3. rumah?

36 28 16
                                    

***

semua orang berhak bahagia bukan?, apa kabar teman teman semua?, semoga harinya semakin baik, tinggalkan vote baik kalian dan follow kalo kalian suka💐

Shana berjalan pulang dengan langkah gontai, seolah ia tak ingin menginjakkan kaki ke tujuannya.

Sesekali menghela nafasnya "cape banget hari ini"ocehnya sambil memandang i jalanan kota sore itu.

Tak sengaja mata nya menangkap sosok cowok yang sangat ia kenal. Perlahan memacu motornya, mendekati dirinya yang berjalan diatas trotoar jalanan.

Suara motor milik cowok itu berhenti tepat di samping badannya.

"Mau bareng?"tanya nya membuka pembicaraan sembari menaikkan kaca helm fullface nya.

Dengan sedikit ragu Shana menjawab "makasih kak" sambil tersenyum tipis, dan langsung melanjutkan langkahnya meninggalkan cowok  bertubuh besar itu.

Mendengar itu, ia bergegas menyusul Shana, dan kembali membuka suara, "ini udah mau malem loh Shan," jelasnya, "ayo! bareng aja sekalian, searah juga kok" imbuhnya agar Shana mau pulang dengannya karena memang malam sudah ingin menyapa.

Shana mendongakkan kepalanya melihat langit   "gausah kak Kevin gapapa, ngrepotin. Shana jalan kaki aja!" sedikit ragu Shana menjawab karena memang langit sudah mulai menggelap yang menandakan sebentar lagi malam akan datang.

"udah ayo! kamu cewe lo. Bahaya cewe pulang sendiri malem malem!" tegasnya semakin meyakinkan Shana untuk segera pulang.

Mendengar ucapan cowok yang diketahui bernama Kevin itu, Shana sedikit bimbang, ia kembali mendongakkan kepala, melihat langit dan sekitar nya yang memang sudah mulai menggelap. "eemmm, beneran ngga ngrepotin kak?".

"apanya yang ngrepotin?, ayo naik"tangan kekar milik Kevin itu, menurunkan standart guna sebagai pijak an Shana untuk naik.

Shana kemudian naik ke atas motor. Dengan sigap, tangan kekar milik Kevin terulur untuk membantu Shana naik.

"Nih dipake" ucapnya, sambil menyodorkan helm kepada Shana yang sudah berada dibelakang punggungnya.

Shana mengambilnya dan langsung memakainya. Jujur dia ingin sekali cepat pulang untuk merebahkan tubuhnya, rasanya sudah sangat lelah hari itu.

Perlahan mulai meninggalkan jalanan kota yang sudah cukup ramai, karena mungkin sebagian orang akan memilih bepergian pada malam hari agar tidak terasa panas.

***

Motor milik Kevin dengan Shana yang berada dibelakangnya itu, sudah mulai membelah jalanan kota. Sangat indah jalanan kala itu, banyak sorot lampu dan banyak pohon rindang yang menyejukkan.

Bagi kebanyakan orang, hal itu akan jadi sebuah ketenang an yang dimanfaatkan untuk keluar disaat malam hari tiba. Tapi tidak untuk Shana, entah apa yang dia fikirkan sedari tadi. Dia terlihat gelisah dan sama sekali tidak meng gubris indahnya suasana kota malam itu.

"Pemandangan kota hari ini indah ya?"ucap Kevin memecah keheningan yang sedari tadi menyelimuti.

"Kamu, mau mampir makan dulu nggak Shan?, atau mau cari apa gitu?"

"Kenapa Shan?,"ia mengerutkan kening kala ia tidak mendapat jawaban dari perempuan yang duduk di jok belakang motornya itu. "Kamu kenapa?, kelihatan gelisah gitu?"setelah melihat dari kaca spion, yang ternyata Shana sedang melamun menampilkan raut muka yang tampak gelisah.

"Shana?"sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Shana.

Shana sedikit tersentak, saat mendengar suara Kevin yang membuyarkan lamunan Shana sedari tadi.

"eh iy-iyaa?"ucap Shana sedikit terbata bata. Karena sedari tadi ia hanya melamun bahkan tidak menyadari kalau Kevin mengajaknya bicara dari tadi. "apa kak?, maaf ngga denger" imbuhnya. Sambil tersenyum kikuk.

Mendengar itu Kevin menghela nafas 'dari tadi gue ngoceh ngga di denger nih berarti?'

"kamu mau mampir makan dulu ngga?"tanya nya ketika mendengar sudah ada jawaban dari Shana.

"engga kak, langsung pulang aja!"Shana menjawab sambil menggelengkan kepala nya, yang entah dilihat oleh Kevin atau tidak.

Melihat ke arah spion motornya dia meng anggukkan kepala dan bergegas melajukan motornya itu agar cepat sampai ke tempat tujuan.

***

Motor itu, sudah sampai di depan rumah sederhana yang memiliki halaman cukup luas, yang ditumbuhi banyak bunga bunga yang indah.

Shana bergegas untuk turun dari motor Kevin. Tak lupa, ia menawarkan Kevin untuk mampir ke rumahnya. "mampir dulu kak.."sambil tangannya menyodor kan helm milik Kevin.

Menerima helm yang diberi Shana, Kevin tersenyum sambil berkata "kamu cepet istirahat aja ya"setelah mengatakan itu, ia kembali melajukan motornya meninggalkan rumah sederhana beserta gadis mungil bernama Shana itu.

"makasih kak!"teriaknya, kala melihat Kevin langsung melajukan motornya.

Acungan jempol terlihat membuat Shana lega. Karena teriak an nya masih terdengar oleh Kevin.

Ia berbalik badan, bermaksud ingin segera masuk ke dalam rumah dan segera merebahkan badannya.

Deg

SEUTAS KATA TERIMAKASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang