16.

0 0 0
                                    

Di rumah azri, cakra, Kiara maupun Kiana merasakan kesepian di rumah mereka yang dulu penuh dengan tawa ceria sekarang hanya ada keheningan yang menyelimuti suasana mereka, tanpa pikir panjang Kiara mengajak Kiana yang terlihat dengan tatapan kosong di mata indahnya. Sedangkan azri dan cakra mereka masih tetap melihat sekitar rumah mereka yang sepi tanpa ada canda tawa lagi

"Bang.... " panggil cakra membangunkan mereka dari lamunan dan sekarang saling bertatapan yang bisa kalian tebak "bang... Waktu lu tinggal 3 hari lagi apa permintaan lu sebelum lu pergi? " tanya cakra"gua... Gua mau setelah gua dan juga ibu pergi lu harus kuat demi Kiara dan juga kiana"jawab azri yang langsung membuat cakra terdiam sejenak dan beberapa detik cakra menganggukan kepalanya setuju dan juga Mengelengkan kepalanya bersamaan

Setelah berbicara sedikit mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke kamar masing-masing

****
Kamar azri

*sa sekarang gua tidur sendirian lo tega sa tinggalin gua bareng bang devan lo tega banget sa*

Air mata azri berhasil lolos dari kelopak mata nya sendiri sekarang azri menangis tanpa ada suara yang mendengar ia menangis

*sa... Gua bentar lagi nyusul lo bang devan dan juga ayah tunggu gua sa.... *

​setelah beberapa menit menangis azri pun berdiri dan berjalan menuju mejanya ia mencari kertas dan juga pulpen untuk menulis surat terakhir untuk orang-orang yang ia sayangi terutama teman dan juga keluarga nya

Setelah menulis beberapa surat tersebut azri memutuskan untuk tidur di ranjang yang dulu pernah ia dan Aksa tiduri dan azri pun terbawa ke alam mimpinya






*****


Pagi harinya mereka semua berangkat ke rumah sakit untuk mengecek ibunya yang semalam pingsan, saat dijalan tidak ada yang membuka mulut mereka hanya ada suara mesin dan beberapa alat lainnya di dalam mobil yang mereka duduki Kiara melihat kearah Kiana yang masih menatap ke arah jalanan itu.

Kiara pun mengengam tangan Kiana dan genggaman itu mampu menyadarkan Kiana dari lamunan yang sedari tadi, Kiara memberikan Kiana senyuman agar ia bisa lebih tenang, jujur ia sendiri sedang merasa sedih tapi ia tutupi untuk bisa memberikan Kiana kehangatan agar Kiana bisa mengikhlaskan kepergian ayah mereka

Akhirnya mereka sampai di rumah sakit mereka berempat pun berjalan menuju ruang inap ibunya saat sudah sampai terlihat ibunya yang betah memejamkan mata singanya

Mereka bertiga kecuali Kiara duduk melihat wajah tenang sangat ibu, sedangkan Kiara ia pergi membeli roti karna mereka semua belum sarapan ia pergi ke indomaret terdekat


Tcb

Segini dulu ya guys lagi sakit perut jadi gak bisa konsentrasi maaf kalau gak sesuai espektasi kalian

Jangan lupa ⭐ dan 💬 babay

Ohya nanti tanggal lima juni author bakalan buat book baru jangan lupa mampir ya (^v^)

I can't face all these problemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang