Dia sudah berada di depan pintu apartemen milik Wooin, dia menghela nafas, membuka pintu itu secara perlahan dan memasukinya. Pandangannya langsung tertuju pada Wooin yang sedang terduduk di sofa ruang tengah, menonton kartun kegemarannya seraya menikmati camilan.
Setelah hari itu, dia tidak pernah melihat keberadaannya di apartemen. Jika dia kembali, Wooin selalu berada di kamarnya.
Melihatnya saat ini yang ingin dilakukannya adalah berlari kepadanya, memeluknya dengan erat dan bercumbu dengannya, dia sangat merindukannya, tapi dia menahannya.Dia berjalan menuju kamarnya dan segera memasuki kamarnya. Wooin memperhatikannya, dia sedikit khawatir tatkala dengan tidak sengaja melihat wajahnya mempunyai banyak tempelan perban, tapi dia mencoba menghiraukannya.
' Si idiot itu '
Tapi dia tidak bisa. Dia segera beranjak dari duduknya, menghampiri kamarnya dan membuka pintu kamarnya, memperlihatkan Joker yang sedang berdiri hanya memakai celana pendeknya saja.
" ... "
Keduanya terdiam mematung, sama-sama terkejut.
" Ada.. Apa?.. " Dia bertanya dengan canggung.
Wooin melihat tubuhnya dipenuhi dengan luka lebam, itu membuat emosinya memuncak
" Dasar bodoh, apa kau sudah bosan hidup?! " Dia membentaknya
" Jika kau sudah tidak punya keinginan untuk hidup aku bisa membunuhmu sekarang! "Dia bingung ketika dia mulai memarahinya. Bertanya-tanya apa kesalahan yang diperbuatnya.
" ... "Dia menghela nafas, meredakan amarahnya
" Keluarlah, aku akan mengobati tubuhmu. " Ucapnya seraya meninggalkannya. Dia membawa kotak P3K yang dimilikinya dan berjalan ke ruang tengah, meletakkan tubuhnya kembali di sofa, diikuti olehnya." Kau mengganggu waktu santaiku " Gerutunya seraya mengobati luka-luka yang dimilikinya.
" Maaf "
Dia hanya terdiam, fokus mengobatinya.
Jujur saja, Joker sedikit senang sekarang. Dia berpikir untuk melukai dirinya dan memintanya untuk merawatnya. Dia menyukainya saat Wooin mengoleskan obat merah pada lukanya dan meniupinya.
Setelah selesai mengobatinya, Wooin menyimpan kembali obat-obatannya ke dalam kotak P3K dan segera membuang kapas-kapas yang telah digunakannya.
" Kau sudah makan? "
" Sudah " Dia berbohong
Dia terdiam, menatapnya dengan curiga
" Baiklah, kau boleh kembali ke kamarmu " Ucapnya seraya melanjutkan kembali aktivitas tadi, menonton kartun.Joker hanya terdiam, dia tidak ingin kembali ke kamarnya, dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya dan anehnya Wooin tidak mengusirnya, dia hanya membiarkannya. Rasa senang memenuhi pikirannya, dia menyandarkan punggungnya, memperhatikan Wooin yang sedang memusatkan perhatiannya menonton kartun kegemarannya.
Tapi pikiran serta tubuhnya sangat kelelahan, dia perlahan menutup matanya membuatnya tertidur dalam duduknya.
Saat terbangun dari tidurnya, dia sudah dalam posisi terlentang dengan selimut yang hangat menempel di tubuhnya. Dia beranjak dari tidurnya, tubuhnya terdiam tatkala melihat Wooin berada di dapur sedang memasak.
" Jika kau sudah bangun mandilah " Perintahnya
Mendengarnya, dia segera menuruti perintahnya, berjalan memasuki kamarnya dengan tergesa-gesa lalu memasuki kamar mandinya dan membersihkan tubuhnya.
Setelahnya, dia kembali menghampirinya
" Cepat aku lapar " Dia menunggunya terduduk di kursi meja makan. Joker segera menduduki kursi di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Standing Behind You | Joker × Wooin | Windbreaker
Fanfiction" Hei, cium aku. " Mendengarnya, Joker terdiam sejenak. Ia menoleh melihat Wooin, Joker mencium Wooin, itu ciuman yang sangat lembut, ciuman yang memberi tahu bahwa Joker sangat mencintai Wooin. Warning! • BL, BxB, Yaoi, Gay, R+19, Adult, Mature...