Horan Family #3

2.7K 248 15
                                    

Caramella's Pov.

"Daddy mengambil selai kacangku!"

"Cium Daddy dulu,baru Daddy kasih selai kacang nya"

"Tidak mau,ah. Daddy bau"

"Kalau begitu selai kacang nya Daddy habiskan"

Cup.

"Sudah,sini kemarikan selai kacang nya!"

"Ini ini"

Aku tertawa sambil menggeleng geleng. Like father like daughter.

"Abilane sangat lucu. Tak salah kau memilihnya" Kata Niall.

Aku tersenyum sambil memandangi Abilane yang sedang memakan selai kacang nya. Muka nya sampai penuh dengan selai kacang. How cute.

Oh ya,tentang kesehatan nya,Abilane sangat baik dalam masalah kesehatan. Tetapi ia ada asma. Untung nya Niall atau pun aku tidak merokok. Jadi,kemungkinan asma Abilane kambuh hanya beberapa persen.

"Mommy,waktunya mandi sore!" Abilane berlari ke arah ku.

"Okay okay"

"Daddy tidak boleh masuk ke kamar mandi seperti kemarin lagi!" Abilane memperingati Niall kemudian menarik ku ke kamar mandi.

"Daddy akan masuk ke dalam kamar mandi dalam keadaan tak memakai pakaian,lihat saja" Kata Niall sambil tertawa.

"Ih,Daddy!"

"Lagipula kan Daddy belum mandi"

"Niall,sudah. Abilane sudah sangat kotor. Nanti saja mandinya" Aku menjulurkan lidah ku.

"Oh,jadi kau ingin mandi dengan ku,huh?"

"Sudah lah,Mom. Kalau berbicara pada Daddy tak ada habisnya" Abilane menarik tangan ku ke kamar mandi.

Aku dan Niall tertawa.

-

"Mommy,aku ingin pizza"

"Pizza,hm? Okay,sebentar"

Aku mengambil Ponsel ku dan menelfon Pizza.

Ketika aku menelfon Pizza,Abilane malah pergi ke luar kamar.

"Pizza ukuran besar satu,dan ukuran kecil satu,itu saja"

Setelah memesan,aku menutup telefon nya dan turun menghampiri Abilane dan Niall.

"Pizza nya akan datang lima belas menit lagi"

"Pizza? Kau tak bilang akan memesan Pizza" Kata Niall.

"Abilane meminta secara tiba tiba"

"Kasian deh,Daddy tidak bisa memilih. Habisnya,kalau Daddy tahu,pasti Daddy milih milih" Kata Abilane sambil menjulurkan lidah nya.

"Kau ini"

Setelah menunggu beberapa menit,akhirnya Pizza nya datang.

-

"Ya,Cara?"

"Penerbangan kita di percepat,Ell. Dan penerbangan nya penerbangan pagi. Besok kita berangkat pukul tujuh pagi. Usul Taylor,kita menginap di rumah Taylor. Karena you know lah,suami kita kalau bangun siang siang. Dan juga rumah Taylor paling dekat dengan bandar udara. So,what do you think?"

"Kalau aku sih mau aja. Tergantung Taylor nya,kita ngerepotin nggak?"

"Ku pikir tidak"

"Kau ini. Tanya Taylor sana"

"Tapi kan dia yang mengajak. Sudah ya,siap siap. Malam ini pukul delapan ke rumah Taylor. See ya!"

"Ta--beep...beep"

Aku menaruh Ponsel ku di meja tidur dan berjalan menuju kamar Abilane,memastikan dia baik baik saja dan sudah tertidur.

Ceklek.

"Daddy!"

"Cium dulu kalau mau-- Ella?"

"Hei,berikan Abilane susu itu,Niall. Biarkanlah dia tertidur"

Niall pun memberikan susu itu kepada Abilane dan tertawa.

Abilane pun di taruh di box bayi oleh Niall,Niall dan aku pun keluar kamar Abilane.

"Ni.."

"Ada apa,sayang?" Tanya Niall.

"Malam ini pukul delapan kita ke rumah Taylor. Penerbangan di percepat dan kita akan melakukan penerbangan pagi" Jawab ku.

"Oh begitu. Hm,kau sudah packing?"

"Belum"

"Baiklah,ayo packing"

Aku dan Niall pun ke kamar. Packing.

Setelah packing pakaian ku dan Niall,aku packing pakaian Abilane.

Pukul tujuh lebih tiga puluh.

"Niall,ayo masukan koper nya ke Mobil"

"Ya ya"

Aku menggeret koper Abilane,sedangkan Niall menggeret koper ku dan kopernya.

Perfect husband,right?

"Kau nyalakan Mobil nya,sementara aku mengambil Abilane"

"Okay,Mommy" Kata Niall sambil tersenyum lebar.

♡♡♡

"Seperti biasa,pasangan Horan sampai terakhir" Kata Harry sambil mengunyah permen karet nya.

"Hey,rumah ku paling jauh dan kita belum packing satu jam sebelum nya" Protes Niall.

"Apakah satu jam tak cukup?" Kekeh Zayn.

"Tidak. Seharus nya untuk making out dan kissing satu jam,dan untuk packing nya satu jam,untuk memastikan rumah dalam keadaan baik setengah jam,dan untuk mengurus bayi setengah jam,jadi,kita butuh tiga jam" Jelas Niall.

"Apakah making out dan kissing di masukan dalam list?" Kata Taylor sambil tertawa tak henti henti,sementara pipi ku memerah,entah semerah apa.

"Niall,banyak anak kecil!" Aku mencubit pinggang nya.

"Hey,they're sleep,babe"

"Kalau mau lanjutkan di kamar,ewh" Cara memandang kami jijik.

Semua pun tertawa. Karena Abilane tertidur,aku menaruh nya dulu di kamar kami,memang sudah di sediakan oleh Taylor.

Semua anak anak memang sudah tertidur,jadi kita bebas mau apa saja.

"Aku lelah,bagaimana kalau kita tidur?" Kata Cara.

"Kau habis apa saja,huh?" Kata Niall.

"Rahasia" Harry menjulurkan lidah nya pada Niall.

Kami pun tertawa lagi. Entahlah,aku masih merasa kita baru anak SMA.

horan family (ft.niall horan) [Book 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang