CH 2 (R+19)

622 21 4
                                    

Joker mengeluarkan kejantanannya, dia membuka baju Wooin, membalikan tubuh Wooin membuatnya tengkurap

" Hei hentikan, aku lelah " Wooin memohon, tapi tak dihiraukannya. Joker kembali memasuki kejantanannya kedalam lubang milik Wooin, itu jauh lebih mudah daripada tadi. Wooin mengerang, menunduk, menyembunyikan mukanya pada sofa.

Joker menggerakan pinggulnya kembali, dia menunduk, menggigit tengkuknya

" Argh! "

" Kenapa kau tak memberiku jawaban Wooin " Joker frustasi, terus memompa tubuhnya, mempercepat temponya.

" Ahh! Sialan! Kau temanku! "
" Jika itu kau, apa kau tidak merasa aneh? "
" Heukh! Kau berhubungan seks dengan pria dan itu teman dekatmu "

" Itu tidak aneh "

" Sialan! Tentu saja kau akan mengatakan itu! "

" Lalu, kenapa kau memintaku menciummu? "

" ... Ah! Ah! " Joker mengenai titik sensitifnya, membuat Wooin kembali terangsang

" Kau menyukaiku Wooin " Joker memeluknya dari belakang, menyembunyikan mukanya pada bahunya, semakin mempercepat pinggulnya, dia akan klimaks.

Pinggul Wooin sedikit terangkat tatkala Joker terus mengenai titik sensitifnya, dia terus mengerang.

" Sebut namaku Wooin " Joker meminta

" Hah! Ah! Hajun! "

Joker menekankan kejantanannya, dia klimaks untuk kedua kalinya, mereka berdua mengerang bersama. Joker terus mengeluarkan cairan hangatnya, Wooin menerimanya.

" Kau belum klimaks? " Joker menyadarinya, dia membantunya, memegang kejantanannya, menggerakan tangannya ke atas dan ke bawah, dia dibuat kacau olehnya.

Joker mengecup pipinya seraya menggerakan tangannya
" Kau menyukainya? "

" Haa ahh! " Wooin mencapai pelepasannya, dia terengah-engah, dia benar-benar kelelahan sekarang, Wooin menutup matanya, tertidur. Joker tersenyum melihatnya, menurutnya dia sangat cantik.

Joker mengeluarkan kejantanannya, dia membersihkan kekacauan yang dibuatnya.

Wooin terbangun dari tidurnya, merasakan nyeri di sekujur tubuhnya, dia sudah berada dikamarnya sekarang, tentu saja dia mengingat jelas apa yang telah terjadi. Tapi Joker merawatnya dengan baik, membersihkan tubuhnya, dia juga memakaikannya pakaian tidur.

Pintu kamarnya terbuka, itu Joker. Saat ini Wooin tidak ingin melihatnya, dia ingin menendangnya keluar dari apartemennya.

" Oh, kau sudah bangun " Joker menghampirinya

" Apa kau baik-baik saja? " Tambahnya, dia mempertanyakan hal itu seolah-olah  adalah hal yang sudah biasa baginya. Wooin terdiam seraya melihatnya

" ? " Joker bingung

" Kau lapar? Tunggu sebentar, aku sudah memesan makanan "

' Si sialan ini kenapa tiba-tiba banyak bicara sekali ' membuatnya semakin kesal

" ...?... "

Dari sudut pandang Joker dia merasa telah memilikinya, alasan dia meminta kepadanya untuk menciumnya kemarin itu sudah cukup memberikan jawaban baginya, menurutnya Wooin memiliki perasaan juga padanya, dia tidak peduli tentang jawaban darinya, dia miliknya.

Joker berbaring disebelahnya, menghadapkan tubuhnya ke arahnya, melihat ke arah lehernya dan mengusap tanda kepemilikan yang dibuatnya, dia tersenyum.

" Apa kau senang? " Tanyanya, dia tidak pernah melihat Joker tersenyum setulus itu, masih merasa aneh untuk melihatnya.

Standing Behind You | Joker × Wooin | WindbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang