-Ⴆαɠιαɳ ƙҽҽɱραƚ

477 57 11
                                    

˚₊·͟͟͟͟͟͟͞͞͞͞͞͞➳❥ ꒰ ⌨ ✰ V e e ⁱˢ ᵗʸᵖⁱⁿᵍ··· ꒱ | ೃ࿔₊•
.
.

Rimoy(〃^ω^〃); Selamat pagi Fanggg.
Rimoy(〃^ω^〃); Maaf aku boleh minta tolong?.
Rimoy(〃^ω^〃); Bilang sama guru aku nggak bisa masuk, lagi nggak enak badan hehehe(◍•ᴗ•◍).
Rimoy(〃^ω^〃); Trimakasih Fanggg..(❁´◡'❁).

Fang cakep; Lo sakit Ri?.
Fang cakep; Kok tiba-tiba?.
Fang cakep; Pulang sekolah gue jenguk.

“... ”

Fang menghela nafas kasar. Ia bosan, habisnya Duri sakit. Jika saja anak itu ada disini pasti rasanya tidak akan sebosan ini. Duri dengan kepolosan nya yang nyerepet bego bisa ngebuat Fang ketawa-ketawa nggak jelas. Padahal Fang tuh terkenal pendiem banget 11, 12 sama Halilintar.

Meski begitu ia menaruh curiga pada Duri. Duri memang selalu pucat setiap harinya namun anak itu selalu berkata bahwa ia tidak apa-apa tidak merasa sakit sama sekali.

Tapi hari ini, mengapa tiba-tiba?

Notifikasi ponsel Fang membuat Fang membuyarkan lamunannya. Ia melirik sekilas nama sipengirim pesan—Rimoy(〃^ω^〃) ia dengan cepat-cepat membuka roomchatnya.

Rimoy(〃^ω^〃); Eh.. Kamu nggak usah kerumah ku nggak papa!.
Rimoy(〃^ω^〃); Aku aja yang kerumahmu gimana?.
Rimoy(〃^ω^〃); kalo gitu, pulang sekolah jemput aja okay Fangggg?.
Rimoy(〃^ω^〃); Dadah Fanggggg... Semangat belajarnya☆(ノ◕ヮ◕)ノ*.

fang cakep; oke deh cill kalo gitu.
Fang cakep; cepet sembuh cill, soalnya kalo nggak ada lo nggak ada yang bisa gue jailin.

“... ”

Jam sekolah sudah berakhir lima menit yang lalu. Fang duduk diatas motor nya didepan rumah Duri. Menunggu sibocah polos yang katanya sedang bersiap.

“FANGGGGG!. ” nahkan, bocah emang masih jauh udah teriak-teriak. Fang mengelus dadanya sabar.

“Jangan teriak-teriak cil gue nggak tuli. ” Duri merotasikan bola matanya malas. Lalu tangan mungilnya terulur, Fang mengerutkan dahinya.

Duri berdecak dengan malas “Helmnya mana Fang?!. Nanti ditilang polisi gimana?!. ”

Fang lalu tertawa kecil ia menyodorkan helm berwarna hijau dengan mata katak diatasnya. Helm khusus untuk sahabat hijaunya.

“MAKASIH FANGGG. ”

“JANGAN TERIAK?!. ”

“TAPI ITU KAMU TERIAK?!. ”

“AUTHORNYA CAPSPLOK!. ”

“... ”

Bunda menunggu kedatangan Fang persis digerbang rumah. Wanita itu berdecak pinggang, tatapannya yang berbinar berubah mendatar ketika melihat siapa yang Fang bonceng.

“Fang pulang. ” Fang turun dari motornya dan diikuti oleh Duri dibelakang sana. Anak itu tersenyum manis “Hallo tante, selamat siang. ” Duri menundukan sedikit kepalanya.

“Hmm siang. Fang, kamu ganti baju dulu ya? Nanti bunda mau ngomong sama kamu sebentar. ” kemudian bunda masuk kedalam rumah meninggalkan Fang dan Duri dihalaman.

Looking For Happiness [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang