telepon agar dia bisa menghubungi pria cantik itu

Salahkan Alvin yang membuatnya jatuh cinta!

"Ini untukmu, ini adalah pertemuan terakhir aku harus kembali ke China. Dan ini nomor telepon ku, catat saja jika kau membutuhkan sesuatu atau merindukan ku telepon aku, aku akan ada untukmu." Zishen memberikan kotak dan nomor teleponnya pada Alvin

Mata itu mengerjap beberapa kali tengah loading untuk memproses apa yang di katakan zishen padanya

"Lu pengen balik ke China?"

"Mn.. waktu ku sudah habis disini, aku akan menghubungimu jangan melupakan ku manis. Aku tau aku tampan sampai membuat mu terpanah saat melihatku" celetuk zishen terkekeh

Alvin melotot "ANAK ANJING BISA-BISANYA YA LU!"

"jangan marah-marah, kau tidak ada niatan ingin berpamitan dengan ku sebagai ucapan perpisahan kita? Siapa tau kau merindukanku saat aku sudah kembali ke China seperti aku merindukanmu nanti" celetuk zishen lagi dan lagi, menggoda Alvin

"Idihhh ogahh, ngapain lu ngasih gua ginian? Ga bermanfaat!"

"Buka di rumah saja, jangan di buang itu khusus untukmu jika kau tidak suka katakan padaku"

Alvin diam seribu bahasa, dia tidak tau harus mengatakan apa karna saat ini ia tengah di Landa kebingungan. apalagi saat zishen memberikan nomor kontaknya dan juga kotak berukuran sedang untuknya, dia merasa pria itu memang benar-benar serius dalam ucapannya

"Aku pamit, jaga dirimu saat aku tidak ada disini. Jangan merindukan ku manis, telepon aku jika terjadi sesuatu padamu" zishen mengusak rambut Alvin dan langsung bergegas mundur meninggalkan pria cantik yang begitu syok berat akan perlakuannya itu tadi

LION BABY S4 (Yizhan)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang