14.

0 0 0
                                    

Saat mereka sudah berada di rs para suster dan dokter membawa Noval ke dalam ruangan, sedangkan azri dan cakra disuruh menunggu di luar ruangan "bang gua takut ayah nyusul bang devan dan Aksa bang" ucap cakra dengan raut wajah yang bisa di artikan oleh azri "tenang cak ayah pasti gak bakal ninggalin kita kok lu tenang aja" ujar azri yang sebenarnya juga memikirkan hal yang sama seperti cakra ia takut kalau ayah, ia dan ibunya pergi

Nanti cakra depresi karna kehilangan keluarga nya ia takut kalau cakra akan berbuat nekat"bang kenapa dokternya lama banget gua jadi makin takut bang"ucap cakra yang seketika membangunkan azri dari lamunannya dan azri pun menoleh kearah cakra "cak pliss buang pikiran negatif lu coba lu pikirin yang mengandung positif aja, kalau lu begini gua juga jadi kepikiran tolong jangan buat gua mikirin ini lu gak lupa kan hidup gua tinggal beberapa hari lagi" ucap azri yang seketika cakra mengingat beberapa hari lagi azri akan meninggalkan nya dan akan menyusul abangnya yang lain

Setelah beberapa jam diruangan tempat ayahnya berada dokter itu pun keluar yang membuat azri dan juga cakra berdiri dari duduknya tadi "dok gimana ayah kami" ucap azri "maaf pasien atas nama novaldo regia adhiptama tidak sudah meninggal" ucap dokter itu

DUUAAAARRRR





seketika langit yang tadi masih terlihat tiba-tiba menjadi mendung dan kiana yang mau membawa air minum yang mau di minum oleh ibunya jatuh begitu saja membuat perasaannya gelisah "yaampun dek kamu gakpapa kok bisa jatuh sih" ucap kiara dengan panik membantu kiana mengumuti pecahan gelas itu sedangkan quill ia melihat keadaan dengan sedikit khawatir dan panik

Setelah selesai mengumuti pecahan tadi kiana dan kiara kembali duduk di kursi sebelah tempat tidur ibunya "bu perasaan kiana tadi gak enak kenapa ya" ujar kiana khawatir "tenang aja dek gakpapa kok" ucap kiara menenangkan kekhawatiran kiana dan di balas ganggukan kecil dari kiana

*****

saat azri dan cakra mendengar tentang ayahnya yang sudah tidak ada seketika membuat kaki cakra lemas dan mampu membuat cakra jatuh ke lantai, sedangkan azri ia shok mendengar Noval sudah tiada, cakra yang tadinya hanya shok membuat nya mengeluarkan benih dari kelopak mata indahnya begitu pula dengan azri tetapi azri dengan cepat mengusap air matanya dan melihat cakra yang menangis karna itu azri memegang kedua bahu cakra dan membantunya untuk berdiri

Setelah cakra berdiri ia langsung memeluk azri membuat azri sedikit kaget dengan pelukan tiba-tiba itu "bang hiks jangan pergi dulu hiks kumohon bang hiks" ucap cakra dalam pelukan azri


Tcb.

Huaaa sedih banget 😭😭 ini chapter yang paling buat aku sedih benget sumpah 😭😭😭

Jangan lupa⭐ dan 💬 ya 😭😭😭

I can't face all these problemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang