Malam ini keluarga Darmawangsa sedang kedapatan tamu yang di mana tamunya adalah tetangga baru yang tinggal di sebelah.
Ketiga anak keluarga Darmawangsa sebenarnya sudah masuk kamar masing-masing tapi sang ayah dan bunda ngotot nyuruh mereka turun karena tidak enak dong sama tetangga barunya.
Tetangga itu kan nanti yang akan saling membantu kalau-kalau tertimpa musibah. Lagipula sepasang suami istri itu juga membawa anak mereka yang umurnya kelihatan tidak jauh dari ketiganya, jadi lebih baik mereka berkenalan.
"Aduh, maaf ya tante sama om dateng malem-malem gini,"
"Gak papa kok Rose, sana kalian salim dulu," ucap Jisoo mengarahkan anak-anaknya.
Ruka, Rita, dan Rora pun menyalimi sepasang suami istri itu secara berurutan.
"Anaknya mbak Jisoo cantik-cantik deh pantes bunda nya juga cantik," puji Rose yang terpukau dengan kecantikan ketiga anak keluarga Darmawangsa.
Anak yang duduk di sebelahnya tampak mengernyitkan alisnya, "Gak kebalik ma?"
Rose tampak bingung, "Bener kok,"
"Harusnya bunda nya cantik pantes anak-anaknya juga cantik, gitu."
Rose mengangguk, "Iya, mama kan tadi bilang gitu."
Anaknya menggeleng, "Tadi mama gak bilang gitu,"
"E-emang iya? Perasaan mama ngomongnya gitu deh,"
"Enggak ma,"
Suaminya yang duduk di samping Rose tampak mencoba melerai keduanya, "S-sayang, Rami."
Melihat percakapan antara ibu dan anak itu membuat ketiga anak yang duduk di samping Jisoo berbisik-bisik.
"Pasti keluarganya bentar lagi cerai," bisik Rora ke kedua kakaknya.
Ruka menyikut adik bungsunya yang kebetulan duduk di tengah, "Heh, itu mulut disaring dulu bisa gak sih."
"Males ngambil ke dapur,"
"Bukan saringan itu ya Tuhan adekku tercinta,"
"Tapi kok kakak ngeliatnya mereka keluarga cemara ya," celetuk Rita ikut bergabung.
"Tau dari mana Rit?"
"Cemara dari mana deh kak? Itu mama sama anaknya kayak musuhan gitu. Papa nya juga kayak takut-takut mau misahin," jelas Rora yang dari tadi memperhatikan perdebatan antara ibu dan anak di depannya.
Rita menatap mereka bergantian, "Kalian juga suka berantem tuh, tapi emang ayah sama bunda mau cerai?"
Pertanyaan dari Rita itu membuat mereka terdiam dan tersadar. Benar juga, selama ini mereka suka sekali bertengkar tetapi buktinya keluarganya itu baik-baik saja. Mereka akan bertengkar sesekali kemudian saling memaafkan dan melupakan, bunda nya selalu mengajarkan seperti itu.
"ADUH BUN," pekik Ruka kala mendapat tepukan di pahanya yang membuat semua orang terdiam.
"Ada nyamuk tadi," senyum Jisoo tanpa rasa bersalah.
Ruka mengelus pahanya yang memerah, ia tahu bunda nya itu sengaja. Karena seumur-umur ia tinggal di rumah ini, tidak pernah ada tuh yang namanya nyamuk.
Sedangkan Rora dan Rita tertawa melihat muka kakaknya yang kusut. Mereka bertiga kan yang bergosip tetapi kenapa hanya Ruka yang mendapat hikmahnya.
"Oh iya Jaehyun, sekeluarga udah dari kapan pindahannya?" tanya Taehyung mengalihkan topik.
"Udah dari dua hari yang lalu sih, sebenernya kita mau berkunjungnya kemarin tapi ternyata masih banyak barang pindahan yang harus diurus," jelas Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Of Us
FanfictionHanya kisah si sulung, si tengah, dan si bungsu dari keluarga Darmawangsa. Bagaimana keseruan tiga bersaudara yang susah akur, namun saling menyayangi satu sama lain?