CH 7 (R+15)

396 20 10
                                    

Mereka dalam perjalanan kembali dengan Wooin yang masih membantunya berjalan.
" Sialan! Jalan yang benar! " Amarahnya berada di puncak sekarang. Perbedaan tubuh diantara mereka membuatnya semakin sulit saat membawanya.

" Wooin.. " Dia meracau, menyembunyikan wajahnya pada leher miliknya lalu mengecupnya.

" Hentikan! " Dia mendorongnya, membuatnya terjatuh.

" Kenapa kau terus memarahiku "

" Kau menyusahkanku! "

Jawaban darinya membuat matanya berkaca-kaca.
" Apa karena itu kemarin kau menjauhiku? "
Dia menjadi seseorang yang sangat berbeda jika sedang mabuk. Dia lebih banyak bicara dan lebih aktif.

" Apa maksudmu, itu hal yang berbeda "

" Itu sama menurutku! Apa kau sudah tidak ingin bersamaku? "

" Sialan! Berhentilah merengek! " Dia membungkam mulutnya menggunakan tangannya. Saat ini mereka berada di area umum, itu membuat mereka menjadi pusat perhatian. Dia membungkuk pada orang di sekitar, meminta maaf kepada mereka atas kelakukannya.

" Ayo cepat berdiri "

Dia berdiri dengan bantuannya.

Sesampainya di dalam apartemen, dia membantunya membaringkan tubuhnya di ranjangnya.
" Berterimakasihlah padaku besok "
Dia tak mendapat jawaban darinya, setelah berbaring di ranjang, dia sudah terjatuh dalam tidurnya.

Keesokan harinya dia terbangun dari tidurnya, dia tersenyum ketika melihat Wooin masih tertidur dengan tenang di sampingnya. Dia mengecup singkat pipi milik kekasihnya lalu perlahan menuruni ranjang.

Saat akan memasuki kamar mandi, tiba-tiba saja seseorang membunyikan bel apartemen milik mereka, membuatnya bergegas menuju pintu lalu membukanya.

Segerombolan orang memasuki apartemennya secara paksa menabraknya dan membuatnya tersungkur kebelakang. Dia terkejut, instingnya untuk menumbangkan lawan keluar, dia segera bangkit dan menyerang mereka. Menahannya agar tidak mendekat pada tempat dimana dia berada.

" Hei! Cepat pergi!! " Dia berteriak.

Di sisi lain dia dengan spontan terbangun dari tidurnya saat mendengar bel berbunyi, menunggu dia dari dalam saat dia membuka pintu. Tapi tiba-tiba saja kegaduhan terdengar lalu tak lama dia berteriak untuk menyuruhnya pergi. Dia khawatir karena mendengar suara seperti sedang berkelahi.

Tidak ingin dia terluka, dia tak mendengarkan peringatan darinya, berlari keluar dari kamarnya. Pemandangan memperlihatkan Joker sudah dilumpuhkan oleh mereka, dia kalah jumlah. Borgol melingkar pada kedua tangannya. Dia menyadarinya sekarang, itu polisi.

Dia ditangkap karena memperjual belikan obat-obatan terlarang, seseorang telah melaporkannya. Mereka dibawa menuju kantor polisi, melakukan pemeriksaan melalui pertanyaan lisan. Dia tidak menyangkalnya, dia mengakui semuanya.

Setelahnya, mereka berdua masing-masing dimasukan ke dalam sel yang berbeda agar tidak saling mengobrol. Dia tahu siapa orang yang telah melaporkannya, tak lain dan tak bukan pria berambut putih sialan itu. Dia telah selesai memanfaatkannya lalu segera membuangnya. Dia marah padanya dan juga pada dirinya, seseorang yang tidak tahu menahu ikut terseret dengannya.

Tapi dia bersyukur bahwa dia hanya melaporkannya saja, tidak dengannya. Dia ikut terseret karena menyerang para petugas. Tiba-tiba saja hal tadi menjadi lucu di dalam pikirannya, dia menyuruhnya untuk segera pergi tanpa tahu apa-apa, dia hanya berusaha melindunginya.

•••

Waktu berlalu dan persidangan telah selesai dilakukan dengan hakim yang memutuskan bahwa Wooin akan menjalani hukuman pidana penjara selama 3 tahun serta beberapa harta benda miliknya disita. Hukumannya cukup ringan karena dia tidak mengonsumsi dan hanya memperjual belikan saja. Sementara Joker akan menjalani hukuman pidana penjara hanya selama 3 bulan, jauh lebih ringan darinya. Pernyataan darinya membantunya. Begitu juga dengannya, dia tidak terbukti positif.

Standing Behind You | Joker × Wooin | WindbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang