CH 1 (R+19)

1.1K 47 19
                                    

" Sialan. "

Sejak tadi Wooin terus menggerutu merasakan nyeri pada bagian bawahnya

" Apakah sangat sakit? " Tanya Joker khawatir

" Tutup mulutmu. "

Mendengar jawabannya Joker tak tahu harus berbuat apa dan lanjut bermain bersama anjing putih kesayangannya di saat Wooin sibuk memasak.

Situasi pagi ini sangat canggung bagi Wooin maupun Joker, lantaran malam yang mereka hadapi adalah malam yang berbeda dari malam-malam sebelumnya dan malam yang tidak akan pernah mereka lupakan.

" Berhenti bermain, kemari dan makanlah " Panggil Wooin sembari menyimpan makanan yang sudah dimasaknya di meja. Joker menurut, menghampiri Wooin dan duduk disebelahnya.

Mereka sudah lama tinggal bersama, lebih tepatnya Joker menginap di apartemen Wooin. Apartemen Wooin tidak besar tapi nyaman dan bersih, Wooin suka kebersihan.

Sarapan pagi ini nasi goreng kimchi, Wooin bukan orang yang terlalu pandai memasak tapi skill memasaknya tidak seburuk Joker.

Wooin maupun Joker melahap makanannya tanpa ada sepatah kata yang keluar

' Sialan. Ini canggung. ' Ucapnya dalam hati. Wooin menoleh melihat Joker, yang dilakukannya hanya makan sambil melamun.

' Seperti anak anjing '

Wooin melanjutkan makannya sembari bermain handphone.

Waktu terus berlanjut, Wooin sedang beristirahat berbaring di sofa, sementara Joker, dia menghilangkan rasa canggungnya dengan memandikan anjingnya.

" Manusia bodoh itu " Gerutu Wooin. Faktanya anjing itu baru dimandikan 2 hari yang lalu, Joker menunjukan kecanggungannya secara tidak sengaja terang-terangan.

Wooin khawatir anjing itu mati ditangan Joker, ia menghampiri Joker yang masih sedang sibuk memandikan anjingnya sembari berjongkok.

" Hentikan itu, anjingnya bisa mati. " Ucap Wooin sembari melihat Joker, tidak ada jawaban darinya.

" Kau tidak mendengarkanku?. " Ucap Wooin kesal.

" Kau menyuruhku menutup mulut " Balasnya. Joker tidak bisa melihat Wooin, sejujurnya ia merasa bersalah atas tindakannya semalam, Joker sedikit hilang kendali.

Wooin menghela nafas sembari berjongkok disebelahnya

" Hei, cium aku. "

Mendengarnya, Joker terdiam sejenak. Ia menoleh melihat Wooin, Joker mencium Wooin, itu ciuman yang sangat lembut, ciuman yang memberi tahu bahwa Joker sangat mencintai Wooin.

Malam itu Joker mengakui cintanya kepada Wooin, namun Wooin tidak pernah memberikan jawaban apapun hingga sekarang. Kesal mengingatnya, ciuman lembut itu berubah menjadi aga kasar. Joker mengigit sedikit bibir bawah Wooin, membuat mulutnya sedikit terbuka, dengan kesempatan itu ia mendorong masuk lidahnya kedalam mulutnya.

Wooin mendorongnya

" Sekarang, hentikan itu. Anjing itu kedinginan " Ucapnya sembari berdiri dan meninggalkannya.

Joker terdiam sejenak saat Wooin meninggalkannya. Pikirannya kacau sekarang, namun ia berusaha tenang, melanjutkan memandikan anjingnya dan mengeringkannya.

Standing Behind You | Joker × Wooin | WindbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang