09 Juli 2024
"Ya, saya ingin kamu berpura-pura menjadi Jaeya untuk Eunwoo, Rose."
"Apa?" Rose bertanya lagi, dengan keterkejutannya yang tidak ia tutup-tutupi.
"Dengarkan penjelasan tante dulu, Rose." Yuhna meraih tangan Rose. "Eunwoo kehilangan harapan hidupnya setelah kecelakaan itu, dia tidak mau melanjutkan terapi untuk menyembuhkan kakinya, dia juga tidak mau memeriksakan diri ke dokter pribadi yang telah ayahnya sediakan untuk menjaga Eunwoo selama di sini. Bahkan dia tidak mau menemui siapapun bahkan itu sahabat dekatnya sekalipun."
Tante Yuhna terdiam dan terlihat sedih, dia akhirnya bicara lagi. "Dia hanya mengurung dirinya di dalam kamarnya. Sebagai orang yang mengasuhnya sejak kecil saya sedih melihatnya tak berdaya seperti itu. Saya pikir jika Eunwoo tahu bahwa tunangannya masih hidup dan menyemangatinya untuk sembuh, mungkin semangat hidupnya pasti akan kembali karena dia sangat mencintai Jaeya."
Rose menghela napas berat, menatap tante Yuhna yang terlihat sedih memandangnya. "Jadi, pada intinya tante ingin saya menjadi tunangan Eunwoo supaya Eunwoo memiliki harapan hidup lagi dan kembali sembuh?" Rose melirik sekilas ke arah tante Yuhna, dia menganggukkan kepalanya. "Jadi, Eunwoo tidak tau jika Jaeya, tunangannya meninggal?"
Tante Yuhna mengangguk lemah. Dengan pelan Rose melepaskan tangannya dari genggaman wanita itu.
"Tante itu sangat mustahil, saya nggak bisa menjadi atau bahkan menggantikan posisi Jaeya di depan Eunwoo. Kami tidak memiliki hubungan dan juga saya tidak mengenal Eunwoo dengan baik."
"Saya tau kamu pasti akan menolak, saya tau ini sangat membuatmu terkejut. Tapi saya tidak memiliki pilihan lain, selama tiga bulan saya mencari jawabannya dan hanya kamu satu-satunya jawaban serta harapan saya untuk kesembuhan Eunwoo." pintanya lagi. "Saya mohon, tolong bantu Eunwoo untuk hidup."
"S-saya tidak tau tante, ini sangat mengejutkan saya bingung." Rose mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Yuhna yang malah semakin menambah kekuatan di telapak tangan kecil itu.
Yuhna mendesah pelan. "Ya, saya tau kamu pasti bingung dan juga pasti khawatir dan takut mendengar ceritaku. Kamu pasti mengira saya sedang mengarang agar kamu merasa iba pada Eunwoo."
"Nggak, bukan seperti itu te. Hanya saja saya tidak ingin terlibat dengan orang lain, saya sudah cukup lelah terlibat dalam masalah orang lain yang malahan akan menjadi boomerang untuk saya. Saya juga memiliki pekerjaan yang harus saya urus." Rose bergerak gelisah merasa tidak nyaman dengan tatapan wanita di depannya karena ia takut mengecewakan wanita itu.
"Kami akan membayarmu Rose, anggap saja ini sebagai pekerjaan. Kamu bekerja dengan kami. Papa Eunwoo pasti akan memberimu uang dalam jumlah yang besar."
Rose menggeleng cepat mendengar kata-kata tante Yuhna. "Nggak te, saya tidak tertarik dengan tawaran itu. Saya hanya tidak ingin terlibat dan nggak mau melukai perasaan Eunwoo, bukankah ini sama saja seperti penipuan?"
"Meskipun ini adalah jalan yang salah tetapi demi kesembuhan dan keselamatan Eunwoo ini merupakan pilihan yang terbaik untuk keberlangsungan hidup putraku."
Kali ini Rose bangkit dan bersiap untuk pergi. Belum sempat untuk berbalik, Rose mendengar suara Yuhna.
"Tunggu sebentar Rose, kudengar kamu terlibat utang dari ibu tiri dan juga saudari tirimu. Rumahmu digadaikan dan kamu dipaksa melunasi semua utang mereka karena mereka pergi dan membebankan semuanya padamu, bukan? Dan juga, saya dengar ayahmu sekarang sedang dirawat di rumah sakit sedang masa terapi pemulihan tumor otak dikepalanya, kamu pasti sangat membutuhkan dana yang besar untuk melunasi semuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Letter
Teen FictionSurat terakhir dariku yang telah melukai hati dan juga ragamu, aku meminta maaf dengan tulus karena telah terlibat dalam kebohongan ini. Maafkan aku karena telah merusak kehidupanmu, aku ingin kau bahagia untuk dirimu sendiri.