Hujan

62 33 17
                                    

Haloo teman teman...
Cerita ini aku buat berdasarkan imajinasiku sendiri ya🤗 kalau semisal ada kesamaan nama pemeran ataupun alur cerita dengan cerita lain mohon diberitahu dan semoga dimaafkan ya...

Dan kalau ada typo tolong di inget in ya teman teman!!
Terimakasih selamat membaca semua🤗🤍

🦋🤍

Hujan sore itu membasahi seluruh permukaan bumi kota. Menyapa kembali daun daun yang merindukan sejuknya sapaan sang rintik hujan, tanah yang menebarkan aroma khas akibat butiran air yang turun dengan derasnya.

Jalan an saat itu cukup lenggang karena mungkin adanya hujan yang membuat sebagian orang memilih untuk menepi dan menunggu hujan untuk reda.

Namun, berbeda dengan perempuan berambut wavy hitam panjang yang indah menghiasi kepala nya. Dia, yang masih mengenakan seragam SMA lengkap itu memilih untuk menerjang derasnya sang hujan yang sedang menyapa bumi. Se olah olah tidak ada masalah dengan keadaan seragam nya yang tentunya sudah basah kuyup.

Di taman kecil itu ia duduk dibangku taman. Menikmati momen yang sangat dan selalu ia nantikan. Senyum manis selalu terukir diwajahnya, tak hanya itu. Ia juga menari ditengah taman yang menandakan bahwa ia sangat bahagia seolah merasakan lega atas kehadiran hujan.

Terlihat sangat bahagia. Jika sebagian orang akan memilih untuk menepi karena hujan, tapi tidak untuk dia. Dia akan membiarkan tubuhnya basah demi menyambut kedatangan hujan yang selalu ia rindukan.

Dia Rashana Indah Naeswari perempuan sederhana berbadan kecil dan berambut hitam panjang. Pemilik mata coklat teduh dan senyum yang manis.

Ssrrttt, brakk

Ditengah asyiknya, ia dikejutkan dengan suara yang tak jauh dari dirinya berada, ia bergegas mendekati sumber suara. Berlari sambil membawa satu kotak besar yang berada ditangannya.

Ia berjongkok didepan orang yang membuyarkan aktivitasnya. "K-kamu, nggak papa?". Tanya nya sembari melihat lelaki didepannya yang lekas bangun dari jatuhnya.

Lelaki itu mendongakkan kepalanya, melihat perempuan yang saat ini berada didepannya. Tanpa menjawabnya, ia membuka helm dan, sepasang mata itu tak sengaja menatap sepasang mata perempuan dihadapannya.

Entah apa yang ia rasakan. Tapi, rasanya sangat berbeda dari banyaknya pasang mata yang pernah ia tatap sebelumnya. Ia merasa seperti tenang saat melihat sepasang mata itu.

"Kamu nggak papa?". Tanya Shana sekali lagi saat lelaki didepannya tidak menjawabnya. Sembari memegang lengan lelaki itu, dengan raut wajah khawatir. Berhasil membuyarkan lamunan lelaki dihadapannya.

Ssshh. Sesaat lengannya terasa perih. Ia segera menoleh dan membuka jaket yang menutupi seragamnya itu. Dan benar saja, ada luka dibagian sikunya. "Ayo neduh dulu!", berjalan mendekati pohon rindang yang ada disana.

Melihat itu, Shana segera mencari benda yang mungkin selalu ia bawa di dalam tasnya. "Aku obatin boleh?," tanya nya, ketika sudah menemukan benda yang ia butuhkan.

Sedikit kesal, karena lelaki dihadapannya itu hanya diam dengan ekspresi datar, dan satu alisnya terangkat. Seolah bertanya buat apa?.
Tanpa menunggu jawabnya, ia perlahan menarik lengan lelaki itu dan berniat untuk mengobatinya.

"Maaf kalo aku lancang. Tapi ini lukamu lumayan lebar. Takutnya nanti infeksi kalo ngga segera dibersihin!." Jelasnya, dengan mata nya yang tetap fokus membersihkan luka itu dengan telaten.

Berbeda dengan Shana, dia justru terus memandangi lekat wajah perempuan yang sedang mengobati lukanya. Entah kenapa, rasanya seperti ia ingin tetap dan terus memandangi wajah manis yang ada dihadapannya.

"Nah!, udah bersih."

Segera menoleh, melihat lukanya yang sudah tak terlihat, dibalik balutan kain kasa itu.

"Yaudah, aku duluan ya. Hati-hati" Shana berjalan meninggalkan tempat itu. "Makasih." Ucapan yang masih bisa didengar jelas oleh Shana, karena memang dia belum terlalu jauh.

Mendengar itu, ia berbalik badan dan tersenyum, sebelum akhirnya ia kembali berjalan semakin menjauh.

Mata teduh milik lelaki itu, masih terus memandangi punggung Shana yang sudah semakin hilang dari pandangannya.

Rashana.

Terimakasih teman teman yang sudah membaca semoga kalian suka , maaf kalau cerita nya booring😖

SEUTAS KATA TERIMAKASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang