Prolog

11 1 0
                                    

• Euphoria With You : Prolog •

Hidup selama 17 tahun setidaknya telah memberikan banyak pelajaran di hidup gadis ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup selama 17 tahun setidaknya telah memberikan banyak pelajaran di hidup gadis ini. Meskipun tak sebanding, hal itu tentunya masih tetap berguna sebagai koreksi bagi masa yang akan datang. Penyesalan hanya akan datang di akhir, itu kenyataannya.

Jam menunjukkan pukul 8 malam, waktu yang biasanya Osha gunakan untuk kembali mempelajari materi yang baru saja ia dapatkan hari ini. Sebenarnya Osha bukanlah siswi yang rajin, namun setidaknya gadis ini harus memiliki kesadaran diri akan kewajibannya sebagai seorang pelajar.

Alih-alih duduk di meja belajarnya dengan tumpukan buku, Osha justru kini tengah berdiri di balkon kamarnya dengan sebuah ponsel yang sengaja ia letakkan di sebelah telinga. Alisnya menukik, bibirnya tak berhenti mengoceh yang hanya dijawab tawa oleh seseorang yang berada di seberang telepon.

"Ya Lo pikir aja, gue nungguin Lo rapat OSIS di lapangan sampe lumutan! Eh, Lo nya malah udah pulang enak-enak tidur di rumah! Siapa coba yang nggak kesel digituin?!" gerutu Osha.

Suara tawa terdengar di seberang, "Lo-nya juga sih mau nungguin gue nggak bilang-bilang, kan gue nggak tau."

Osha mendelik mendengar ujaran menyebalkan yang terdengar dari ponselnya, "Apa maksud Lo? Gue nggak bilang? Heh Saipul, terus yang jawab chat gue siapa kalo bukan Lo?! Riko anaknya Pak Bambang, hah?!"

"Riko siapa, anjir?" tawa itu semakin terdengar menyebalkan di telinga Osha.

"Kebangetan banget nggak kenal tetangga sendiri, Pak Bambang yang rumahnya samping Lo!"

"Heran anak tetangga dibawa-bawa."

Osha serasa ingin mencekik temannya itu sekarang, "Habis ini gue mau ngomong ke Bunda kalo mulai besok gue pulang-pergi sekolah sendiri!"

"Nggak boleh gitu, dong. Kan Bunda udah nitipin Lo ke gue! Kalo ntar Lo kenapa-kenapa gimana?"

"Bukan urusan Lo! Urus aja tuh OSIS! Nggak usah peduliin gue! Untung tadi ada Kak Rajen yang dengan senang hati nebengin gue pulang!"

"Kak Rajen siapa? Kak Rajen anak taekwondo?!"

Osha tersenyum sinis, "Iyalah! Siapa lagi kalo bukan Kak Rajen anak taekwondo?"

"Wah, parah! Gue cepuin ke Bunda nih kalo anak gadisnya mau ditebengin cowok!"

Osha semakin geram dengan otak kriminal temannya ini, "Lo kalo bukan cowok apaan? Banci?!"

"Kan beda sayangku, gue mah emang dititipin Bunda buat jagain Lo! Lah itu? Emang Kak Rajen ada kewajiban apa buat nganter Lo pulang gitu?"

"Kalo nggak ada Kak Rajen mungkin gue sampe sekarang masih di sekolah, tolol!"

"Apa susahnya nelfon gue lagi, sih? 24 jam gue selalu ada waktu buat Lo, Sha..."

"Halah apaan, yang ada mah Lo 24 jam ngurusin OSIS!" kesal Osha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Euphoria With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang