1. teman

54 30 16
                                    

Selamat membaca teman teman semua...🤍

***

Suasana kelas 11 MIPA 1 itu kini sangat ramai. Ada berbagai aktivitas dalam satu ruangan itu. Yap benar, saat yang mungkin di idam-idam kan oleh seluruh murid sekolahan, yaitu jamkos.

Mapel pertama hari itu bahasa Indonesia. Entah ada urusan apa bu Sari memutuskan tidak bisa datang mengajar pagi itu. Tentunya hal itu sangat dinantikan oleh para kebanyakan siswa siswi.

Ada yang bernyanyi dengan teman temannya, ada kaum perempuan yang pastinya berkumpul dalam satu meja untuk menyampaikan berita berita yang biasa disebut gosip ataupun gibah.

Ada juga yang memilih untuk pergi meninggalkan kelas dan memilih untuk ke kantin, ada juga yang memilih untuk pergi ke perpustakaan guna membaca buku favoritnya.

Lain hal nya dengan gadis bernama Shana itu.Disaat yang lain senang dengan jamkos dan memanfaatkannya untuk melakukan aktivitas lain selain belajar.

Justru Shana tidak bergeming dari tempat duduknya, dan masih setia membaca buku pelajaran yang sedari tadi ia baca. Terkesan ambis memang, tapi itulah Shana dia lebih memilih untuk membaca buku pelajaran dari pada pergi ataupun melakukan aktivitas lain.

Menurutnya membuang buang energi dan tenaga saja kalau jamkos digunain untuk aktivitas lain. Tapi disamping alasan itu semua, dia memang terkenal pintar. Selalu mendapat juara satu di kelasnya.

"Shan ayo ke kantin!"ajak perempuan berkulit putih cantik, berambut bondol itu membuat Shana yang tadinya fokus melihat buku pelajaran, kini mendongak menatap perempuan yang mengajaknya.

"aduh makasih deh Ran, aku disini aja"tolaknya sambil tersenyum tipis karena memang seperti diawal Shana lebih memilih diam membaca buku dari pada harus bepergian.

Mendengar jawaban Shana raut wajah gadis itu berubah yang tadinya ceria, kini sedikit kecewa mendengar jawaban Shana, sebenarnya dia tau pasti jawaban Shana akan seperti itu, tapi apa salahnya mencoba kan?.

"Ayolah Shan, kalau nggak, ke perpus deh yuk!"masih berusaha membujuk Shana yang kembali menatap buku dihadapannya. Dia menghembuskan nafas ketika tidak mendengar jawaban dari Shana. Ia mencoba menggoyangkan lengan Shana agar kembali melihatnya.

"Shan pliss!!, ayo dong pengen banget baca novel ini ayolah!"ajaknya memang sedikit memohon agar Shana mau menuruti nya.

"Ck, yaudah ayo, Rani Claudya Bunga" dengan perasaan malas yang sangat amat ia harus menuruti permintaan temannya yang bernama Rani itu. Shana bangkit dari duduknya dengan sangat berat sebenarnya.

Gadis bernama Rani itu pun kini senyum an bahagia kembali menghiasi wajah cantiknya. Dengan mata yang berbinar binar ia menggandeng tangan Shana dan pergi meninggalkan kelasnya menuju perpustakaan.

Rani itu orangnya cerewet dan baik. Dia satu satunya teman Shana di sekolahan ini. Baginya walaupun Rani tipe yang sangat cerewet tapi dia, sangat baik kepada Shana. Bahkan disaat Shana tidak ditemani oleh semua orang karena dia dari keluarga yang pas pas an. Dan Shana yang selalu membawa dagangannya ke sekolah. Rani tetap mau berteman dengannya.

Dia Rani, perempuan berparas cantik tinggi, berkulit putih, berambut bondol dan pemilik gigi gingsul yang menambah kecantikannya saat tersenyum.

"Kenalin!, gue Rani Claudya Bunga. Nama lo siapa?"sambil tersenyum manis mengulurkan tangannya. Aku masih ingat dengan jelas saat Rani mengajakku berteman disaat yang lain enggan berkenalan denganku, jangankan berkenal an, mendengar namaku saja mereka tidak ingin.

Jujur aku merasa sangat beruntung tuhan masih mengirimkan manusia manusia baik. Dikala banyak manusia disekitarku yang tak berpihak padaku sama sekali.


SEUTAS KATA TERIMAKASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang