02|Kemarahan Alex
****
Di dalam sebuah club yang ramai akan pengunjung, baik pria maupun wanita yang berpakaian seksi. Dari salah satu pengunjung itu ada seorang Dokter, yaitu Dokter Aksa yang sedang duduk di sofa yang sudah disediakan di sana sambil mengupas kulit buah anggur.
"Kak," panggil Keandra. "Lo gak ikut dansa?" lanjutnya.
Keandra menjatuhkan dirinya di sofa yang berada di sebelah Dokter Aksa. Dokter Aksa sama sekali tidak menoleh kepada adiknya itu, dirinya masih fokus mengupas kulit anggur.
"Lo lagi ngapain? Lagi operasi?" tanya Keandra lagi dengan candaannya.
"Liat, lo lagi ulang tahun, tapi gak dirayakan bersama orang tua," sahut Dokter Aksa tanpa menoleh kepada lawan bicaranya.
Keandra berdesis, "Gak penting mau ngerayain ulang tahun sama siapa. Yang terpenting, hari ini gue bisa bersenang-senang sama kakak gue!"
"Kak, lihat." Dokter Aksa langsung menoleh kepada Keandra, "Kalo dilihat dari sini, ada banyak banget wanita cantik. Emang gak ada satupun yang menarik buat lo?" tanya Keandra.
Dokter Aksa yang mendengar itupun menunduk dan menghela napas pelan, menoleh ke arah lain dan melihat para wanita dan pria yang sedang berjoget dan minum bersama.
"Tuang!"
"Punya gue masih ada, jangan tuang buat gue lagi," ujar Jeva dengan raut wajah yang khawatir.
"Habiskan semuanya!" tegas Riska kepada semua orang yang ada di meja mereka.
"Gue udah gak bisa minum lagi." ucap salah satu pria yang ada di meja Jeva dan Riska.
Dokter Aksa lalu mengembalikan pandangannya ke semula, "Mana? Kenapa gue ga ngeliat?" pungkas Dokter Aksa yang kembali mengupas kulit buah anggurnya lagi.
"Kenapa malah gak liat? Di mana-mana ada, gue cari buat lo," lontar Keandra dan mulai mengedarkan pandangannya.
Dan pandangannya terhenti pada wanita berambut pendek dengan memakai gaun hitam di atas lutut. "Kak!" Keandra kelimpungan mendekat kepada Dokter Aksa.
"Lihat kakinya itu, seenggaknya pasti 120 cm, kan?" tanya Keandra menunjuk gadis yang disebrang sana. "Apakah kaki itu menarik?" tanyanya kembali.
"Panggil miring kedepan, tingkat skoliosis meningkat," kata Keandra.
Dokter Aksa mengernyit bingung, "terlalu sering pakai hal tinggi. Suruh periksa ke ortopedi," celetuk Dokter Aksa menatap Keandra.
Keandra yang mendengar itupun menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan, begitu sulit mencarikan kakaknya ini seorang pacar.
"Kalo gitu, liat yang itu. Gayanya lebih sederhana, riasan tebal juga gak bisa nutupin lingkaran hitam," Keandra masih berusaha merekomendasikan wanita-wanita sexy untuk kakak laki-lakinya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sumpah Cinta
RomanceJevanna Ardhasya Putri adalah pemain cello muda pemula yang ingin memulai karirnya saat dia bersiap untuk lulus dari universitas. Dia memiliki pacar yang tampan dan penyayang dan bahkan memiliki pekerjaan menjanjikan yang menanti ketika dia menyeles...