Malam terasa sangat dingin dan juga sangat sunyi dikarenakan semua orang sudah terlelap dalam mimpi, tapi tidak dengan beberapa orang di keluarga Adhikara ini.
Gentar yang merasa haus keluar dari kamarnya dan berjalan pelan kearah dapur ia takut membangunkan saudara nya dari tidurnya.
Gentar tak sengaja melihat sebuah cahaya yang berasal dari dapur dan terlihat siluet tubuh seorang pria.
'maling? masa sih..' batinnya
Ketika Gentar mendekat sosok itu menoleh dan terlihat lah mata berwarna semerah darah yang terlihat agak menakutkan pada saat lampu Dimatikan.
"Anjing!" latahnya kaget
Seketika lampu dapur pun menyala.
"Senja?" ujar Halilintar saat melihat Gentar mematung melihat nya.
"Anjir gue kira siapa bang, bikin kaget bae" Ringis Gentar sambil memeluk dirinya sendiri yang agak merinding.
"Emang lo pikir gue apaan dah"
"Awalnya gue kira maling terus pas Abang noleh gue pikir setan" imbuhnya
"Bisa-bisanya " Halilintar menggelengkan kepalanya
"Abang ga tidur?" Tanya Gentar saat ia mengambil minum dan duduk disebelah Halilintar
"Ga dulu gue lagi ngerjain kerjaan, bentar lagi juga selesai" ujarnya sambil menyeruput kopi hitamnya.
"Bang mending lo udahan aja kerjanya udah jam 12 malem, kan bisa diselesaiin besok lagian mata Lo udah mulai ngehitam tuh"
"Entar lagi juga selesai kok"
"..Bang lo pulang niatnya istirahat dari kerjaan kan, kalo lo dirumah masih aja ngerjain tuh tugas apa gunanya lo pulang. Lagian lo juga habis pulang dari luar negeri, jadi istirahat yang bener, urusan kerjaan biarin bang Leo yang ngurus.
apa gunanya punya bawahan kalo ga Lo manfaatin" ujar panjang kali lebar Gentar pada Halilintar, yah itu bisa dibilang kebiasaan Gentar kalo ngomong sama Halilintar berdua.
Halilintar menghela nafas berat "iya-iya gue bakal istirahat lo juga sana tidur jangan kebanyakan nonton entar jadi rabun kayak Avel" ujar Halilintar sambil membawa gelas bekas kopinya dan menyucikan nya.
"Lah Bang Enza tau?" Gentar penasaran bagaimana bisa Halilintar tau ia nonton 'itu' pas keadaan kamar tertutup dan ia menggenakan headphone.
(Dimohon untuk tidak membayangkan hal yang tidak-tidak, soalnya bukan itu yang dimaksud 🗿🙏🏻)
"Jadi bener kan" ujar Halilintar sambil ber smrik
"Bang Enza cuma nebak doang!?" Seru Gentar kaget.
"Jangan berisik, Avel lagi tidur"
"Ups.."
"Oh ya Blaite ada dikamar gue kan?" Tanya Halilintar saat mengingat anak itu.
"Harusnya ada sih bang, kan dia betah banget dikamar Abang " balas Gentar
"Yaudah deh gue ke kamar dulu, lo juga Senja "
"Okey"
-
"Yah padahal nanggung tinggal 2 episode lagi, lanjutin besok aja dah biar ga dimarahi bang Enza" gerutuan Gentar.
"Duh.. kok pala gue agak pusing ya, apa kebanyakan nonton"
Gentar menaikkan bahunya tak terlalu mengerti dan segera membereskan headphone dan laptop nya yang berada di kasur dan meletakkan nya di meja belajar.
Dan Gentar pun bersiap-siap untuk pergi tidur, dan menikmati mimpi nya yang entah itu buruk maupun indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Twins Adhikara (Hiatus)
Fanfiction𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆! ! ! ⚠️ -hanyalah karangan semata - tidak ada hubungan dengan komik maupun animasi - banyak kata-kata kasar - jangan PLAGIAT! saya mikir pake otak bukan pake dengkul! - cerita terinspirasi dari beberapa novel yang saya baca - typo be...