Chapter 3

885 85 6
                                        

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading~


"Saya gapapa, lain kali jangan terburu-buru ya mas". Menelisik aiden

"Ini kartu nama saya, kalau ada apa-apa hub lewat nomer sini. Sekali lagi saya minta maaf". mengambil kartu namanya dari dalam jas dan menyerahkan kartu nama itu kepada wanita yang ada di depan nya.

"Eh- tidak usah mas saya ga kenapa-napa kok, cuman ke senggol dikit". Jessy mendorong pelan kembali kartu nama itu kepada si pemilik.

"Tidak apa, simpan saja saya pamit ya nona". Menyerahkan kembali kartu namanya, Membungkukan badan dan tersenyum lalu melenggang pergi.

Manis~ ahh sadar jess, menggeleng kepalanya. Jessy melihat kartu nama tadi ia melihat nama yang tertera Galleo aiden bimantara, seperti tidak asing nama ini. Tak berlangsung lama jessy melenggang pergi menuju meja nya.

***

Jessy yang baru saja tiba di rumah sudah di sambut oleh kedua orang tuanya. "Nak, besok malam kamu senggang tidak?".

"Eumm.. kemungkinan si senggang ma, ada apa memang ma tiba-tiba banget?". Menatap mama dengan penuh bertanya-tanya.

"Baguslah kalau begitu, besok ada jamuan spesial". Menatapku dan tersenyum.

"Jamuan spesial? Siapa ma? Bukannya ka irene masih di swiss ya?" Mengerutkan keningnya dan penuh bertanya-tanya.

"Besok kamu akan tau, kak irene sudah pulang dari tadi siang. udah sana kamu bersih-bersih".

"Lohh, ka irene udah di sini? Kok mama ga bilang". dengan melengkungkan bibirnya ke bawah

"Mama udah chat kamu, kamu ga bales".

"Haa masa si? Aku galiat hp dari pagii, soryy maa".

***

Aiden, ya sekarang ia sudah berada di rumah lebih tepatnya ia sedang berada di ruang kerja nya. Aiden sedang menatap fokus berkas-berkas tanpa ia sadari ada suara ketokan pintu.

"Nak, papa tadi ketok pintu kamu berulang kali tidak ada jawaban sama sekali kamu tidak apa-apa kan nak?". Melihat sang anak yang sedang duduk di kursi kebesaran nya itu

Aiden yang kaget tiba-tiba ada sang papa berada di ruang kerja nya. "Maaf pa aiden teralalu fokus sama berkas-berkas ini jadi aiden ga denger papa ketok pintu, ada apa pa?".

"Besok malam kamu ada jadwal sama klien tidak?, besok papa mau ajak kamu ke rumah temen kamu sewaktu kamu kecil".

Aiden mengerutkan dahinya, teman sewaktu kecil? Siapa dia aiden bertanya-tanya dalam pikiran nya. "Oyaa?Siapa pa? Aku ga inget sama sekali".

"Oh, papah lupa kasi tau namanya ke kamu, namanya jesslyne ruby baskara, dia anak dari paman baskara nak"

Jesslyne ruby baskara? Siapa dia~ aiden pusing perempuan siapa yang di maksud papa nya saat ini

Papa bangkit dari sofa. "Pokoknya besok malam papa dan mama mau kamu datang ya nak". Menepuk pelan punggungku dan melenggang pergi.

***

"ngerut mulu tu kening, ada masalah?". Suga beratanya-tanya ada apa temannya ini.

"Ga ada hyung" bohong jika tak ada masalah di dalam pikirannya

"Yang bener? cerita aja siapa tau gue bisa bantu".

Benar juga apa kata hyung nya dari pada ia uring-uring an lebih baik dia cerita saja.

"Begini hyung kemarin malam papa pengen gue ikut acara jamuan makan malam nanti, katanya si gue mau di temuin sama- ahh siapa itu namanya jesslyne ruby baska--". Ucapan aiden terpotong.

"Jesslyne ruby baskara? Dia temen cewe gue, bentar gue kasih liat fotonya". Merengguh ponsel nya, aiden yang sangat penasaran siapa wanita yang di maksud papa nya itu

Tiba-tiba ponsel aiden berdering, aiden yang tau siapa yang menelfon dirinya bedecak. Aiden langsung mengangkat telfon nya.

"Hyung gue tinggal dulu ya ada klien dadakan yang mau ketemu". Dengan nada terburu-buru.

"Iyaa, hati-hati den!".

.
.
.
.

guysss lanjutt ga niii

GUYSS JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAA💋💋

Sebelum lanjut follow duluu ya guys

Plisss masihhh baruu nyoba bikin wp jangan hujat akuu😭😭

Destiny - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang