" Tidak! Tidak! Hentikan! " Dia memohon ketika dia mempercepat pergerakannya.
Pikirannya sangat kacau sekarang, dia merasakan nyeri pada lubangnya tapi dia juga merasakan kenikmatan luar biasa yang tidak bisa dia mengerti.
" Apa maksudmu tidak, tubuhmu berkata sebaliknya "
Dia melengkungkan punggungnya ke arah belakang membuat kejantanan yang berada di dalam perutnya tercetak dengan jelas. Melihat hal itu membuat Joker sangat terangsang, kejantanannya membesar di dalam lubangnya.
" Tidak! Keluarkan itu! " Dia terkejut saat merasakan kejantanannya semakin membesar di dalam lubangnya.
Dia mencapai klimaks untuk yang kedua kalinya, cairan putihnya mengotori tubuhnya. Sementara dia terus menggerakkan tubuhnya, tak memberikan ampun kepadanya, kejantanannya menghantam lubangnya mengenai titik sensitif miliknya, membuatnya mengerang dengan keras dan kejantanannya kembali menegang karena merasakan rangsangan yang begitu besar.
Dia seperti akan mati menerima nikmat yang luar biasa ini, pandangannya menjadi kabur, nafasnya terengah-engah, dia mencoba sekuat tenaganya untuk tetap sadar. Tapi tiba-tiba saja dia menghentikan pergerakannya dan mengeluarkan kejantanannya.
' Apa dia sudah selesai? Tapi dia belum cum? ' Dia bertanya-tanya di dalam pikirannya.
Dia memindahkannya, membuatnya tengkurap, mengangkat pinggulnya ke atas kemudian mendorong kembali kejantanannya dari belakang. Membawanya kembali kepada kenikmatan.
Wooin membenamkan wajahnya ke bantal, meredam erangan yang dikeluarkan dari mulutnya di saat Joker terus mendorong kejantanannya dengan keras, memasuki dirinya jauh lebih dalam lagi.
" Sialan! Cepatlah cum! " Dia berteriak. Sedikit memohon kepadanya.
Dia tak kuasa mengikuti permainannya, dia mencapai klimaks lainnya, dia terisak, seluruh tubuhnya bergetar. Tapi dia terus bergerak, bergerak, mendorong kejantanannya lebih dalam dan dalam lagi. Tak memperdulikan seseorang yang berada di bawahnya sedang dalam kesulitan.
Dia menekankan kejantanannya, menyemburkan cairan putih di dalam lubangnya. Dia melihat tubuh mungil itu bergetar menahan tekanan dari kejantanannya, dia membungkukkan tubuhnya, memeluknya dari belakang, mencoba menenangkannya.
Setelah menikmati klimaksnya, dia perlahan menarik kejantanannya, membantunya membalikkan tubuhnya. Wooin segera meraup udara, bernafas dengan susah payah dan dia melihatnya.
" Apa itu sakit? "
" Sedikit... "
Dia menyalahkan dirinya sendiri karena telah menyakitinya, dia menghela nafas, beranjak turun dari tempat tidur dan memakai kembali celananya. Setelahnya, dia memasuki kamar mandi. Tak lama kemudian dia kembali menghampirinya dengan membawa handuk basah di tangannya dan mulai membersihkan keringat dan cairan dari tubuhnya. Dia hanya terdiam, tubuhnya sudah tak memiliki kekuatan bahkan untuk mengangkat satu jari pun.
Dia sangat kelelahan, matanya terasa berat. Tak bisa melawan kantuknya, dia memejamkan matanya dan jatuh dalam tidurnya. Melihat itu, dia tersenyum dan berbaring di sampingnya setelah membersihkannya dan membersihkan tubuhnya. Dia membawanya ke dalam pelukannya, menyelimuti tubuh mereka berdua, memejamkan matanya dan mulai masuk ke dunia mimpinya.
•••
Matahari mulai terbenam, menunjukkan bahwa malam akan segera tiba. Saat ini keduanya bersama Hyuk dan Vinny berada di tempat biasa mereka berkumpul. Masing-masing dari mereka sibuk menyiapkan alat-alat untuk memasak bulgogi.
Saat ini Vinny dan Joker tengah sibuk membawa alat-alat memasak yang diperlukan menuju atap sedangkan Wooin dan Hyuk, mereka me-marinasi daging yang telah mereka beli sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Standing Behind You | Joker × Wooin | Windbreaker
Fanfiction" Hei, cium aku. " Mendengarnya, Joker terdiam sejenak. Ia menoleh melihat Wooin, Joker mencium Wooin, itu ciuman yang sangat lembut, ciuman yang memberi tahu bahwa Joker sangat mencintai Wooin. Warning! • BL, BxB, Yaoi, Gay, R+19, Adult, Mature...