pertemuan sakura and togame_
sakura tengah memotong sayuran, pria sialan itu- eh maksud nya suo memaksa sakura memasak untuk nya, ia mengancam jika tidak memasak untuk nya suo akan melakukan aksi nya seperti seminggu yang lalu
sudah seminggu mereka menikah kini suo sedikit lembut pada sakura, dan sakura pun sama meski ia masih sedikit benci pada suo karna merampas tubuh perawan nya
suo terduduk lemas di ruangan kantor nya dokumen-dokumen kerja sama dari perusahaan yang ingin bekerja sama dengan suo begitu banyak, menumpuk dan berantakan di meja nya, rasa nya suo ingin membakar saja semua dokumen sialan yang membuat nya tak bisa membantu sakura memasak
"sialann aku ingin membantu sakura-ku" gumam suo sambil terus menggerakkan tangan kekar itu
TOK TOK TOK TOK.....
suara ketukan pintu yang brutal itu mampu membuat wajah suo tersenyum antusias, suo berdehem pelan mencoba mempertahan kan wajah tenang nya
"masuk" suo mengalihkan kembali wajah nya pada tumpukan dokumen
cklekk..
suo melirik sekilas, ia melihat wajah cantik istri nya itu, sungguh suo ingin menerkam nya seperti saat malam pertama
sakura datang membawakan teh dan cemilan lalu menutup pintu besar itu dengan kaki mungilnya
GUBRAK-
"tidak bisakah kau lebih santai saat menutup pintu haruka?" suo mematahkan alat menulis di tangan nya,ia ingin mematahkan kaki istri nya jika saja ia tidak begitu mencintai nya
"tidak bisa dan tidak mau." ucap sakura angkuh sembari menatap suo penuh kebencian, ia meletakan teh dan cemilan itu di meja suo lalu beranjak pergi
"kau mau kemana sakura"
"supermarket"
"untuk apa?"
"membeli bahan masakan, dasar tolol"
ghh suo ingin membungkam bibir pedas milik sakura dengan bibir besar nya
pembantu yang melayani mereka sudah suo usir, ia hanya ingin tinggal berdua bersama sakura, tapi itu justru membuat sakura kesal karna ia harus bangun pagi sekali,membersihkan rumah,menyiapkan baju untuk suo malah kadang sakura sering di tarik untuk mandi bersama
⟨......⟩
sakura sedang berjalan masuk ke supermarket, ia mengambil bahan bahan masakan dan cemilan untuk menonton televisi nya
list masakan dan cemilan.
susu✓
roti✓
sosis✓
chiki
daging✓
telur✓tangan sakura tak bisa meraih chiki kesukaan nya yang berada di rak paling tinggi
"akhh sialann mengapa aku tak bisa menggapai nya" kaki sakura menjinjit mencoba mengambil nya
saat sakura mecoba mengambil chiki rasa keju kesukaan nya itu, tangan kekar mengambil chiki itu
sakura melirik sang pemilik tangan, mata nya melongo kala melihat togame, pria yang ia sukai sejak dulu
"oh..hai sakura, kau tidak berubah ya, kau bahkan masih saja pendek" ucap togame menggoda sakura yang wajah nya memerah bagaikan tomat
"b-bukan kah kak game yang semakin tinggi, jangan menghinaku" ucap sakura terbata bata
"hahahaha..tak salah aku menganggap kau adik ku, kau benar benar imut,pasti suo sangat bahagia memiliki mu"
"t-tidak wajah nya sangat datar saat melihat ku mungkin dia membenci ku,benar benar mengesalkan hmphh" sakura mengembung kan pipi nya, sementara togame hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat kelakuan adik angkat nya yang imut
saat mereka berdua berbincang bincang seorang pria yang lebih pendek dari sakura melompat naik ke punggung togame, hingga membuat pria berkacamata itu terhuyung-huyung ke depan
"astaga..choji..jangan..sudah ku bilang..kan jangan..asal.. melompat" togame memarahi choji sembari memegangi punggung choji agar tak terjatuh
"memang nya kenapa jika menaiki punggung mu,jangan pelit pada calon istri mu,kau terus saja memarahi ku" choji memanyunkan bibir nya, sementara togame hanya tersenyum melihat kelakuan sang uke imut nya
sakura hanya diam membeku "c-calon istri??..apa kau akan menikah kak game??" sakura terkejut jantung nya berdetak tak karuan sakit yang luar bisa rasa nya seperti di tusuk oleh ribuan anah beracun
"benarr aku dan game-chan akan menikah, bahkan aku sudah mengandung anak nya hehehe" choji menjawab dengan antusias, mungkin choji senang samai tak memikirkan pria di depan nya yang sedang sakit hati...
"choji kau tak perlu se antusias itu, bahkan kandungan nya baru satu minggu, eh cuaca nya mendung, sakura-san aku dan choji akan pergi duluan jaa..na" togame melambaikan tangan nya sembari terus berjalan sambil menggendong choji
"eh..umm yah aku juga akan pergi, sampai juma kak" sakura pergi ke tempat kasir membayar bahan bahan yang ia beli
saat keluar beberapa langkah dari supermarket hujan deras turun dari langit membasahi pakaian putih polos milik sakura
"dia..akan menikah ya, rasa nya sakit..apa aku harus mengikhlaskan nya,tapi.." sakura bergumam sampai ia berhenti bergumam kala melihat seseorang menyodorkan payung pada nya
"ikhlaskan dia seperti dia mengikhlaskan mu kepada ku sakura" suo menyodorkan payung besar it, ia mengusap pipi sakura, sakura mengangkat wajah nya, ia melihat lelaki yang sama sekali tak ia sukai itu mengusap pipi nya dengan tatapan sayu
"suo?.."rasa nya aneh melihat lelaki yang selalu bersikap dingin dan tenang itu menatap nya sedu..
suo memeluk sakura, pelukan hangat itu membuat sakura ingin menangis, sudah lama ia tak di peluk se hangat ini setelah ayah nya pergi meninggalkan dunia tempat dia dan ibu nya berada
"menangislah sakura aku akan selalu bersama mu"suo semakin mengeratkan pelukan nya,sementara sakura menangis pilu beriringan dengan suara hujan yang semakin besar
hati suo sakit mendengar tangisan patah hati dari pujaan hati nya, ‘mengapa ia menangisi lelaki lain’ batin suo penuh penekanan
...
sudah puas sakura menangis sampai mata nya membengkak ia menyembunyikan wajah nya, daru telinga nya suo tau jika sakura sedang malu,lucu.. itu yang ada di pikiran suo
tanpa aba aba tangan kekar berurat itu mengangkat sang lelaki ber surai hitam putih, suo tersenyum kala melihat sakura yang terkejut
"sudah puas menangis?? mau pulang??hmm?" so bertanya dengan senyuman nya yang manis tapi mengerikan di mata sakura
"b-baiklah" sakura menyembunyikan wajah nya di dada bidang milik suo
mereka berjalan pergi, pulang ke rumah mereka..
end... tapi boong.
eheheheheeee~~
maaf udah lama gak up kerjaan gw banyak bet💦
KAMU SEDANG MEMBACA
Fukai nikushimi||••suosaku••
Romancesingkat aja auth males ngetik. "···" keluarga suo dan keluarga sakura berteman baik sejak dulu,di karenakan pendiri perusahaan hayato dan haruka sudah bekerja sama sejak kedua perusahaan itu di bangun, sampai keturunan...